Setiap negara memiliki tradisi berkabung tersendiri. Tradisi berkabung ini ditandai dengan berbagai hidangan makanan tanda duka cita bagi yang sedang mengalami kehilangan. Berbagai makanan ini bahkan diaggap simbol kedukaan.
Tak hanya itu, berbagai makanan ini kerap disajikan untuk menenangkan mereka yang dilanda rasa kehilangan orang tercinta ataupun tengah merasa sedih.
Makanan Tanda Duka Cita dari Berbagai Negara
Beberapa negara berikut memiliki tradisi makanan tanda duka yang disajikan pada masa berkabung dan identik sebagai simbol atau filosofi suasana duka. Berikut ini beberapa makanan duka cita dari berbagai negara.
1. Halva (Timur Tengah)
Masyarakat timur tengah mengenal halva sebagai makanan tanda duka cita yang kerap disajikan pada masa berkabung. Simbol duka ini setidaknya berlaku di Iran, Turki, hingga Armenia.
Sekilas, halva mirip dengan brownies dan memiliki banyak varian rasa. Halva merupakan tradisi makanan dalam rangka mengenang mendiang yang baru saja meninggal sekaligus menjadi penghibur bagi yang tengah mengalami rasa duka.
Halva banyak ditemukan di wilayah Timur Tengah, Asia Tengah, dan India. Namun, hanya di beberapa negara seperti Iran, Turki, dan Armenia lah kue ini dikenal sebagai makanan tanda berkabung.
Untuk membuat halva, bahan yang dipakai cukup sederhana dan seperti membuat kue pada umumnya yaitu tepung terigu, margarin, gula, dan air. Masyarakat setempat setuju bahwa makan kue halva akan memunculkan rasa senang sehingga biasa digunakan menghibur orang yang sedih.
Halva disajikan di acara pemakaman karena dipercaya sebagai makanan untuk mengenang dan mendiang mereka yang sudah berpulang.
2. Amish Funeral Pie (Amerika)
Amerika Serikat ternyata punya hidangan makanan duka cita yang disebut amish funeral pie. Makanan ini cukup populer dan hanya disajikan saat upacara pemakaman khususnya di negara bagian Pennsylvania.
Bukan hanya sekedar pie lambang duka, namun jenis kue ini ternyata terbuat dari bahan yang sulit ditemukan. Selain sulit didapat, harga bahan-bahan untuk membuat makanan ini terbilang mahal.
Bahan utamanya adalah kentang, sedangkan untuk isian pie terdiri dari kismis, gula, telur, tepung, garam, lemon, dan beberapa rempah lainnya.
Pie ini biasanya dibuat oleh restoran yang khusus mendedikasikan diri membuat makanan untuk mereka yang mengalami kedukaan terutama di komunitas Amish, Pennsylvania. Komunitas ini dikenal dengan kebiasaan memanggang pie untuk kesayangan mereka.
Disadur dari The Oxford Encyclopedia of Food and Drink in America yang mengulas tentang pie ini, kue ini dibuat dari kismis, gula, dan rempah lainnya yang sudah ada sejak abad 20 dengan filosofi yang unik.
Kala itu kismis masih memiliki biji, sehingga membuat pie ini membutuhkan waktu dan dedikasi penuh. Usaha membuat pie ini sering dikaitkan sebagai dedikasi untuk mereka yang baru saja meninggal.
3. Ham Salad (Inggris dan Amerika)
Makanan tanda duka berikutnya berasal dari Inggris dan Amerika adalah Ham Salad. Ham Salad sendiri terbuat dari bagian belakang kaki daging babi yang populer di Inggris dan Amerika sejak abad ke-19.
Kemudian Ham ini diolah menjadi salad yang disajikan saat acara pemakaman. Tak hanya menjadi simbol duka, ham saat ini juga menjadi simbol status seseorang karena harganya yang mahal.
Tak heran setiap pemakaman orang kaya di Inggris akan selalu menyajikan ham salad. Hingga kemudian budaya ini menyebar sampai ke Amerika.
Tradisi makanan berkabung ini kemudian terus berkembang dan menyebar di Amerika. Di Amerika, ham disajikan dengan telur rebus dan bawang.
Menu ini biasa disajikan pada acara makan siang setelah prosesi pemakaman, khususnya di wilayah Upper Midwest, seperti kota Illinois hingga North Dakota.
Walaupun dulunya ham sering dijadikan simbol status karena harganya mahal, dan tidak semua orang mampu membelinya, namun seiring berjalan waktu, menu salad ham menjadi simbol berkabung berbagai kalangan di Inggris dan Amerika.
4. Mannish Water (Jamaika)
Hidangan yang hampir selalu tersaji di masa berkabung di Jamaika berupa mannish water.
Sajian mannish water ini berupa sup yang terbuat dari wortel, kentang, dan pisang serta kepala dan torpedo kambing. Lalu, bahan tersebut dimasak dengan kuah kaldu dan berbagai bumbu. Sup ini umumnya dimakan dengan roti terbuat dari singkong dan tambahan rum.
Filosofi makanan tanda duka cita ini merupakan simbol harapan agar orang yang sudah meninggal berpulang tenang menuju alam selanjutnya. Makanan satu ini umumnya disajikan pada saat tradisi ‘The Nine Nights’.
Tak hanya itu, penyajian hidangan ini dipercaya bertujuan agar roh dari orang yang baru meninggal bisa pergi ke tempat yang layak di alamnya. Dalam masa berkabung ini, ada momen bercerita, berdansa, serta bermain games sekaligus menikmani manish water bersama-sama.
5. Nasi Berkat (Indonesia)
Salah satu tradisi yang sering dijumpai saat suasana duka di tanah air adalah nasi berkat. Walaupun berupa tradisi, namun menu makanan satu ini sering disajikan ataupun dibawa pulang oleh tamu acara tahlilan atau setelah mendoakan mendiang.
Biasanya makanan ini juga kerap diberikan saat 40 hari, tiga bulan, hingga satu tahun peringatan kematian. Walaupun dikenal dengan nasi berkat, satu kantung makanan ini tidak hanya berisi nasi dan lauk pauk serta sayuran, namun dilengkapi juga dengan kue tradisional atau buah.
Artikel Terkait: Tradisi Unik Denmark Untuk yang Masih Jomblo
6. Funeral Potatoes
Makanan ringan khas Utah, funeral potatoes atau casserole merupakan sajian berkabung yang asal-usulnya masih belum diketahui.
Namun beberapa sumber menyebutkan bahwa popularitasnya meningkat dari organisasi wanita melalui kegiatan Church of Jesus Christ of Latter-day Saints. Organisasi ini bertanggung jawab memenuhi kebutuhan orang yang berduka, termasuk makanan sebagai tanda duka cita.
Kombinasi makanan ini berupa serpihan jagung dengan irisan atau potongan kentang, sup krim ayam (atau jamur), krim asam, mentega, dan keju cheddar parut. Makanan ini sering disajikan pada pertemuan pasca-peringatan dan potlucks gereja.
7. Borsok (Kirgistan)
Bagai masyarakat Kirgistan, kepergian orang terkasih pelu dihormati dengan berbagai acara salah satunya penyajian makanan tanda cuka cita. Bentuk penghormatan ini dilakukan dengan cara menggoreng roti yang dinamakan borsok.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat borsok, hampir seperti membuat roti pada umunya yakni berupa adonan roti seperti tepung terigu, garam, gula, ragi, margarin, dan air.
Cara membuat borsok sendiri tidaklah rumit bahkan terbilang sangat sederhana, kendati demikian borsok bukanlah roti biasa bagi masyarakat Kirgistan melainkan sebuah simbol mengenang orang yang sudah meninggal.
Menyajikan borsok untuk mengenang orang yang sudah meninggal merupakan sebuah tradisi yang disebut ‘jyt chygaruu’ atau mengeluarkan aroma di Kirgistan. Pada tradisi ini, orang-orang sekitar percaya bahwa aroma roti goreng ini akan tercium oleh orang-orang yang telah tiada.
Demikianlah tujuh makanan tanda duka cita dari berbagai negara, sekaligus menjadi simbol mengenang kepergian orang terkasih dan menghibur keluarga yang ditinggalkan.
Baca Juga:
6 Tradisi Suku Dayak yang Unik, Berburu Kepala Musuh hingga Tato Tubuh
Salad sampai Nasi Berkat, 5 Makanan di Berbagai Negara Ini Jadi Simbol Duka Cita
kumparan.com/kumparanfood/salad-sampai-nasi-berkat-5-makanan-di-berbagai-negara-ini-jadi-simbol-duka-cita-1yccumjinWN