Al Muqsith artinya adalah Allah Yang Maha Pemberi Keadilan, yang mana, Allah Yang Maha Adil, Dia Yang Adil dalam Menghakimi semua makhluknya.
Allah adalah Al Muqsith, Dia yang paling adil dan tidak berat sebelah. Dia mengetahui dan memberikan imbalan yang tak terbatas untuk kebaikan apa pun, sekecil apa pun. Dia lah yang membimbing umat manusia menuju keadilan dan harmoni.
Al Muqsith merupakan salah satu dari Asmaul Husna, yakni nama-nama Allah yang baik lagi indah dan berjumlah 99. Al Muqsith juga menjadi salah satu Asmaul Husna yang wajib diketahui oleh umat muslim.
Asmaul Husna dianjurkan untuk diamalkan umat Muslim dalam kehidupan sehari-hari. Caranya bisa membiasakan diri berdzikir dan berdoa dengan melafalkan Asmaul Husna. Berdoa dengan Asmaul Husna bukan hanya kebutuhan, tetapi juga perintah Allah SWT.
Memahami nama-nama Allah yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna merupakan pembahasan yang sangat penting dalam agama Islam, bahkan termasuk bagian paling penting dan utama dalam mewujudkan keimanan yang sempurna kepada Allah SWT.
Untuk memahami asmaul husna Al Muqsith lebih dalam, berikut ini penjelasan arti, makna, dalil beserta cara meneladani dan hikmah yang bisa diambil dari nama Allah tersebut.
Artikel terkait: Maha Merendahkan, Maknai Asma Allah Al Khaafidh dengan Cara Ini
Asmaul Husna Al Muqsith Artinya Yang Maha Pemberi Keadilan
Mengutip modul Bina Akidah yang ditulis Siti Syamsiyatun, Al Muqsith adalah salah satu dari Asmaul Husna yang disebutkan Allah dalam Al-Qur’an, pada umumnya diartikan sebagai Yang Maha Adil.
Secara akar kata dalam Bahasa Arab Al Muqsith merupakan masdar aktif dari akar kata q/qaf-s/sinth/ tha. Kata ini bermakna adil, tidak berat sebelah dalam bagian- bagian dari satu keseluruhan, tetapi juga dapat bermakna adil, setara, sama dalam hal yang menyangkut dua pihak atau lebih.
Dalam Al-Qur’an, paling tidak ada tiga lafadz yang artinya merujuk pada rasa adil, dengan tekanan dan nuansa yang berbeda, yaitu al-qisth, al-‘adl dan al-mizan.
Allah Al Muqsith, menyatakan dan menunjukkan bahwa Dia Maha Adil atas segala sesuatu, yang terindera maupun yang tidak terjangkau oleh indera.
Dia mengetahui dan memberikan keseimbangan dalam semua cipataan-Nya yang menghampar di jagat raya dan jagat alit manusia. Kompleksitas hubungan timbal-balik, keseimbangan dalam ekosistem dan dalam diri manusia merupakan wujud kauniyah dari Al Muqsith.
Atas nama-Nya yang Al Muqsith Allah tumbuhkan rasa cinta pada keadilan, keseimbangan, tidak berat sebelah, dan harmoni kapada seluruh makhluknya: manusia, binatang, tumbuhan, alam raya dan ciptaan lain baik yang kasat mata maupun tidak.
Artikel terkait: Al Hafizh Artinya Yang Memelihara, Ini Dalil dan Maknanya
Dalil Tentang Al Muqsith yang Artinya Allah Maha Pemberi Keadilan
Al Muqsith adalah asma Allah yang artinya Yang Maha Pemberi Keadilan. Siapapun orangnya apabila melakukan kesalahan pasti akan dihukum oleh Allah SWT, tidak memandang siapa mereka.
Apakah mereka orang-orang yang banyak melakukan ketaatan atau orang-orang yang banyak melakukan kemaksiatan, pada akhirnya semuanya akan dihukum oleh Allah SWT apabila melakukan dosa dan kesalahan.
Nama Allah Al Muqsith sendiri disebutkan beberapa kali dalam Al-Qur’an, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Surah Ali-Imran Ayat 18
شَهِدَ ٱللَّهُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَأُو۟لُوا۟ ٱلْعِلْمِ قَآئِمًۢا بِٱلْقِسْطِ ۚ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
“Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia; (demikian pula) para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (QS. Ali-Imran: 18)
2. Surah Al-A’raf Ayat 29
قُلْ أَمَرَ رَبِّى بِٱلْقِسْطِ ۖ وَأَقِيمُوا۟ وُجُوهَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَٱدْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ ۚ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ
“Katakanlah, “Tuhanku menyuruhku berlaku adil. Hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada setiap salat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula.” (QS. Al-A’raf: 29)
Secara ringkas, dua ayat Qur’an tersebut telah mengumumkan Kemahaadilan Allah dan memberi mandat kepada manusia untuk juga berlaku adil, seimbang, tidak berlebihan dan tidak berat sebelah, dalam beribadah dan bermuamalah.
Unsur-unsur yang sangat penting kita pelihara keadilan, kesetaraan, keseimbangan dan harmoninya, antara lain unsur lahir-batin, dunia-akhirat, individu-masyarakat, diri (mikrokosmos)-alam (makrokosmos), imam-makmum, dan seterusnya.
Cara Meneladani Sifat Allah Al Muqsith Yang Maha Adil
Dengan meneladani sifat Allah Yang Maha Adil, tentu seorang hampa mampu menunjukkan perilaku yang membela keadilan dan melakukan segalanya dengan benar.
Umat muslim tentunya akan bertanggung jawab di hadapan Allah, dan Allah pastinya akan menuntut penjelasan segala sesuatu yang kita perbuat di dunia, seperti firman Allah dalam Surah An-Nisa ayat 135:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوَّٰمِينَ بِٱلْقِسْطِ شُهَدَآءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمْ أَوِ ٱلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ ۚ إِن يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَٱللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا ۖ فَلَا تَتَّبِعُوا۟ ٱلْهَوَىٰٓ أَن تَعْدِلُوا۟ ۚ وَإِن تَلْوُۥٓا۟ أَوْ تُعْرِضُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nisa: 135)
Perilaku yanga adil (qisth) tentu akan membawa kepada kebaikan, kemaslahatan, keberuntungan, ketenteraman. Sedangkan pengabaian atas qisth akan berakibat pada timbulnya keburukan, kejahatan, permusuhan, kerusakan atas tata laku relasi individu, masyarakat dan jagat ekosistem.
Dengan memahami asma Allah sebagai Al Muqsith, kita sebagai manusia dapat selalu mengusahakan untuk berpikir dan berperilaku yang mengarah pada tercapainya keadilan, keseimbangan, kesetaraan, harmoni, dan tidak berat sebelah.
Hal itu menyangkut ke semua aspek, termasuk dalam beribadah, bermuamalah (berkeluarga, bermasyarakat, berpolitik, berdagang, berkarya, berelasi dengan hewan, tumbuhan dan semua makhluk-Nya).
Keadilan Allah sendiri tidak pernah membeda-bedakan di dalam memutuskan hukum-Nya. Walaupun kekasih-Nya, apabila melakukan dosa pasti akan dihukum.
Bahkan Rasulullah SAW sebagai orang yang paling mulia dan paling Dia cintai juga pernah mendapat teguran. Yaitu ketika datang orang-orang buta kepada beliau untuk diajari ilmu agama, tetapi beliau mengabaikannya.
Karena beliau lebih memilih pejabat-pejabat Quraisy dengan harapan apabila mereka masuk Islam, maka akan membawa pengaruh yang besar. Hingga akhirnya, Allah memberikan teguran kepada Rasulullah.
Bahkan, Rasulullah saja ditegur oleh Allah, padahal beliau adalah orang yang paling beriman, bertakwa dan paling cinta kepada Allah SWT.
Artikel terkait: Memaknai Asmaul Husna Al Aliy dalam Kehidupan, Ini Dalilnya
Itulah penjelasan tentang Asmaul Husna Al Muqsith, seperti arti, makna, dalil beserta keutamaan dalam mengamalkannya. Semoga penjelasan tersebut menjadi manfaat bagi siapa pun yang membacanya ya, Parents!
****
Baca juga:
Asmaul Husna Al Hamid Artinya Satu-Satunya yang Maha Terpuji, Inilah Dalil dan Kisah Teladannya
Ketahui Makna An Nafi dalam Asma’ul Husna, Teladani dengan Cara Ini
Al Bashir Artinya Yang Maha Melihat, Ini Contohnya di Kehidupan