4 Cara jitu agar anak belajar berhitung dengan mudah, Parents wajib tahu!

Berhitung merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki anak. Berikut cara yang Parents bisa terapkan agar anak belajar berhitung dengan mudah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meski tak semua orang pandai matematika, namun berhitung merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai anak. Agar anak belajar berhitung dengan benar, Parents haruslah mengajarinya sama seperti ketika mengajarinya membaca dan menulis.

Berikut ini 4 cara jitu agar anak belajar berhitung dengan benar yang bisa Parents terapkan.

1. Kenalkan dan kuatkan pondasi dari konsep berhitung

Ajarkan  konsep berhitung yang tepat pada anak sejak dini. Hal ini akan menghindarkan anak dari kasus menghapal,

Menurut Chua Chin Loong, co-founder dan Head of Curriculum at Seriously Addictive Mathematics, berhitung dengan cara mengingat atau menghapal justru menimbulkan masalah pada anak kelak.

Mengenalkan konsep berhitung bisa dimulai dengan menghitung jumlah kancing baju anak, menghitung jari-jari tangannya ketika sedang mandi, menghitung jumlah mobil di parkiran, dan sebagainya. Buatlah kegiatan menghitung menjadi sesuatu yang menyenangkan.

2. Gunakan contoh yang konkrit atau pasti

Daripada sekadar menulis atau menunjukkan angka-angka pada anak, lebih baik tunjukkan dengan real object sesuai dengan jumlah yang diinginkan.  Misalnya, Parents ingin ajarkan konsep 3 tambah 2, gunakan lima buah apel atau lima keping lego ataau benda-benda apa pun yang sudah lebih dikenal anak.

Ambil 3 buah apel di atas meja, minta anak untuk menghitungnya. Lalu ambil 2 buah apel lainnya dan letakkan di samping 3 apel tadi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kemudian minta anak menghitung jumlahnya secara keseluruhan. Cara ini membuat anak belajar berhitung dengan mudah.

Selengkapnya: Belajar matematika asyik dengan lego

3. Buat progress berkala

Setelah anak belajar pertambahan menggunakan apel, saatnya Parents kenalkan konsep hitung pengurangan. Metode yang digunakan masih bisa menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya.

Parents bisa gunakan buah apel lagi, susun menyamping 5 buah apel. Lalu tanyakan terlebih dahulu pada anak, ada berapa buah apel yang ada di atas meja.

Jika anak berhasil menghitungnya, minta dia untuk ambil 2 buah apel. Letakkan buah apel di meja yang lain.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tanyakan kembali, ada berapa buah apel yang tersisa. Sambil Parents melakukan ini, coba tuliskan angka 5 di atas kertas saat anak berhasil menghitung buah apel.

Lalu tuliskan angka 2 setelah ia mengambil 2 buah apel. Dan tuliskan angka 3 ketika ia berhasil menjawab berapa buah apel yang tersisa.

Anak akan belajar dua hal dari aktivitas ini yaitu mengenal metode hitung pengurangan beserta simbol angkanya. Intinya, saat anak menguasai suatu konsep berhitung, Parents bisa mengulang lalu menambahkan lagi dengan konsep baru.

4. Hindari memaksa anak belajar berhitung terlalu cepat

Ajarkan anak sesuai dengan tahap perkembangan dan tahap belajarnya. Jangan terburu-buru mengajarinya berhitung yang abstrak, karena yang cepat belum tentu tepat, Bunda.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Jangan ajarkan anak ke tahap yang lebih advance jika ia belum paham dengan konsep dasarnya. Amati dan nilai kemampuan dan pemahaman si kecil. Jika diperlukan, kembali ke tahap awal. Meski hal ini terlihat buang-buang waktu dan energi, tidak apa-apa, Parents,” ucap Chua Chin Loong. Fokus Anda adalah si kecil memiliki kemampuan berhitung yang baik.

***

Kemampuan berhitung memang penting, tapi bukan segalanya, Bunda. Masih ada banyak lagi kemampuan anak yang perlu diasah, misalnya kemampuan berbahasa, kemampuan bersosialisasi, dan sebagainya.

Pengalaman fisik dan pengalaman matematis logis sangat penting dalam mengembangkan pengetahuan anak. Anak tak hanya butuh kemampuan berhitung, tapi juga pengalaman fisik, yang ia dapat dari bermain.

Bunda punya cara lain agar anak belajar berhitung dengan mudah?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
Referensi: thenewageparents

 

Baca juga:

Si Kecil Kesulitan Belajar Matematika? Benarkah Ia Mengalami Dyscalculia?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Natalia Dian