Media sosial ibarat makanan yang setiap hari dikonsumsi oleh orang dewasa, anak muda, maupun anak-anak. Menyenangkan memang, namun media sosial juga memiliki dampak buruk, khususnya bagi anak-anak. Untuk mengetahuinya, di bawah ini kami telah merangkum fakta media sosial untuk anak.
Membatasi anak untuk bermain media sosial tentu akan sulit. Kita tak bisa mengawasi mereka selama 24 jam setiap hari. Nah, solusinya, Parents perlu mengajak mereka bicara sebelum mengizinkan anak-anak bermain media sosial secara penuh.
Lalu, apa saja yang perlu Parents diskusikan? Dikutip dari Skata.info, berikut fakta media sosial untuk anak yang perlu Parents diskusikan.
5 Fakta Media Sosial untuk Anak yang Perlu Diketahui
Media sosial menawarkan informasi yang tiada batas. Aksesnya yang mudah juga membuat siapa saja ketagihan, tak terkecuali anak-anak. Mereka bisa dengan mudah mengakses informasi dalam bentuk video, teks, maupun gambar.
Selain itu, media sosial juga menawarkan sarana yang bebas untuk berekspresi. Sangat menarik bukan?
Meski demikian, perlu diperhatikan bahwa apa yang tampak dalam media sosial tak selalu baik untuk tumbuh kembang anak-anak. Oleh sebab itu, Parents perlu mendampingi mereka. Tentu tak harus setiap menit memantau mereka.
Ada beberapa hal yang harus didiskusikan terlebih dahulu sebelum mengizinkan mereka mengakses media sosial secara penuh.
Fakta yang telah kami rangkum di bawah ini akan memudahkan Parents untuk menciptakan diskusi yang sehat bersama anak-anak. Nah, apa saja yang perlu disampaikan?
Baca juga: Ini 7 foto anak yang sebaiknya tidak Anda pajang di sosial media
1. Fakta Media Sosial untuk Anak: Media Sosial Berbeda dengan Kenyataan
Parents perlu membekali anak-anak dengan pemahaman bahwa apa yang tampak di media sosial seringkali berbeda dengan kenyataan. Perlu diingat, media sosial memudahkan siapa saja menampilkan sisi terbaiknya namun tidak dengan realita yang sebenarnya.
Jadi, beritahu anak agar ia tak berkecil hati karena melihat teman atau orang lain lebih baik darinya.
2. Media Sosial Sebaiknya Digunakan di Atas Usia 13 Tahun
Anak Anda sangat ingin bermain media sosial namun usianya belum mencapai 13 tahun? Sebaiknya, tahan dulu dengan segala macam cara. Tentu bukan dengan kekerasan ya.
Penelitian membuktikan bahwa perlu waktu 12 tahun bagi anak untuk menyempurnakan logika berpikir mereka. Mereka yang belum berusia 13 tahun akan kesulitan memahami lebih jauh informasi yang mereka dapatkan dari media sosial.
Mereka masih sangat rentan terhadap kekerasan dalam dunia maya seperti cyberbullying dan pelecehan seksual.
3. Fakta Media Sosial untuk Anak: Hati-hati Mengunggah Informasi
Tekankan pada anak-anak Anda untuk bersikap hati-hati ketika mengunggah informasi atau foto melalui media sosial. Pikir ulang lagi apa resiko yang akan timbul apabila mereka mengunggah suatu informasi atau foto dan apakah mereka siap menghadapinya. Beri pengertian dan jangan lelah mengingatkan mereka soal ini.
Baca juga: 9 Pelajaran media sosial yang perlu Anda berikan ke anak
4. Waspada dengan Orang yang Baru Dikenal di Media Sosial
Media sosial menawarkan akses yang tiada batas untuk berkenalan dengan orang lain. Namun, seperti poin pertama, setiap orang bebas menampilkan apa saja di media sosial meskipun hal itu tidak sesuai dengan kenyataan.
Oleh sebab itu, sesekali pantau dengan siapa anak berkomunikasi di media sosial. Bekali juga anak Anda dengan pemahaman akan hal ini.
5. Media Sosial untuk Anak Memiliki Efek Samping Bisa Membuat Kecanduan
Orang dewasa sekalipun seringkali tak menyadari hal ini. Media sosial memang bisa membuat seseorang kecanduan. Mark D. Griffiths, seorang psikolog di Trent University mengatakan ada dua faktor yang membuat anak-anak sangat menyukai media sosial.
Pertama, menciptakan rasa memiliki. Media sosial membuat kita seolah-olah tergabung dalam suatu komunitas dan menciptakan rasa memiliki.
Ini biasanya terjadi ketika mereka menemukan teman atau kenalan yang memiliki kesamaan dengannya. Anak kemudian mendapatkan identitas yang belum tentu ia peroleh di kehidupan nyata.
Kedua, media sosial menciptakan citra diri yang diinginkan di media sosial. Ini adalah bagian paling menyenangkan sekaligus mengkhawatirkan dari media sosial.
Platform ini membantu siapa saja mampu membentuk citra diri sesuai yang mereka inginkan. Alhasil, hal ini bisa membuat seseorang kecanduan apalagi jika banyak yang menaruh perhatian atau respon lewat citra diri yang telah dibangun di media sosial.
***
Nah, Parents, di balik kemudahan dan kesenangan yang ditawarkan media sosial, ada efek samping yang cukup serius, khususnya bagi anak-anak. Oleh sebab itu, jangan lelah untuk mengingatkan anak-anak soal hal ini ya!