Selama ini, kita selalu diterpa berbagai iklan susu formula yang menyatakan kandungan nutrisi dari produk mereka berperan penting dalam tumbuh kembang anak. Orangtua pun terpancing untuk membelinya, karena tergiur dengan iklan tersebut. Namun, menurut pakar kesehatan, sesungguhnya anak di atas umur 1 tahun tidak perlu minum susu formula.
Mengapa? Karena berbagai nutrisi yang diklaim ada dalam produk susu formula tersebut, sebenarnya sudah ada dalam makanan sehari-hari. Karenanya, nutrisi terbaik yang digembar gemborkan iklan hanyalah taktik marketing belaka agar produknya laris di pasaran.
Melansir dari Channel News Asia, sesungguhnya berbagai kandungan nutrisi seperti docosahexaenoic acid (DHA), taurine dan choline bisa didapatkan dari air susu ibu dan makanan sehat seimbang. Anak-anak tidak memerlukan susu formula untuk mendapatkan nutrisi ini. Demikian dijelaskan oleh Meave Graham, seorang Child Nutritionist di Singapore.

Graham menambahkan, “Kadar gula yang tinggi (di dalam susu formula) memberikan rasa manis yang membuat anak merasa cepat kenyang. Sehingga mereka enggan untuk mengonsumsi makanan lain. Selain itu, susu formula juga tidak memberikan manfaat lain seperti yang diberikan oleh makanan sehat seimbang.”
Graham juga menekankan bahwa, susu formula tidak direkomendasikan untuk anak di atas usia 12 bulan.
Dr. Han Wee Meng, Ketua Bagian Nutrisi dan Diet di KK Women’s and Children Hospital menyatakan, telah banyak penelitian yang menyelidiki peran zat choline dalam perkembangan otak janin selama masa kehamilan, serta peran zat ini pada otak balita dan anak-anak. Dan taurine telah luruh dalam proses pembuatan susu formula, sehingga manfaatnya tidak bisa dirasakan anak secara maksimal.
Memberikan susu formula membuat anak akan terus bergantung pada susu
Terus memberikan susu formula pada anak setelah usianya 12 bulan, akan membuat si kecil terlalu bergantung pada susu. Yang membuat si kecil kesulitan untuk makan makanan padat.
“Sufor memang pilihan yang mudah bagi orangtua, terutama saat mereka kesulitan memberikan MPASI padat pertama. Akan tetapi, hal ini bisa membuat anak kesulitan makan makanan padat dalam jangka panjang. Karena si kecil tidak memiliki kesempatan untuk belajar dan berlatih makan makanan yang benar,” ujar Dr. Han.

Dr. Chua Mei Chien, Kepala Neonatologi di KKH menambahkan, bayi yang disapih dengan baik, tapi kelebihan konsumsi susu formula bisa memiliki risiko obesitas. Hal ini tentu saja memberi dampak negatif jangka panjang untuk kesehatan si kecil. Seperti kegemukan, diabetes, dan penyakit jantung.
Charlotte Lin, seorang pakar diet senior di National University Hospital mengatakan, “Anak-anak di atas usia satu tahun, membutuhkan nutrisi yang serupa dengan orang dewasa, namun dalam porsi yang lebih kecil. Mencakup nutrisi makro seperti kalori dan protein, serta nutrisi mikro yang meliputi kalsium, zat besi dan seng.”
“Susu formula mungkin berguna bagi anak yang susah makan makanan padat, namun sufor kemungkinan mengandung gula yang lebih tinggi dibanding susu sapi murni,” tambahnya.
Nah, Parents, mulai sekarang kurangi pemberian sufor pada anak di atas 1 tahun ya. Agar kandungan gula berlebih dari produk susu tersebut tidak memberikan dampak yang buruk pada anak kita.
Bagaimana jika si kecil tetap ingin minum susu formula?

Apabila Parents menemui kondisi seperti ini, maka kuncinya adalah jangan terlalu banyak dan sering memberikan kepada si kecil. Sekitar 2 hingga 3 gelas per hari sudah cukup diberikan kepada anak.
Terlalu banyak minum dapat membuat anak kenyang, sehingga ia tidak tertarik untuk mengonsumsi asupan lainnya. Dampaknya akan membuat anak kekurangan nutrisi yang tidak terkandung di dalam susu.
Selain itu, dikutip dari Live Science, kebanyak susu juga bisa meningkatkan risiko anak kegemukan atau obesitas. Pasalnya, susu mengandung kalori yang jumlahnya cukup tinggi.
Imbangilah si kecil yang minum susu dengan makan makanan yang mengandung gizi sehat dan seimbang. Atur konsumsi susu pada anak, jangan biarkan susu menjadi makanan utamanya.
Anak tetap membutuhkan asupan lain agar tumbuh kembangnya maksimal dan tidak kekurangan nutrisi yang memang dibutuhkannya. Serta, terhindar dari beragam penyakit akibat kekurangan nutrisi.
Demikian informasi ini, semoga bermanfaat.
Baca juga:
Sehatkah Susu UHT Sebagai Susu Tambahan Anak 1 Tahun?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.