5 Hal Penting Tentang Kelahiran Bayi Prematur
Apakah kelahiran bayi prematur dan resikonya? Simak artikel berikut selengkapnya karena penting bagi orang tua, dan lihatlah video keajaiban bayi prematur.
Setiap orang tua tentunya menantikan kelahiran bayi yang lancar, namun kadang kelahiran dapat terjadi lebih awal dari hari perkiraan lahir. Bila bayi lahir sebelum usia 37 minggu dapat dikatakan bayi ini terlahir prematur. Simak pembahasan berikut mengenai fakta, karakteristik, penyebab, resiko serta bagaimana penanganan bayi prematur.
1. Fakta mengenai bayi prematur
Menurut data statistik WHO tahun 2013, kurang lebih 1.5 juta bayi terlahir prematur setiap tahunnya di dunia. Jumlah ini terus bertambah setiap tahunnya. Indonesia berada dalam urutan ke5 dari 10 negara dengan jumlah bayi lahir awal terbanyak di dunia. Kelahiran bayi yang prematur adalah penyebab utama meninggalnya bayi yang baru lahir di bawah usia 4 minggu dan penyebab kedua setelah pneumonia untuk anak di bawah 5 tahun.
2. Karakteristik
Pada umumnya bayi prematur memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Ukuran lebih kecil dengan berat badan di bawah 2.5 kg
- Kulit tipis dan rapuh
- Banyak lanugo (rambut halus) di tubuh
- Suhu tubuh lebih rendah
- Memiliki masalah pernafasan
- Kurangnya refleks dalam menyedot dan menelan
Artikel terkait: Perkembangan janin 8 dan 9 bulan
3. Penyebab kelahiran bayi prematur
Penyebab pasti dari kelahiran prematur belum diketahui. Namun kemungkinan lebih besar terjadi pada ibu yang pernah mengalami kelahiran prematur sebelumnya, kelahiran kembar, jarak dengan kehamilan sebelumnya kurang dari 6 bulan, keguguran atau aborsi berulang, infeksi pada ibu hamil dan ibu yang merokok atau menggunakan obat-obatan terlarang. Faktor psikologis seperti stress yang dialami ibu hamil, misalnya suami meninggal, dapat memicu kelahiran prematur.
4. Komplikasi
Karena bayi terlahir sebelum usia 37 minggu di mana proses pembentukan tubuh belum begitu sempurna, komplikasi sangat mungkin terjadi. Masalah utama yang mungkin dialami bayi lahir awal adalah masalah pernafasan di mana paru-paru bayi belum berfungsi dengan baik, maka umumnya bayi akan dibantu dengan alat setelah dilahirkan.
Selain itu, resiko infeksi serta komplikasi pada jantung, metabolisme, daya tahan (immune system), pencernaan dapat dialami oleh bayi yang lahir awal ini. SIDS (kematian mendadak pada bayi) juga mungkin terjadi. Dalam jangka panjang, masalah seperti kognitif, perkembangan perilaku dan psikologis, pendengaran serta penglihatan mungkin dialami oleh anak yang terlahir prematur.
5. Penanganan
Sebenarnya kelahiran prematur bisa dicegah dengan injeksi saat kehamilan untukmembantu perkembangan paru-paru janin, bila diketahui ada kemungkinan tersebut. Penanganan yang khusus seperti dirawat di bagian NICU (Neonatal Intensive Care Unit) di rumah sakit menjadi cara utama untuk menolong bayi yang prematur.
Bayi mungkin memerlukan bantuan alat, contohnya untuk disinar bila jumlah bilirubin tinggi atau pemberian antibiotik bila bayi mengalami infeksi. Sekarang metode “Kangaroo mother care” (bayi dipeluk ibu agar mengalami skin-to-skin contact dan pemberian ASI yang sering) bisa diterapkan dan sangat membantu agar bayi lebih sehat.
Walaupun orang tua yang mengalami kelahiran awal ini mengalami tantangan yang cukup berat baik dari segi emosi, fisik serta finansial, keajaiban masih dapat terjadi. Salah satu contoh kisah yang menginspirasi adalah kisah bayi yang prematur bernama Faith di Amerika Serikat pada tahun 2013 yang terlahir di usia 23 minggu.
Harapan hidup bayi ini adalah 10-20%, menurut dokter yang menanganinya, namun luar biasa bayi ini dapat bertahan hidup dan tumbuh menjadi bayi yang sehat. Simak cuplikan kisah bayi Faith di video berikut.
Artikel terkait: Waspadai preeklampsia pada kehamilan
Klik di sini untuk membaca kisah nyata kelahiran bayi prematur yang hanya bertahan hidup 99 hari.