X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
  • Korea Update
  • Hidrasi Keluarga
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
    • Korea Update
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Aku Hamil
    • Tips Kehamilan
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Tremor pada Bayi Bisa Saja Berbahaya, Kenali Penyebab serta Cara Mengatasinya

Bacaan 9 menit
Tremor pada Bayi Bisa Saja Berbahaya, Kenali Penyebab serta Cara MengatasinyaTremor pada Bayi Bisa Saja Berbahaya, Kenali Penyebab serta Cara Mengatasinya

Tremor pada bayi kerap mengkhawatirkan para ibu. Yuk, cari tahu penyebab dan cara membedakannya dari kejang serius.

Orang tua baru mudah sekali merasa khawatir ketika melihat ada gerakan aneh pada bayinya, seperti hentakan atau getaran-getaran berulang pada beberapa bagian tubuh bayi. Kasus ini biasanya dikenal dengan istilah tremor pediatrik, dan tremor pada bayi ini sering terjadi di bagian dagu, lengan atau kaki.

Dalam kebanyakan kasus, gerakan ekstra ini sebenarnya normal serta tidak berbahaya, dan banyak bayi yang mengalaminya dapat melampauinya. Meski demikian, penting bagi Parents sebagai orang tua untuk membedakan yang mana tremor normal dan kejang serius.

Berikut ini beberapa gejala yang menandakan bayi mengalami tremor yang normal dengan kejang yang harus diwaspadai.

Table of Contents

  • Apa Itu Tremor pada Bayi?
  • Penyebab Tremor pada Bayi
  • Tanda dan Gejala
  • Cara Dokter Mendiagnosis Tremor pada bayi
  • Cara Mengatasi
  • Kapan Bunda Harus Khawatir?

Apa Itu Tremor pada Bayi?

tremor pada bayi

Gangguan tremor pediatrik menyebabkan gerakan otot gemetar yang tidak disengaja dan berirama. Pada bayi dan anak-anak, getaran berirama ini biasanya terjadi di lengan, yang kemudian bisa berdampak pada kaki, rahang, kepala, atau suara, dan terjadi saat bayi/anak sedang beristirahat atau aktif bergerak. Sebagian penyebabnya tidak diketahui.

Penelitian menunjukkan bahwa dua pertiga bayi baru lahir mengalami masalah ini pada beberapa hari pertama kehidupannya. Sering kali ini dipicu oleh stres akibat berada di lingkungan yang baru –jadi sebenarnya Anda tidak perlu merasa terlalu khawatir.

Menurut Seattle Children, tremor normal dan tidak normal digambarkan seperti berikut ini:

  • Bayi Tremor Sambil Menangis

Bayi baru lahir mengalami jitterness (tremor halus) pada bagian lengan, rahang, atau kakinya sambil menangis. Ini normal dan umum terjadi pada bayi lahir cukup bulan atau prematur, dan biasanya akan berhenti saat usia bayi 1-2 bulan.

Tremor biasanya akan berhenti dengan sendirinya, dan Anda dapat membantu menenangkannya dengan menggenggam dan menahan bagian tubuh yang gemetar dengan lembut. Anda juga dapat mencoba menyusui untuk menghentikan gemetarnya.

  • Bayi Tremor Tidak Menangis

Ketika bayi tremor dalam keadaan tidak menangis, bisa jadi tidak normal. Beri ia sesuatu untuk diisap yang membuatnya nyaman (bila pemicu tremor adalah stres) dan berhenti tremor.     

Tremor cenderung lebih buruk saat bergerak, dan sebaliknya, tidak berbahaya bila terjadi saat bayi sedang dalam kondisi beristirahat. Namun seiring waktu, jika terjadi sering, tremor perlahan-lahan bisa memburuk dan dapat melumpuhkan.

Artikel terkait: Kejang pada bayi: Kenali tanda-tandanya dan cara mengatasinya

Penyebab Tremor pada Bayi

tremor pada bayi

Melansir lamar Verywell Family, penyebab tremor pada bayi dibedakan atas dua hal, yaitu penyebab alami dan penyebab medis.

Penyebab Alami

1. Bagian dari Keterampilan Motorik Halus

Bagian tubuh yang berbeda cenderung berkedut pada tahap perkembangan yang berbeda pula. Misalnya, pada periode neonatal (28 hari pertama kehidupan): Kedutan atau ekstremitas (anggota gerak) pada kepala terjadi untuk mempersiapkan bayi belajar mengangkat kepalanya, sementara kedutan pada pergelangan tangan dan jari pada bayi merupakan bagian dari pengembangan keterampilan motorik halusnya.

2. Sistem Saraf yang Belum Matang

Pada bayi baru lahir, jalur yang membawa sinyal dari otak ke bagian-bagian tubuh lainnya belum sepenuhnya berkembang optimal dan ini bisa menyebabkan gerakannya terlihat seperti tersentak-sentak seperti tremor atau berkedut (pada mata). Ketika sistem sarafnya sudah lebih matang di beberapa minggu pertama kehidupannya, gerakan-gerakan tersebut akan semakin berkurang.

Kondisi refleks seperti ini juga bisa terjadi bayi prematur. Misalnya, selama periode neonates. Jitterness atau kedutan kepala dan ekstremitas lainnya terjadi untuk membantu mempersiapkan bayi mengangkat kepalanya. Tremor juga bisa terjadi di pergelangan tangan dan jari ketika tubuhnya sedang mengembangkan keterampilan motorik halus.

3. Refleks Mengejutkan (Moro)

Jika bayi tiba-tiba dikejutkan oleh suara keras atau rangsangan lingkungan lainnya, biasanya bayi secara tidak sadar membuat gerakan refleks seperti tangan menangkis, kaki menendang, atau melengkungkan punggungnya selama beberapa detik. Peristiwa ini disebut refleks moro atau refleks kaget, dan umum terjadi pada bayi berusia 3 hingga 6 bulan, ketika bayi dapat menopang kepalanya sendiri, atau mungkin lebih lambat pada bayi prematur.

4. Jumlah Kafein yang Tinggi dalam ASI

Jika Bunda menyusui dan banyak minum minuman berkafein seperti kopi atau soda, cairan tersebut bisa menyebabkan bayi bergerak-gerak atau gelisah. Namun itu jika jumlahnya berlebihan. Disarankan jumlah kafein yang Anda konsumsi tidak lebih dari 300 mg atau sekitar 2-3 cangkir kopi, atau lebih rendah dari 200 mg bila bayi Anda prematur.

Jika Bunda sedang menyusui dan minum banyak minuman berkafein (seperti kopi, teh, atau soda), kafein yang Anda konsumsi akan masuk ke dalam ASI. Sejumlah kecil kafein biasanya tidak menjadi masalah, tetapi terlalu banyak kafein dari ASI Anda dapat menyebabkan bayi menjadi mudah rewel, sulit tidur, dan mulai menunjukkan tanda-tanda kedutan atau kegelisahan.

5. Bagian dari Aktivitas Tidur atau Bangun

Gerakan tremor dan kedutan juga mungkin terjadi saat bayi tertidur atau bangun. Apa yang Bunda lihat kemungkinan merupakan kondisi jinak yang dikenal sebagai mioklonus tidur atau mioklonus nokturnal, dan biasanya terjadi pada saat bayi hendak tidur.

Rangsangan eksternal seperti kebisingan, gerakan, atau cahaya berlebihan juga dapat menyebabkan gerakan ini. Mioklonus tidur biasanya sembuh dalam waktu satu tahun dan tidak ada dampak yang harus dikhawatirkan. Itu semua bagian dalam peningkatan perkembangan sensori-motorik bayi.

Penyebab Medis

6. Gula Darah Rendah

Salah satu tanda awal gula darah rendah (hipoglikemia) adalah gemetar. Jika kadar gula darah (glukosa) bayi turun, itu dapat menyebabkan tubuh bayi gemetar dan tremor.

Gula darah rendah adalah masalah umum yang dihadapi bayi prematur, terutama jika orang tuanya menderita diabetes atau preeklampsia selama kehamilan. Bila gula darah rendah adalah penyebabnya, Bunda perlu bantuan dokter untuk menormalkan kadar gula bayi.

7. Ketidakseimbangan Elektrolit atau Kekurangan Vitamin

Gerakan bayi yang menyentak-nyentak juga dapat menandakan bayi kekurangan mineral, seperti kalsium rendah (hipokalsemia) atau magnesium rendah (hipomagnesemia). Menggigil dan atau gemetar bisa menjadi tanda awal rendahnya kadar vitamin D pada bayi baru lahir.

Jumlah natrium yang rendah (hiponatremia) dapat menyebabkan peningkatan aktivitas otot yang terlihat seperti menyentak atau berkedut. Jika bayi memiliki ketidakseimbangan elektrolit, ia mungkin memerlukan cairan intravena (IV). Sangat penting bagi Anda untuk mencari bantuan medis jika hal ini terjadi pada bayi.

8. Pengaruh Obat

Bayi yang lahir dari ibu dengan gangguan penggunaan zat dapat mengalami tremor, kedutan, dan gemetar dalam beberapa hari atau minggu setelah kelahirannya. Beberapa bayi tidak memerlukan perawatan apa pun dalam hal ini, semua tergantung pada jenis obat dan tingkat keparahan gejalanya.

9. Penggantian Popok

Jika tremor terjadi setiap kali Anda mengganti popok bayi, itu mungkin cara bayi untuk memberi tahu Anda bahwa mereka tidak suka popoknya diganti.

10. Kelaparan

Menggerakkan lengan dan kakinya ke sekelilingnya bisa menjadi salah satu tanda bahwa bayi sedang lapar. Menangis, yang juga bisa membuat tubuh gemetar atau kaku, juga merupakan tanda lapar yang terlambat. Saat lapar, gula darah pada tubuh bayi menjadi rendah dan itu bisa menyebabkan bayi menggigil.

Cerita mitra kami
Mengapa Si Kecil Lebih Sering Pipis Saat Cuaca Dingin?
Mengapa Si Kecil Lebih Sering Pipis Saat Cuaca Dingin?
4 Tanda Bayi Tidak Nyaman, Ini yang Bisa Parents Lakukan
4 Tanda Bayi Tidak Nyaman, Ini yang Bisa Parents Lakukan
Agar si Kecil Tidur Nyenyak, Perhatikan 5 Hal Ini!
Agar si Kecil Tidur Nyenyak, Perhatikan 5 Hal Ini!
Dukung Pertumbuhannya, Simak Tips Memilih Susu UHT yang Aman untuk Anak Setelah Lulus ASI
Dukung Pertumbuhannya, Simak Tips Memilih Susu UHT yang Aman untuk Anak Setelah Lulus ASI

11. Stres

Child neurology Foundation menambahkan, tremor bisa juga dipicu oleh stres.  

12. Pemicu Lain Tremor pada Bayi

Tremor dapat terjadi pada usia berapa pun dan disebabkan oleh beberapa kemungkinan pemicu menurut laman Childrens. Di antaranya adalah:

  • Kerusakan struktur otak yang mengontrol aktivitas otot
  • Genetika
  • Trauma kepala
  • Keracunan logam berat (seperti timbal atau merkuri)
  • Gagal ginjal
  • Gagal hati
  • Sklerosis ganda
  • Tiroid yang terlalu aktif (kelenjar hormon yang mengontrol metabolisme)
  • Pukulan

Tanda dan Gejala Tremor pada Bayi

Tremor pada Bayi Bisa Saja Berbahaya, Kenali Penyebab serta Cara Mengatasinya

Kejang atau tremor pada bayi baru lahir berbeda dengan kejang yang terjadi pada anak yang lebih besar dan orang dewasa. Secara umum, tanda-tanda berikut mungkin mengindikasikan bayi Anda sedang mengalami tremor:

  • Gerakan dan perilaku yang tidak khas pada bayi seusianya.
  • Episode berulang yang identik dalam fitur dan durasi.
  • Episode yang tidak disebabkan oleh perubahan postur atau aktivitas.
  • Perubahan nyata pada ekspresi wajah, pernapasan, dan detak jantung bayi.
  • Gerakan yang berirama dan dapat terjadi hanya pada satu sisi tubuh, atau simetris (misalnya, kedua lengan melakukan hal yang sama pada waktu yang sama).
  • Gemetar atau menyentak yang tidak dapat dihentikan. Maksudnya, jika lengan bayi menyentak dan Anda dapat menghentikannya dengan memegang lengannya dengan lembut, maka itu mungkin bukan kejang. Sebaliknya, tremor terus berlanjut meski Anda sudah memegang lengannya.
  • Kesulitan berjalan atau masalah motorik halus (mencubit, mengedipkan mata, dan gerakan kecil lainnya).
  • Kelemahan anggota badan.
  • Gangguan bicara.

Ingatlah bahwa ketika bayi pertama kali mengalami kejang, mereka mungkin masih akan baik-baik saja. Namun seiring waktu, Anda akan melihat beberapa gejala atau masalah lain seiring dengan perkembangannya terutama bila bayi sering mengalaminya.

Artikel terkait: 7 Jenis dan Penyebab Penyakit Tremor, Tiba-Tiba Bikin Tangan Gemetar

Cara Dokter Mendiagnosis Tremor pada bayi

Tremor pada Bayi Bisa Saja Berbahaya, Kenali Penyebab serta Cara Mengatasinya

Dokter mungkin akan melakukan salah satu dari tes ini untuk mendiagnosis tremor pediatrik pada bayi Anda:

  • Tes darah
  • Electroencephalogram (EEG) untuk mendeteksi aktivitas listrik di otak bayi
  • Tes genetik
  • Magnetic resonance imaging (MRI), yakni tes pencitraan yang menghasilkan gambar tubuh 3-D yang detail menggunakan medan magnet.

Cara Mengatasi Tremor pada Bayi

tremor pada bayi

Tremor dapat dikontrol atau dibatasi dengan beberapa hal. Di antaranya:

1. Genggam dengan Lembut

Seperti yang dijelaskan di atas, tremor umumnya akan berhenti dengan sendirinya. Parents juga dapat membantu menenangkannya dengan menggenggam dan menahan bagian tubuh yang gemetar dengan lembut.

2. Susui atau Beri Dot

Bunda juga dapat membantu menenangkan si kecil dengan menyusuinya atau memberi dot untuk menghentikan gemetarnya.

3 Menghindari Pemicu

Salah satunya yaitu tidak konsumsi kafein untuk Bunda yang menyusui.

4. Obat-obatan

Obat-obatan tertentu pun sering diresepkan untuk mengobati tremor.

5. Perangkat Adaptif

Seperti memberikan beban pada pergelangan tangan bayi atau perangkat stimulasi listrik.

6. Operasi

Dokter Anda mungkin merekomendasikan operasi seperti stimulasi otak dalam (Deep brain stimulation/DBS). Dengan terapi DBS, ahli bedah menanamkan perangkat kecil di bawah kulit di bagian dada yang disebut neurostimulator.

Alat ini akan mengirimkan impuls ke elektroda yang ditempatkan di bagian otak yang bertanggung jawab atas gerakan tak sadar untuk membantu mengendalikannya.

7. Terapi Relaksasi

Jenis terapi ini pun jadi salah satu solusi untuk mengatasi tremor pada bayi.

Artikel terkait: 7 Jenis Penyakit Saraf dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Kapan Bunda Harus Khawatir dengan Kondisi Tremor pada Bayi?

Tremor pada Bayi Bisa Saja Berbahaya, Kenali Penyebab serta Cara Mengatasinya

Pertama kali Anda melihat tubuh bayi tremor, entah saat ia sedang menangis atau tidak,  itu mungkin akan menjadi momen mengkhawatirkan bagi Anda. Namun jangan takut, gerakan-gerakan tersebut sangat umum terjadi pada bayi sebagai cara dirinya mengenali tubuh dan lingkungannya.  

Akan tetapi, bila tremor bayi diikuti dengan tanda atau gejala mengkhawatirkan seperti tremornya semakin sering dan dalam keadaan bayi sedang tenang, jangan ragu untuk mengkonsultasikannya ke dokter anak.

What Every Parent Should Know About Baby Tremors
www.verywellfamily.com/fussy-babies-and-shaking-movements-2634468

Pediatric Tremors
www.childrens.com/specialties-services/conditions/tremors

Twitching and Jitteriness in Preemies
www.verywellfamily.com/twitching-and-jitteriness-in-preemies-4148494

Baca juga:

Waspadai 5 Penyakit Gangguan Kejang Pada Bayi yang Wajib Anda Ketahui

Waspadai Spina Bifida, Cacat Lahir pada Tulang Belakang Bayi

Waspadai kejang demam pada anak, ini yang perlu Parents ketahui

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Ester Sondang

Diedit oleh:

Finna Prima Handayani

Diulas oleh:

dr.Gita Permatasari

  • Halaman Depan
  • /
  • Bayi
  • /
  • Tremor pada Bayi Bisa Saja Berbahaya, Kenali Penyebab serta Cara Mengatasinya
Bagikan:
  • Arti Nama Aghnia untuk Anak Perempuan, Simbol Kekayaan dan Stabilitas Hidup

    Arti Nama Aghnia untuk Anak Perempuan, Simbol Kekayaan dan Stabilitas Hidup

  • 7 Terapi Anak Belum Bisa Jalan, Latihan di Rumah hingga Perawatan Fisioterapi

    7 Terapi Anak Belum Bisa Jalan, Latihan di Rumah hingga Perawatan Fisioterapi

  • 10 Pertolongan Pertama Bayi Jatuh dari Tempat Tidur, Kapan Harus Waspada?

    10 Pertolongan Pertama Bayi Jatuh dari Tempat Tidur, Kapan Harus Waspada?

app info
get app banner
  • Arti Nama Aghnia untuk Anak Perempuan, Simbol Kekayaan dan Stabilitas Hidup

    Arti Nama Aghnia untuk Anak Perempuan, Simbol Kekayaan dan Stabilitas Hidup

  • 7 Terapi Anak Belum Bisa Jalan, Latihan di Rumah hingga Perawatan Fisioterapi

    7 Terapi Anak Belum Bisa Jalan, Latihan di Rumah hingga Perawatan Fisioterapi

  • 10 Pertolongan Pertama Bayi Jatuh dari Tempat Tidur, Kapan Harus Waspada?

    10 Pertolongan Pertama Bayi Jatuh dari Tempat Tidur, Kapan Harus Waspada?

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.