Ada banyak alasan mengapa para ibu memutuskan untuk menyusui bayinya walau usia sang bayi sudah cukup untuk disapih. Ada yang karena tak tega melihat anak menangis, atau si ibu sendiri merindukan ikatan yang terjalin dari proses menyusui. Sehingga baru sebentar menyapih anak, ibu kembali menyusui buah hatinya.
Dalam sebuah Fanpage Facebook Breastfeeding Mama Talk, seorang ibu membagikan alasannya kembali menyusui sang anak saat baru beberapa hari disapih.
Dalam postingan itu, ibu yang tidak disebutkan namanya ini, mengaku bahwa dirinya kelelahan dan ingin memiliki waktu tidur lebih lama tanpa harus menyusui bayinya di tengah malam.
Dan setelah beberapa hari menyapih anak, dia malah merindukan kedekatannya dengan sang bayi yang hanya bisa didapat dari proses menyusui. Namun, si bayi malah sudah tidak mau lagi menyusu pada ibunya. Maka ibu inipun berusaha menerima hal tersebut.
Alasan ibu ini kembali menyusui anaknya yang sudah disapih
Ibu ini menulis:
Dua minggu yang lalu, saya memutuskan untuk berhenti menyusui bayiku yang berusia 20 bulan, karena saya merasa kelelahan. Ya, saya ingin tidur lebih lama di waktu malam. Saya juga mendengar orang-orang berkata padaku: “Karena kamu masih menyusui, dia jadi terlalu bergantung padamu!” Dan tentu saja, saya merasa sangat kelelahan, dan ingin bisa pergi ke kamar mandi sendiri. Sehingga saya memutuskan untuk berhenti menyusui. Saya menyapihnya hanya dua hari, setelah itu dia baik-baik saja. Namun, saya merasakan patah hati. Saya sangat merindukannya. Pada hari keempat, saya mencoba untuk menyusuinya lagi, dan dia tidak menginginkan ASI lagi. Saya sangat sedih, namun berusaha menerimanya. Minggu lalu, saya mendapati bahwa bayiku menderita retinoblasma (kanker mata), dan dia akan menjalani kemoterapi. Dan saya tahu bahwa dia akan membutuhkan penghiburan dan rasa nyaman dari ibunya, sehingga saya kembali mencoba untuk menyusuinya lagi. Hanya butuh waktu sehari bagi dia untuk bisa melekat lagi di payudaraku, dan dia kembali menyusui. Saya sangat bahagia, dan sekarang saya senang karena kami kembali ke rutinitas menyusui. Sebab itulah satu-satunya cara untuk membuatnya tenang, setelah kemoterapi pertama yang ia jalani kamis lalu. Sekarang, saya akan menyusui hingga ia siap untuk melepaskan kenyamanan dari proses menyusui. Menyusui adalah hal yang sangat indah.
Proses menyusui memang hal yang memberi rasa nyaman pada bayi, ketika ia menjalani pengalaman menyakitkan seperti imunisasi dan kemoterapi.
Artikel Terkait: Penelitian: Menyusui Mengurangi Rasa Sakit Imunisasi pada Bayi
Apa yang dilakukan oleh ibu ini sudah tepat, karena payudara ibu adalah hal yang familiar bagi anak. Dan ia bisa merasa tenang serta terlindungi dengan proses menyusui.
Jadi jika Bunda merasa si kecil membutuhkan Anda, tak perlu ragu menyusuinya walaupun Bunda sudah berniat untuk menyapihnya.
Beberapa makanan yang bisa membantu ibu memenuhi nutrisi untuk memproduksi ASI
Makanan ini mengandung lemak sehat, vitamin, mineral, fitonutrien, dan antioksidan yang sangat ideal untuk ibu menyusui, sebagaimana dikutip dari laman Parents.com:
1. Buah Alpukat
Alpukat adalah pembangkit tenaga untuk ibu menyusui. Keluhan umum ibu menyusui adalah mereka sering sangat lapar karena meningkatnya permintaan kalori dan ibu hanya memiliki sedikit waktu untuk menyiapkan makanan.
Alpukat mengandung hampir 80 persen lemak dan membantu menjaga rasa kenyang lebih lama. Alpukat memenuhi asupan lemak sehat untuk jantung dan menjadi sumber vitamin B, vitamin K, folat, kalium, vitamin C, dan vitamin E.
2. Kacang-Kacangan atau Legum
Nutrisi lainnya adalah kacang-kacangan yang mengandung banyak mineral penting seperti zat besi, kalsium, dan seng, serta vitamin K dan vitamin B. Kacang-kacangan juga merupakan sumber asam lemak esensial dan protein yang sehat.
3. Sayur-sayuran Hijau
Sayuran berdaun hijau mengandung fitoestrogen, yang telah terbukti memiliki efek positif pada produksi susu. Banyak ibu khawatir, mengonsumsi sayuran hijau seperti brokoli atau kubis akan membuat bayi rewel. Namun, mitos itu tidak benar.
Semoga bermanfaat, Bunda. Semangat mengASI-hi!
Baca juga:
Kanker Payudara Akibatkan Seorang Ibu Menyusui Anaknya untuk Pertama dan Terakhir Kalinya