Mengenal Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks, Cara Kerja dan Efektivitasnya

undefined

Sudahkah Anda mengetahui informasi tentang vaksin kanker serviks?

Kanker serviks adalah kanker leher rahim yang berbahaya. Jenis kanker ini ditularkan melalui Human Papilloma Virus atau HPV. Maka itu, untuk mencegah risiko penyakit ini, diperlukan suntik vaksin HPV. 

Menurut data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 70 persen penderita kanker serviks di Indonesia terlambat dideteksi. Sementara itu, penyakit kanker serviks ini merupakan penyebab kematian tertinggi perempuan di Indonesia. 

Mendapatkan vaksin HPV sangat diperlukan untuk mencegah risiko terjadinya penyakit ini. 

Artikel Terkait: Kanker Serviks Mengancam Kesehatan Perempuan Indonesia, Waspadai 5 Faktor Risikonya!

Suntik Vaksin HPV Mulai Usia Berapa?

vaksin kanker serviks3

Vaksin HPV umumnya sudah bisa diberikan pada perempuan remaja berusia 19-20 tahun atau ketika remaja belum melakukan kontak seksual.

Sebagian besar remaja di rentang usia tersebut baiknya diberikan pada remaja belum menikah atau melakukan kontak seksual agar vaksin lebih efektif mencegah infeksi HPV.

Apakah Orang yang Aktif Seksual Masih Boleh Divaksin HPV?

Orang yang sudah aktif secara seksual masih boleh menerima vaksin HPV. Namun, sebelum divaksin, ia harus melaksanakan screening terlebih dulu untuk mengetahui apakah dia sudah tertular HPV atau tidak. 

Pasalnya, apabila seseorang sudah tertular virus tersebut, maka pemberian vaksin kanker serviks dinilai kurang efektif.

Sebaliknya, seseorang yang sudah melakukan hubungan seksual bahkan sudah 5 hingga 10 tahun namun masih “bersih” dan belum tertular HPV (Human Papilloma Virus), tidak ada salahnya untuk memproteksi dirinya dengan vaksin kanker serviks.

Berapa Kali Vaksin HPV Diberikan?

Vaksin HPV diberikan melalui 3 kali injeksi. Jarak antara satu injeksi ke injeksi lainnya adalah berkisar antara 1 bulan, sedangkan jarak antara injeksi ke-2 dan ke-3 biasanya berkisar antara 5 bulan.

Bagaimana Cara Kerja Vaksin HPV?

vaksin kanker serviks2

Namanya vaksin, sudah tentu daya kerja vaksin ini adalah mencegah dan menangkal sel-sel asing yang berhubungan dengan penyebab timbulnya kanker serviks. Selain itu, vaksin juga membuat kekebalan tubuh kita meningkat terhadap penyebab kanker serviks.

Tingkat keberhasilan untuk menangkal penyakit kanker serviks ini setelah kita mendapatkan vaksinasi adalah sebesar 80 hingga 95 persen.

WHO (World Health Organisation) menyarankan agar wanita di bawah usia 55 tahun dapat melakukan prosedur vaksin HPV setelah pap smear dilakukan.

Berapa Harga Vaksin HPV?

Di rumah sakit atau laboratorium besar, harga vaksin HPV berkisar antara 2 – 3 juta rupiah untuk 3 kali vaksin.

Namun, dibandingkan dengan risiko jika sampai mengidap penyakit mengerikan tersebut, ada baiknya kita memikirkan pentingnya melakukan upaya pencegahan dini terhadap kesehatan diri sendiri.

Namun, di samping itu, bukan berarti setelah membentengi diri sendiri dengan vaksinasi tersebut, kita jadi bebas melakukan hubungan seksual yang tidak sehat ataupun melakukan hal hal yang bisa membuat kita tertular penyakit kanker serviks.

Artikel terkait: Divonis tidak bisa punya anak, pejuang kanker serviks berhasil melahirkan bayi kembar

Apa Itu Kanker Serviks?

vaksin kanker serviks1

Dilansir dari Mayo Clinic, kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi di sel-sel serviks, yakni bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Kanker serviks ketika sel-sel sehat di serviks mengalami perubahan (mutasi) dalam DNA mereka.

Sel-sel sehat seharusnya tumbuh dan berkembang biak pada tingkat yang ditentukan. Mereka seharusnya mati pada waktu yang ditentukan.

Namun, kanker serviks membuat sel-sel tumbuh dan berkembang biak di luar kendali. Mereka juga tidak mati sehingga berakumulasi menjadi sel abnormal yang membentuk massa (tumor).

Sel-sel kanker menyerang jaringan di dekatnya dan dapat terputus dari tumor untuk menyebar (bermetastasis) ke tempat lain di dalam tubuh.

Kanker serviks stadium awal umumnya tidak menunjukkan tanda atau gejala. Namun, kanker serviks yang lebih lanjut biasanya menimbulkan beberapa gejala khas seperti:

  • Pendarahan vagina setelah hubungan intim, antara periode atau setelah menopause
  • Mengeluarkan keputihan, kadang keputihan bercampur darah dan memiliki bau busuk
  • Nyeri panggul atau nyeri saat berhubungan intim

Sebaiknya segera periksakan diri Anda ketika mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas. Terlebih bila Anda memiliki beberapa faktor risiko seperti:

  • Berganti-ganti pasangan seksual
  • Melakukan hubungan seksual di usia dini
  • Memiliki Infeksi Menular Seksual (IMS)
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Merokok

Artikel Terkait: Vaksin HPV untuk Anak Bisa Cegah Kanker Serviks, Kapan Bisa Diberikan? Ini Kata Dokter

Mari, cegah kanker serviks dan lakukan papsmear setahun sekali untuk deteksi dini penyakit ini.

***

Aviva, Unpad, Mayo Clinic

Baca juga:

Waspada Kutil Kelamin pada Perempuan, Berpotensi Sebabkan Kanker Serviks!

Siap Siap! Vaksin Kanker Serviks akan Diwajibkan. Begini Faktanya

Catat! 5 Kebiasaan ini dapat mencegah kanker serviks

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.