Kekurangan vitamin D saat hamil, berbahayakah bagi perkembangan janin?

Tidak sedikit wanita mengalami kekurangan vitamin D tanpa mereka sadari. Namun, apakah kadar vitamin D untuk ibu hamil bisa berdampak pada pertumbuhan bayi?

Saat hamil, tubuh kita membutuhkan vitamin D untuk mempertahankan kadar kalsium dan fosfor dalam tubuh. Plus, membantu membangun tulang dan gigi bayi Anda nantinya. Jika  kadar vitamin D untuk ibu hamil kurang, bayi juga bisa mengalami kekurangan vitamin D.

Vitamin D untuk ibu hamil, bila kekurangan benarkah pengaruhi pertumbuhan janin?

Beberapa penelitian memang mengaitkan kekurangan vitamin D untuk ibu hamil dengan risiko komplikasi kehamilan yang lebih tinggi. Seperti diabetes gestasional, preeklamsia, kelahiran prematur, dan berat badan bayi lahir rendah, tetapi sejumlah penelitian masih diperlukan konfirmasi.

Namun dilansir dari laman Web MD, seorang peneliti di Kanada melaporkan bahwa suplemen vitamin D untuk ibu hamil yang dikonsumsi tidak akan meningkatkan pertumbuhan janin atau bayi mereka.

Penelitian dilakukan di Bangladesh, di mana kekurangan vitamin D banyak dialami kalangan wanita usia reproduksi, dan 30 persen bayi lahir kecil. Sebanyak 36 persen bayi di bawah usia 5 tahun juga diduga mengalami stunting.

Beberapa penelitian memang menunjukkan bahwa peningkatan kadar vitamin D pada ibu hamil dapat membantu pertumbuhan bayi dengan membangun tulang dan meningkatkan faktor pertumbuhannya, seperti insulin. Tetapi, percobaan yang menggunakan suplementasi vitamin D pralahir dan postpartum ini, tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.

“Pada saat ini, WHO tidak merekomendasikan suplemen vitamin D dikonsumsi rutin selama kehamilan,” para peneliti menyimpulkan, seperti dikutip di laman Web MD.

Penelitian ini melibatkan tim yang dipimpin oleh Dr. Daniel Roth dari Hospital for Sick Children di Toronto, yang secara acak meminta 1.300 wanita Bangladesh untuk mengonsumsi berbagai dosis vitamin D untuk ibu hamil selama mengandung. Beberapa wanita menerima suplemen vitamin D hanya selama kehamilan, sementara yang lain juga menerima suplemen selama 26 minggu setelah melahirkan.

Di antara lebih dari 1.160 bayi yang diperiksa setahun setelah lahir, para peneliti tidak menemukan perbedaan yang signifikan, antara bayi yang ibunya mengonsumsi suplemen vitamin D atau tidak selama kehamilan.

Selain itu, tidak ada perbedaan yang terlihat pada hasil yang lain, seperti kadar kalsium, tingkat vitamin D atau kadar hormon paratiroid ibu.

Penulis mencatat, tidak ada efek samping yang signifikan yang terlihat di antara wanita yang mengonsumsi suplemen vitamin D untuk ibu hamil. Beberapa wanita yang mengonsumsi suplemen dengan dosis tinggi, mungkin hanya memiliki kadar kalsium yang tinggi dalam air seni mereka.

Vitamin D bisa memengaruhi kondisi ibu

Dokter Jennifer Wu, seorang ahli kandungan di Lenox Hill Hospital New York City mengatakan bahwa meskipun suplemen vitamin D untuk ibu hamil tampaknya tidak membantu perkembangan bayi, tetapi hal itu bisa bermanfaat bagi ibu.

“Bagi wanita yang kekurangan vitamin D dan kekurangan kalsium, suplemen vitamin D dapat membantu  kepadatan tulang mereka. Jadi, penting untuk memastikan kadar vitamin D ibu hamil normal,” ungkap Dr. Wu, seperti dikutip dari sumber.

Artikel terkait: 4 vitamin agar gigi kuat, solusi para Bunda setelah melahirkan

Pakar lain juga menekankan pentingnya nilai vitamin

“Dalam studi ini memang dikatakan bahwa pada wanita Bangladesh, suplementasi vitamin D di pertengahan kehamilan tidak memengaruhi pertumbuhan janin. Tetapi, vitamin D adalah nutrisi penting bagi metabolisme dan pertumbuhan tulang sepanjang masa kanak-kanak,” kata Dr. Michael Grosso, ketua pediatri di Huntington Hospital di Huntington, New York.

Ia menambahkan, vitamin D penting bagi pertumbuhan sel dan fungsi neuromuscular, serta kekebalan tubuh untuk melawan peradangan. Laporan ini dipublikasikan pada 9 Agustus di New England Journal of Medicine.

Gejala kekurangan vitamin D sulit dikenali. Namun, beberapa gejala yang bisa Anda waspadai adalah nyeri otot, lemah, nyeri tulang, dan mudah patah tulang. Sebaiknya, cukupi kebutuhan vitamin D Anda ya Bun, sebelum terlambat. Sumber vitamin D yang paling baik adalah melalui sinar matahari pagi.

 

Referensi: Web MD, Baby Center
Baca juga: 

Kekurangan sinar matahari bisa menyebabkan 7 penyakit ini

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.