Kentang tumbuh di vagina akibat perempuan ini tidak ingin hamil

Apa yang terjadi jika perempuan gunakan kentang sebagai alat kontrasepsi?

Menggunakan alat kontrasepsi tradisional menggunakan kentang dilakukan oleh perempuan muda asal Kolombia.

Saat ini, pilihan alat kontrasepsi pun sudah sangat beragam yang bisa digunakan karena aman secara medis. Meskipun begitu, tetap saja ada orang memilih alat kontrasepsi tradisional yang tidak biasa, dan bahkan bisa membahayakan bagi kesehatan tubuhnya.

Setidaknya, hal ini dipilih seorang perempuan di Kolombia yang masih berusia 22 tahun. Ia justru menggunakan alat kontrasepsi tradisional menggunakan kentang.

Ia menandaskan bahwa ide tersebut lantaran ia mendengar nasihat dari ibunya, sebagai upaya mencegah kehamilan.

Peristiwa ini sendiri terjadi tahun 2014 silam, pada colombiareports, perempuan yang tidak ingin disebutkan namanya memberikan keterangan, “Ibuku mengatakan, bila tidak ingin hamil, saya harus menempatkan kentang di vagina, dan saya percaya padanya.”

Baca juga : Alat kontrasepsi untuk perempuan

Apa yang terjadi setelah ia  gunakan alat kontrasepsi tradisional dengan kentang pada vaginanya?

alat kontrasepsi dengan kentang

Setelah menggunakan kentang di dalam vagina hampir 2 minggu, ia pun mulai merasakan ketidaknyamanan dalam tubuhnya. Ia mulai mengalami rasa sakit yang hebat di bagian bawah perutnya.

Lebih mengejutkan lagi, ternyata alat kontrasepsi tradisional dengan kentang yang telah tertanam dalam tubuhnya mulai  berkecambah, dan tumbuh akar di dalam bagian pribadi wanita itu.

Ketika sang perawat memeriksanya,  semula ia mengira bahwa dirinya hanya menjadi sasaran lelcucon sang pasien saja lantaran ia menemukan akar yang muncul dari area vagina perempuan muda tersebut.

Dengan bantuan tenaga medis, perawat dan dokter, pada akhirnya kentang yang tumbuh di area vagina perempuan muda itu berhasil dikeluarkan tanpa perlu operasi. Lebih lanjut, dokter pun mengatakan bahwa seharusnya tidak ada efek yang timbul pada perempuan muda tersebut.

Carolina Rojas, salah seorang perawat yang hadir dan membantu proses pemulihan mengatakan bahwa peristiwa ini multak kesalahan ibunya yang memberikan nasihat yang buruk dalam hal metode pemilihan alat kontrasepsi yang tersedia.

Tidak lama berselang setelah peristiwa ini terjadi, akahirnya ada sebuah kampanye yang dilakukan oleh Lembaga Kesejahteraan Keluarga Kolombia yang bertujuan untuk mengurangi tingkat kehamilan remaja yang tinggi di sana.

Pentingnya pendidikan seks sejak dini

Kampanye ini lebih menekankan betapa pentingnya menggunakan alat kontrasepsi, ditambah  lagi dengan melihat kondisi masyarakat Kolombia yang masih sering ditemukan perempuan muda di sana sering melakukan hubungan seksual secara bebas dan tidak aman sehingga berkontribusi pada tingginya tingkat kehamilan remaja yang tidak diinginkan.

Fakta bahwa adanya seorang perempuan muda berusia 22 tahun yang masih percaya menggunakan kentang sebagai metode kontrasepsi  tepat dan aman justru menunjukkan bahwa kurangnya penanaman pendidikan seks yang benar dari orangtuanya.

Sebenarnya, sejak tahun 1990-an pendidikan seksual sudah diwajibkan di Kolombia. Harapannya agar para remaja bisa mendapatkan pendidikan seks yang tepat dan merasa aman membicarakan seputar seks.

Bagaimana dengan Anda sendiri, sudahkah mengajarkan pendidikan seks sedini mungkin pada si kecil di rumah?

 

 

Baca juga :

13 Alat Kontrasepsi Kuno, Ada yang Pakai Kantong Kemih Hewan Sebagai Kondom

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.