5 Tanda anak sakit serius yang tidak boleh diremehkan orangtua, Parents wajib tahu!
5 Tanda anak tidak sehat ini seringkali diabaikan karena dianggap biasa, Parents harus mewaspadainya karena bisa menjadi gejala masalah kesehatan serius.
Anak sakit akan membuat orangtua bersusah hati, pusing memikirkan anak yang tak mau makan, menangis semalaman dan tidak bisa tidur. Karenanya, jangan remehkan tanda anak tidak sehat yang biasanya dianggap sepele, namun bisa menjadi serius jika diabaikan.
Terutama jika tanda-tanda ini terjadi pada bayi. Karena sistem kekebalan tubuhnya yang masih berkembang dan belum sempurna, maka Parents harus memberi perhatian penuh pada segala bentuk perubahan yang ia alami.
Berikut ini adalah 5 tanda anak tidak sehat yang seringkali dianggap biasa, namun bisa menjadi serius jika diabaikan terlalu lama.
1. Perubahan bentuk dan ukuran tahi lalat
Tahi lalat terbentuk dari sel yang disebut melanosit, sel ini memberi pigmen gelap di kulit yang berkumpul di satu tempat hingga menjadi tahi lalat. Ada berbagai bentuk tahi lalat, ada yang berbentuk datar menyatu dengan kulit, atau menonjol dengan satu rambut mencuat. Dan semua itu dianggap normal.
Tahi lalat lebih dari satu pada bayi juga adalah hal yang normal. Bahkan, ada anak-anak dan remaja yang memiliki tahi lalat baru yang sebelumnya tidak ada. Tahi lalat sering muncul dan menghilang selama anak tumbuh besar.
Akan tetapi, jika tahi lalat bayi tiba-tiba membesar secara mendadak, ini merupakan salah satu tanda anak tidak sehat yang tidak bisa diabaikan.
Berikut ini adalah tanda yang tidak bisa Anda abaikan jika terjadi pada bayi:
- Bentuk tahi lalat berubah, dan membesar
- Tahi lalat menjadi lebih gelap atau menampilkan dua warna
- Tahi lalat menjadi lebih menonjol dan mencuat di kulit
- Tahi lalat menjadi gatal, berdarah atau mengelupas.
Semua hal itu di atas bisa jadi merupakan tanda hemangioma, penyakit kulit yang tidak bisa dianggap remeh. Temuilah dokter jika anak Anda mengalami gejala seperti di atas.
2. Berat badan turun
Berat badan turun bukanlah hal yang patut dicemaskan ketika bayi mulai belajar berjalan, atau dia sakit infeksi virus. Karena tubuhnya yang kecil, maka kehilangan cairan tubuh juga bisa membuat berat badannya turun.
Namun, apabila anak mengalami penurunan berat badan secara rutin, atau 2 persen dari indeks massa tubuhnya. Hal ini bisa menjadi tanda kegagalan tumbuh kembang.
Hal ini bisa disebabkan oleh malnutrisi, atau faktor lain. Bila berat badan anak turun secara drastis, temuilah dokter anak untuk mengetahui penyebab sebenarnya, dan cara menaikkan berat badan anak.
Artikel terkait: Tips dan cara menaikkan berat badan anak yang terlalu kurus
3. Bayi selalu tampak kehausan/menyusu lebih sering dari biasanya
Jika si kecil termasuk anak yang aktif, dia pasti membutuhkan banyak cairan. Akan tetapi, jika dia selalu kehasuan sepanjang waktu. Bisa jadi dia mengalami kondisi yang disebut diabetes insipidus. Penyakit ini bersumber dari dua hormon di dalam tubuh yang tidak berfungsi sempurna.
Akibatnya, ginjal tidak mampu menahan cairan tubuh lebih lama, dan menyebabkan anak seringkali buang air kecil. Seringnya pipis membuat anak selalu merasa haus, karena harus mengganti cairan tubuh yang hilang.
Apabila bayi Anda selalu menyusu setiap jam, dan tampak tidak merasa kenyang, atau selalu menangis. Waspadalah, karena bisa jadi dia mengalami dehidrasi atau perlambatan tumbuh kembang. Dehidrasi pada bayi baru lahir sangatlah berbahaya, karena bisa merusak otak bayi. Segera temui dokter sebelum gejalanya menjadi serius.
Artikel terkait: Kenali tanda dehidrasi pada bayi dan cara menanganinya sebelum terlambat
4. Tanda anak tidak sehat dari ukuran kepala berubah
Perubahan ukuran kepala bayi yang sehat selalu stabil dari waktu ke waktu. Kepalanya akan terus berubah ukuran seiring perkembangan otaknya setelah lahir.
Jika ukuran kepala bayi berubah, dan si kecil tampak mudah marah, atau perilakunya berbeda. Ini bisa menjadi salah satu tanda masalah kesehatan. Periksakan si kecil ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.
5. Tidak selalu merespon saat orangtua memanggil namanya
Pada usia 8 bulan, bayi akan mulai merespon saat namanya dipanggil. Kadang bisa jadi di usia yang lebih tua. Tetapi, jika sebelumnya dia merespon dan tiba-tiba tidak merespon lagi, ini merupakan tanda anak tidak sehat yang harus diwaspadai.
Coba periksa tingkat kewaspadaan bayi, apakah dia merespon terhadap bunyi. Atau jentikan jari di samping telinganya secara bergantian kanan dan kiri.
Bila bayi tidak merespon terhadap bunyi apapun, bisa jadi ia memiliki masalah pendengaran. Periksakan bayi Anda ke dokter.
***
Bunda adalah orang yang paling dekat dengan keseharian anak, karena Bunda yang mengurus segala keperluannya setiap hari. Perhatikan apa ada bentuk tahi lalat yang berubah. Periksa tinggi, berat badan dan ukuran kepalanya secara berkala.
Bila kebiasaan makan dan minum anak memiliki perbedaan yang menonjol dibanding anak lain, catatlah hal tersebut untuk dikonsultasikan ke dokter.
Semoga bermanfaat.
Disadur dari theAsianparent Singapura