6 Perilaku anak yang Tidak Boleh Diabaikan oleh Orang Tua

Ada perilaku anak yang tidak boleh diabaikan oleh orang tua yang bisa berakibat buruk untuknya di masa depan. Sebelum terlambat, kenali tandanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sejak dini mungkin kita mengajarkan anak untuk memiliki sopan santun. Tapi tak jarang beberapa perilaku anak yang kurang baik luput dari perhatian kita. Padahal ada perilaku anak yang tidak boleh diabaikan oleh orang tua sedini mungkin.

Banyak orang tua menganggap ini sebagai kenakalan kecil yang akan hilang seiring pertumbuhan usianya. Padahal, pembentukan karakternya telah dimulai sedini mungkin.

Hati-hati parents, jika dibiarkan secara terus menerus perilaku tersebut akan menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan bahkan setelah ia dewasa.

Dilansir dari situs parents.com, berikut ini adalah enam perilaku anak yang tak boleh Anda abaikan.

1. Memotong pembicaraan

Anak kadang sangat antusias ingin menceritakan sesuatu pada Anda sehingga dia tak sabar menunggu anda selesai mengobrol, kemudian dia memotong pembicaraab abda agar perhatian anda segera teralihkan padanya.

Anda tak boleh mengabaikannya. Selain tak sopan, memotong pembicaraan adalah tanda bahwa anak tidak memikirkan kepentingan orang lain yang sedang berbicara. Dampaknya anak akan menjadi egois dan merasa berhak memiliki semua perhatian yang ia inginkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Cara mengatasi:

Beritahu ia bahwa memotong pembicaraan adalah sikap yang buruk dan ia tidak boleh melakukannya. Jika masih dilakukan, hukum dia dengan cara berdiri di pojok atau duduk di tangga. Katakan padanya bahwa dia tidak akan mendapatkan apa yang dia inginkan jika dia masih suka memotong pembicaraan orang lain.

2. Bermain kasar

Saat bermain bersama teman, kadang ia melakukan perilaku anak yang tidak boleh diabaikan oleh orang tua. Misalnya, aksi saling dorong, mencubit atau memukul.

Meski akibat yang ditimbulkan tidak terlalu parah, Anda sebagai orang tua tetap harus harus turun tangan dan menyela perbuatan anak tersebut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penasehat parenting Michele Borba, Ed.D berkata,”Jika Anda tidak menyela saat anak bermain kasar, maka ia akan terus melakukan kekasaran tersebut hingga menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan. Jika dibiarkan terus menerus, anak akan berpikir bahwa menyakiti orang lain itu dibolehkan.”

Cara mengatasi:

Katakan pada anak bahwa menyakiti orang lain itu tidak diperbolehkan, latih dia untuk mengerti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat sedang bermain bersama teman. Jika anak masih suka bermain kasar, larang dia bermain dengan temannya sampai dia bisa mengubah kebiasaan buruknya itu.

3. Pura-pura tidak mendengar Anda

Saat anak Anda berpura-pura tidak mendengar apa yang anda suruh, ulangi perintah tersebut dua atau tiga kali agar anak mengerti bahwa boleh saja dia tidak menghormati anda, dan dialah yang memegang kendali dalam situasi ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Mengingatkan anak secara terus menerus akan membuatnya terlatih untuk menunggu peringatan dari Anda dibanding mendengarkan sejak awal apa yang Anda suruh,” kata psikolog Kevin Leman Ph.D

Artikel terkait: Mengapa anak baru memperhatikan orang tuanya ketika diteriaki sebanyak 5 kali?

Cara mengatasi:

Daripada bicara dari jauh, lebih baik Anda menghampirinya dan perintahkan apa yang harus dia lakukan. Buat dia melihat ke arah Anda dan mengatakan “Baik, Ibu.”

Anda juga bisa menggunakan taktik sederhana dengan mengurangi jcamilan kesukaannya atau membatasi waktu tontonan favoritnya jika dia masih terus menunggu disuruh dua kali untuk melakukan apa yang Parents perintahkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Mengambil sesuatu tanpa ijin

Ada hukum tak tertulis bagi anak-anak yang berbunyi, “jika aku suka dengan barang itu, maka barang itu milikku.” Keegoisan anak kecil kadang memang menggemaskan,tetapi jika berlanjut sampai dewasa akibatnya justru menjengkelkan.

Tak heran anak sering berebut mainan dengan temannya sekalipun bukan ia pemilik mainan tersebut. Waspadai juga potensi adanya penyakit kleptomania padanya.

Artikel terkait: Cara mengatasi perilaku kleptomania pada anak.

Cara mengatasi:

Buatlah beberapa peraturan sederhana dengan anak anda yang membuatnya mengerti bahwa dia harus meminta ijin jika ingin melakukan sesuatu. Terutama ketika sedang bertamu di rumah orang lain.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Contohnya saat anda sedang menonton televisi kemudian anak anda datang dan langsung mengubah salurannya. Beritahu dia bahwa perilaku tersebut tidak baik dan akan menyinggung orang lain.

Atau saat dia mengambil pulpen anda untuk main corat coret, beri dia hukuman dengan melarangnya menggunakan alat menggambar miliknya selama satu atau dua hari.

5. Perilaku sederhana yang menyinggung orang lain

Mungkin Anda berpikir bahwa perilaku seperti memutar mata, atau memalingkan muka saat Anda sedang bicara hanya ada pada anak remaja. Tapi jangan salah, anak-anak di bawah usia 10 tahun pun kadang menirunya untuk menguji bagaimana reaksi dari orangtuanya.

Jika perilaku ini diabaikan, maka anak akan sulit memiliki teman dan tidak bisa mempunyai hubungan yang baik dengan gurunya di sekolah. Tersinggungnya orang sekitar terhadap hal sederhana yang ia lakukan membuat poin ini masuk dalam perilaku anak yang tidak boleh diabaikan.

Cara mengatasi:

Sadarkan anak bahwa perilaku tersebut tidak baik, dan akan membuat orang yang sedang berbicara dengannya tersinggung. Jika masih diulangi, Anda bisa menolak untuk berkomunikasi dengannya sampai dia merubah kelakuannya.

6. Melebih-lebihkan fakta

Perilaku ini sama dengan bertindak tidak jujur sehingga masuk dalam kategori perilaku anak yang tidak boleh diabaikan. Jika anak berkata bahwa dia telah membereskan tempat tidur padahal selimutnya masih berantakan.

Atau jika dia berkata pada temannya dia telah pergi ke Dufan padahal belum pernah ke sana sama sekali. Kelihatannya tak begitu penting, tapi jika dibiarkan bisa membuatnya memiliki kebiasaan untuk berbohong.

“Berbohong menjadi sesuatu yang otomatis dilakukan jika anak Anda belajar bahwa itulah cara termudah agar dia terlihat lebih baik atau lebih keren, bahkan menghindar dari resiko atas apa yang telah dia lakukan sebelumnya,” kata Dr. Wykoff.

Cara mengatasi:

Cari tahu apa tujuannya berbohong, jika dia bilang sudah menyikat gigi padahal belum, maka Anda harus menyuruhnya kembali ke kamar mandi dan menggosok gigi. Katakan pula pada anak Anda bahwa jika dia sering berbohong maka tidak akan yang percaya padanya walaupun dia mengatakan kebenaran.

Itulah perilaku anak yang tidak boleh diabaikan. Parents, segala perbuatan buruk yang ada pada anak berawal dari hal-hal kecil yang sering diabaikan oleh orang tua.

Dibutuhkan kesabaran, kepekaan, dan kepedulian orang tua dalam mendidik anak agar ia jadi anak baik yang menenangkan hati orang tua dan sekitarnya. Pada akhrinya, cinta orang tua lah yang membuat pribadi anak lebih baik.

 

Baca juga:

10 Hal yang Hanya dipahami Ibu dengan Anak Usia ‘Threenager’ (3 tahun)

Penulis

Fitriyani