Hati-hati! Alergi Wortel pada Bayi Bisa Terjadi, Ketahui Gejalanya
Ini 7 gejala alergi wortel yang mungkin dialami si kecil.
Memasuki fase MPASI, Bunda tentu sudah menyiapkan beragam daftar makanan apa saja yang akan diberikan pada si kecil. Tak hanya memenuhi kandungan karbohidrat, protein, lemak, serat, serta zat lain yang dibutuhkan, hal yang perlu diperhatikan tentu saja terkait dengan dengan risiko alergi, seperti alergi wortel karena faktor genetik misalnya.
Tahukah Parents bahwa sayuran berwarna orange ini bisa menimbulkan reaksi alergi?
Alergi wortel memang bukanlah kondisi yang umum terjadi pada bayi. Walau begitu, tetap saja tidak menutup kemungkinan si kecil mengalaminya bukan? Oleh karenanya, penting bagi Parents untuk mewaspadainya.
Meskipun jarang terjadi, alergi terhadap makanan yang satu ini biasanya disebabkan karena faktor genetik dari orangtua. Biasanya, bayi yang mungkin mengalaminya merupakan bayi yang juga mendapatkan reaksi buruk terhadap beberapa bahan pangan seperti peterseli, ketumbar, parsnip, seledri, dan adas.
Bayi yang mengalami kondisi ini pun diketahui akan menjadi lebih rentan mengalami alergi serbuk sari. Inilah sebabnya, tidak sedikit para ahli yang lebih merekomendasikan memberikan asupan ini saat bayi berusia 7 bulan.
Lalu apa saja gejala dari alergi wortel ini pada bayi yang perlu Parents ketahui?
Gejala Alergi Wortel
Terkait dengan alergi ini, gejala dan keparahan yang muncul bisa berbeda pada setiap bayi. Ada bayi yang hanya mengalami kembung, rewel, ada juga yang sampai merasakan gejala tenggorokan bengkak yang berakibat fatal.
7 Gejala yang mungkin terjadi pada anak, antara lain :
1. Ruam
Tanda kemerahan yang tidak biasa merupakan gejala alergi yang umum terjadi pada si kecil. Kondisi ini pun seringkali diikuti dengan rasa gatal pada beberapa bagian tubuh bayi.
2. Perubahan pada Mata
Perhatikan mata si kecil, bila sudah menunjukkan tanda matanya berair, gatal, dan berubah menjadi merah bisa jadi ia mengalami alergi. Bila mengalaminya, jangan panik dulu karena kondisi ini sebenarnya tidak berbahaya.
3. Hidung Berair
Indikator alergi lain pada bayi ialah kondisi hidung yang berair. Saat hidung si kecil menjadi lebih berair setelah mengonsumsi wortel, bisa jadi ia mengalami alergi.
4. Gingivitis
Ini merupakan kondisi saat gusi bayi mengalami bengkak karena alergen. Kondisi ini bisa menjadi tanda alergi lainnya pada bayi setelah mengonsumsi wortel.
5. Bibir, Wajah, dan Lidah Bengkak
Parents tentu perlu memerhatikan jika bayi Anda mengalami perubahan di mana terjadi pembengkakan pada area wajah dan bibir setelah mengonsumsi wortel. Terkadang, bahkan ada yang membuat tenggorokan membengkak dan menyebabkan kesulitan bernapas.
6. Kembung
Bayi juga mengalami masalah lambung seperti kembung, mual, muntah, dan diare sebagai reaksi terhadap wortel.
7. Anafilaksis
Kondisi ini adalah gejala alergi wortel yang paling berbahaya, namun memang masih jarang dilaporkan. Dalam beberapa kasus ekstrem, bayi dapat mengalami shock setelah mengonsumsi wortel yang bisa berakibat fatal.
Kemungkinan Genetik Mengalami Alergi
Saat Anda dan pasangan memiliki alergi wortel, ada kemungkinan si kecil mengalami hal serupa. Kondisi ini tidak pasti, namun memiliki kemungkinan sekitar 50-50.
Bila setelah mengonsumsi wortel si kecil mengalami tanda-tanda ringan seperti ruam, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter anak. Dengan begitu, dokter bisa memberikan informasi, cara terbaik untuk melakukan tes alergen dan penanganannya.
Biasanya dokter akan melakukan tes alergen di kulit maupun tes darah. Pada banyak kondisi, segala jenis alergi bisa hilang seiring bertambahnya usia si kecil.
Tips Memberikan Wortel untuk MPASI
Meskipun wortel bisa menimbulkan alergi, Parents jangan khwatir untuk memberikannya di menu MPASI si kecil. Ada beberapa yang perlu diperhatikan saat menyiapkan MPASI dengan wortel.
- Perhatikan kebersihan, selalu cuci dan kupas wortel sebelum mengolahnya.
- Potong-potong terlebih dahulu wortel sebelum dimasak.
- Rebus wortel dalam air mendidih.
- Jangan menyimpan pure wortel buatan sendiri dalam waktu yang lama.
Nah Parents, kondisi alergi ini bisa berbeda-beda pada anak. Selalu konsultasikan pada dokter anak bila si kecil mengalami gejala-gejala di atas.
Sumber : Momjunction, WebMD
Baca Juga :