2 Cerita Anak Sekolah Minggu Tentang Kasih dan Kebaikan

Cinta kasih akan membuat hati seseorang tenang. Ajarkan si kecil yuk!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tuhan Yesus mengajarkan umatnya untuk berlaku cinta kasih dalam kehidupannya di bumi dengan segala makhluk. Orang tua bisa menanamkan sifat ini pada anak, misalnya melalui cerita anak sekolah Minggu tentang kasih.

Tak ada satupun ajaran-Nya yang mengajak umatnya untuk saling membenci satu sama lain, hal ini juga tertuang dalam ayat Alkitab tentang kasih. Salah satunya dalam Matius 22:37-39 yang bunyinya berikut ini.

“Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Cerita Anak Sekolah Minggu Tentang Kasih

SEMUT DAN KEPOMPONG

Di suatu hutan yang rindang, hidup berbagai binatang buas dan jinak. Ada kelinci, burung, kucing, capung, kupu-kupu dan yang lainnya. Pada suatu hari, hutan dilanda badai yang sangat dahsyat. Angin bertiup sangat kencang, menerpa pohon dan daun-daun. Kraak! terdengar bunyi dahan-dahan berpatahan. Banyak hewan yang tidak dapat menyelamatkan dirinya. Badai baru berhenti ketika pagi menjelang. Matahari kembali bersinar hangatnya.

Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor semut. Si semut terlindung dari badai karena ia bisa masuk ke sarangnya di dalam tanah. Ketika sedang berjalan, ia melihat seekor kepompong yang tergeletak di dahan daun yang patah.

Si semut bergumam, “Hmm alangkah tidak enaknya menjadi kepompong, terkurung dan tidak bisa kemana-mana. Menjadi kepompong memang memalukan! Coba lihat aku, bisa pergi ke mana saja ku mau,” ejek semut pada kepompong. Semut terus mengulang perkataannya pada setiap hewan yang berhasil ditemuinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beberapa hari kemudian, semut berjalan di jalan yang berlumpur. Ia tidak menyadari kalau lumpur yang diinjaknya bisa menghisap dirinya semakin dalam. “Aduh, sulit sekali berjalan di tempat becek seperti ini,” keluh semut. Semakin lama, si semut semakin tenggelam dalam lumpur. “Tolong! tolong,” teriak si semut.

“Wah, sepertinya kamu sedang kesulitan ya?” Si semut terheran mendengar suara itu. Ia memandang kesekelilingnya mencari sumber suara. Dilihatnya seekor kupu-kupu yang indah terbang mendekatinya.

“Hai, semut aku adalah kepompong yang dahulu engkau ejek. Sekarang aku sudah menjadi kupu-kupu. Aku bisa pergi ke mana saja dengan sayapku. Lihat! sekarang kau tidak bisa berjalan di lumpur itu, ‘kan?”

“Yah, aku sadar. Aku mohon maaf karena telah mengejekmu. Maukah kau menolongku sekarang?” kata si semut pada kupu-kupu. Akhirnya kupu-kupu menolong semut yang terjebak dalam lumpur penghisap. Tidak berapa lama, semut terbebas dari lumpur penghisap tersebut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah terbebas, semut mengucapkan terima kasih pada kupu-kupu. “Tidak apa-apa, memang sudah kewajiban kita untuk menolong yang sedang kesusahan bukan? Karenanya kamu jangan mengejek hewan lain lagi, ya?” Karena setiap makhluk pasti diberikan kelebihan dan kekurangan oleh yang Maha Pencipta. Sejak saat itu, semut dan kepompong menjadi sahabat karib.

Ratu Cantik Nan Kaya Raya

Di sebuah kerajaan, pada jaman dahulu, lahirlah seorang puteri yang cantik jelita berasal berasal dari pasangan suami istri. Raja ini mempunyai tiga orang anak dan seluruhnya perempuan. Memasuki usia Tua, sang Raja memanggil para prajuritnya untuk menyebarkan undangan kepada semua rakyatnya agar turut singgah di dalam memperkenalkan pemimpin baru yang dapat menukar dirinya.

Segera, prajurit kerajaan memasuki rumah-rumah warga untuk berikan undangan sang Raja. Warga pun sangat berantusias menyambut undangan istimewa ini.

Sebelum harinya tiba, Raja memanggil ketiga Puterinya. Anak yang pertama, kedua, dan yang bungsu. Setibahnya mereka di hadapan sang Ayah, mereka menanyakan “Ayah, kenapa kami dipanggil?” ucap si sulung kepada Ayahnya. “bukanya Ayah telah tahu, jika aku mirip si bungsu, tidak senang jadi seorang ratu.” Lanjutnya. Sementara putrinya yang ke-2 hanya diam, sembari menatap muka sang Ayah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mendengar itu, Raja diam, selanjutnya menanyakan pada putri keduanya. “Anakku yang cantik, engkau telah mendengar apa yang disampaikan kakakmu, Ayah tak mempunyai pilihan lain. Jika kamu bersedia, maka beberapa besar punya kerajaan dapat diberikan kepadamu, dan sisahnya di bagikan kepada kakak dan adikmu.”

Putri yang cantik ini, tak banyak bicara, ia mengangguk dan berkata; “Jika itu yang terbaik, maka aku coba menjalaninya dan mengupayakan untuk melayani rakyat kami dengan sepenuh hati.”

Ayahnya tertegun, mendengar jawaban si anak. Ia senyum, sambil menetes air mata, ia memeluk anaknya.

Ketika waktunya tiba, prajurit dan penjaga keamanan istana singgah ke raja, bahwa semua rakyat telah berkumpul. “tuan semua undangan telah hadir, mereka sangat gembira, rupanya, mereka sangat penasaran dengan pemimpin mereka yang baru, yang menukar tuan raja.”

Pergilah, sampaikan kepada mereka; “bahwa sebentar lagi seseorang dapat singgah di depan mereka.”
Rakyat yang sangat senang, mempunyai beraneka macam hadiah, tersedia yang mempunyai anggur, bunga, domba, dan kuda.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beberapa saat kemudian para prajurit membuka tirai dan raja mempersilahkan putrinya maju, untuk menegur mereka yang telah lama menunggu. “ Inilah putriku, kata raja, dialah yang dapat jadi pemimpin kalian.” Sambutan gembira, bersorak-sorai di istana yang megah itu.

Setelah raja meninggal, ratu yang cantik, bijaksana dan kaya raya ini, melayani rakyatnya dengan penuh perhatian.

Suatu waktu, ia mengirim surat kepada ke-2 sudarinya yang telah menikah untuk menghadiri acara lagi tahunnya, adik dan kakaknya menyambut baik dan sangat senang dengan undangan sang Ratu.

Di hari lagi tahunnya itu, ia lagi membagikan harta punya ayahnya kepada kakak dan adiknya. “beberapa tahun yang lalu, aku mendapat lebih banyak berasal berasal dari peninggalan Ayah bagi kita. Tapi aku tahu, bahwa kami semua adalah anak, maka telah sepantasnya kami beroleh warisan ini secara merata.”

Kedua saudaranya itu menangis sambil memeluknya. Namun yang bungsu, sedikit berikan masukan kepada Ratu. Begini saudariku, aku mirip suami telah mempunyai apa yang dibagikan oleh mertua, jadi beberapa punya Ayah yang memberi tambahan kepada kami, kami memberi tambahan lagi ke istana untuk diberikan kepada mereka yang belum berkecukupan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hal yang sama disampaikan terhitung oleh si sulung. Ratu yang cantik itu, menyambut baik keputusan kakak dan adiknya.

Setelah pesta lagi tahun berikutnya, sang Ratu yang cantik itu memberikan pengumuman di lapangan istana bahwa keluarga kerajaan dapat beri tambahan sumbangan. Beberapa bidang tanah dapat diberikan kepada rakyatnya yang senantiasa belum bisa dan tidak mempunyai lahan untuk bekerja. Semenjak itu, Istana semakin ramai. Rakyat senang dengan Ratu yang bijaksana.

Seluruh rakyat di negeri itu hidup di dalam damai sejahtera dan penuh kemakmuran. Hasil yang melimpah dan hasil rakyat yang berlebih kembali dibagikan kepada kerajaan lain yang membutuhkan.

Parents, semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi agar anak senantiasa mengasihi dan menyayangi diri sendiri dan makhluk hidup lain ya.

Baca Juga:

Ayat Alkitab Tentang Mendidik Anak yang Wajib Parents Ketahui

45 Ayat Alkitab tentang Kesabaran yang Menenangkan Hati

40 Ayab Alkitab Tentang Kekuatan, Kuatkan Anda di Masa-Masa Sulit