X
TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Malang Nian! Kepala Bayi Ini Terputus saat Dokter Pilih Persalinan Forcep

Bacaan 4 menit
Malang Nian! Kepala Bayi Ini Terputus saat Dokter Pilih Persalinan Forcep

Diduga menarik bayi terlalu agresif, pasangan ini harus menerima kenyataan pahit. Simak kisahnya berikut ini!

Pernah dengar cara persalinan forcep, Bun? Metode melahirkan forcep dilakukan untuk membantu mengeluarkan bayi dari jalan lahir dalam persalinan normal, dengan cara menjepit alatnya pada kepala bayi, lalu menariknya dari dalam.

Metode persalinan forcep sama-sama digunakan ketika sang ibu tidak sanggup lagi mengejan, tetapi persalinan tidak juga mengalami kemajuan.

Namun, metode forcep tetap memiliki risiko yang fatal jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Beberapa waktu lalu, insiden seperti itu terjadi pada Megan Stirnweiss, seorang ibu asal Long Island, Amerika Serikat, yang melahirkan di usia 23 tahun.

Tragis, kepala bayi yang dilahirkannya terputus secara internal pada  bagian tulang belakang, ketika dokter kandungannya menggunakan metode forcep dalam persalinan.

persalinan forcep

Kejadian ini berawal pada Desember 2017 lalu, ketika Megan dilarikan ke Rumah Sakit Southampton dalam menit terakhir setelah mencoba persalinan di rumah yang terlalu menyakitkan. Sesampainya di rumah sakit, Dr. Pedro Segarra datang dengan sepasang alat menyerupai tang, yang akan digunakan untuk metode persalinan forcep.

Awalnya Megan ingin tahu tentang apakah ada risiko pada bayi dalam metode persalinan ini. Dokter kandungan berusia 60 tahun itu sempat meyakinkannya bahwa metode ini tidak berisiko. Akhirnya proses persalinan pun tetap dilanjutkan.

Diduga menarik bayi dengan terlalu agresif

Dalam dokumen pengadilan disebutkan bahwa setelah alat forcep diletakkan di sekitar kepala bayi, Dr.  Segarra terlalu kuat menarik bayi itu keluar, bahkan hingga menyeret tubuh Megan yang sedang  memegang erat jeruji ranjang rumah sakit.

Bukan itu saja, dengan alat forcep yang masih menempel di sekitar kepala bayi, dokter mengangkat Megan dari tempat tidur dan mengguncang tubuhnya dengan agresif sampai bayinya berhasil keluar  pada pukul 2.56 pagi.

Tidak ada suara apa pun di ruang bersalin saat bayi yang bernama Matthew Jacob itu dilahirkan. Tubuh bayi baru lahir itu sudah lemas dan membiru. Sayang, kedua orangtuanya tidak pernah memiliki kesempatan untuk mendengar tangisan sang bayi.

Setelahnya, Megan masih merasakan sakit pasca melahirkan. Ia mengalami beberapa gangguan, seperti  dislokasi, robekan jalan lahir, serta robekan sejumlah organ internalnya. Megan mengklaim bahwa butuh beberapa operasi untuk memperbaiki sejumlah kerusakan yang dideritanya.

Megan dan suaminya tetap setia menjaga tubuh sang buah hati dengan bantuan mesin selama 7  hari agar organ tubuhnya tetap dapat bekerja dan bisa didonorkan.

Meski harus menerima kenyataan pahit atas kematian buah hati mereka, Megan dan suaminya tetap senang bahwa buah hati mereka dapat memberikan sesuatu yang besar kepada orang lain yang membutuhkan. Seorang bayi dari Toronto, Kanada pun telah menerima donor paru-paru dari Matthew.

Sementara itu, Dr. Pedro Segarra menolak untuk mengomentari hal yang terjadi. Pengacara Megan mengatakan, kliennya hanya ingin pertanggungjawaban serta kejelasan agar hal ini tidak terulang lagi  pada siapa pun.

Cara kerja persalinan forcep

Metode persalinan ini bertujuan untuk membantu bayi keluar saat melahirkan normal dengan menggunakan alat yang diletakkan pada kepala bayi. Pada persalinan forcep, alat berbentuk penjepit yang menyerupai tang. Forcep dilakukan sebagai jalan terakhir saat sang ibu tidak lagi kuat mengejan.

Baca juga: Mengapa Memilih Persalinan Normal Secara Alami? 

Mengurangi risiko metode persalinan forcep

Menurut laman Mayo Clinic, meskipun jarang, tetap ada kemungkinan risiko bagi bayi saat persalinan forcep, yang meliputi:

  • Cedera ringan pada wajah bayi karena tekanan dari alat forcep.
  • Kelemahan sementara pada otot wajah bayi. (facial palsy).
  • Trauma mata eksternal ringan.
  • Patah tulang tengkorak.
  • Pendarahan di dalam tengkorak bayi.

Biasanya, hanya tanda kecil yang mungkin muncul di wajah bayi setelah melewati proses melahirkan forcep. Hal ini normal dan tanda tersebut bersifat sementara.

Dokter mungkin akan menyarankan persalinan dengan forcep selama tahap kedua persalinan, hanya jika persalinan tidak mengalami kemajuan meski Bunda sudah berusaha kuat mengejan, atau keselamatan bayi terancam. Jika persalinan forcep gagal, dokter mungkin akan melakukan operasi caesar darurat sebagai cara yang lebih aman untuk mengeluarkan bayi.

Seorang profesor kebidanan dan ginekologi di NYU Langone Medical Center, Dr Steven Goldstein berpikir bahwa hal ini tidak seharusnya terjadi. Dia menegaskan bahwa forcep seharusnya masih dianggap aman dan kasus ini tidak boleh terulang. Tingkat keahlian dan ketelitian dokter sangat dibutuhkan.

Mengerikan ya, Bun? Untuk mengurangi risiko apa pun terjadi, cari lebih banyak informasi mengenai berbagai metode persalinan yang ingin Bunda pilih terlebih dahulu, ya.

 

Disadur dari artikel Rosanna Chio di theAsianparent Singapura

Baca juga:

Water Birth Bisa Menjadi Pilihan Cara Melahirkan

Cerita mitra kami
Menghadirkan Kebahagian Lewat #SentuhanIbu, Ibu Bahagia, Janin Sehat, Bayi Tumbuh Optimal
Menghadirkan Kebahagian Lewat #SentuhanIbu, Ibu Bahagia, Janin Sehat, Bayi Tumbuh Optimal
Melahirkan secara Operasi Caesar: Fakta, Manfaat, dan Efek Sampingnya
Melahirkan secara Operasi Caesar: Fakta, Manfaat, dan Efek Sampingnya
Cara Mudah Persiapan Caesar Langsung dari Ahlinya di C-Ready Learning, Tertarik Coba?
Cara Mudah Persiapan Caesar Langsung dari Ahlinya di C-Ready Learning, Tertarik Coba?
3 Cara Menurunkan Berat Badan Pasca Persalinan, Cek Bun!
3 Cara Menurunkan Berat Badan Pasca Persalinan, Cek Bun!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

ddc-calendar
Bersiaplah untuk kelahiran bayi dengan menambahkan HPL Anda
ATAU
Hitung tanggal HPL
img
Penulis

Aulia Trisna

  • Halaman Depan
  • /
  • Melahirkan
  • /
  • Malang Nian! Kepala Bayi Ini Terputus saat Dokter Pilih Persalinan Forcep
Bagikan:
  • 19 Tanda Seminggu Mau Melahirkan, Diare hingga Kontraksi!

    19 Tanda Seminggu Mau Melahirkan, Diare hingga Kontraksi!

  • Angka Kematian Ibu di Indonesia Tinggi, Waspadai 4 Penyebabnya!

    Angka Kematian Ibu di Indonesia Tinggi, Waspadai 4 Penyebabnya!

  • Bacaan Doa Siti Maryam untuk Ibu Hamil agar Lancar Saat Melahirkan

    Bacaan Doa Siti Maryam untuk Ibu Hamil agar Lancar Saat Melahirkan

  • 19 Tanda Seminggu Mau Melahirkan, Diare hingga Kontraksi!

    19 Tanda Seminggu Mau Melahirkan, Diare hingga Kontraksi!

  • Angka Kematian Ibu di Indonesia Tinggi, Waspadai 4 Penyebabnya!

    Angka Kematian Ibu di Indonesia Tinggi, Waspadai 4 Penyebabnya!

  • Bacaan Doa Siti Maryam untuk Ibu Hamil agar Lancar Saat Melahirkan

    Bacaan Doa Siti Maryam untuk Ibu Hamil agar Lancar Saat Melahirkan

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti