Aku Tak Bisa Berhubungan Badan, Tapi Bisa Hamil...
Setiap kali akan berhubungan badan, Sheena merasakan sakit luar biasa. Akhirnya pasangan ini pasrah bahwa mereka tak akan pernah bisa berhubungan badan.
Sheena (bukan nama sebenarnya) telah 7 tahun hidup bersama Mahesh, yang kini menjadi suaminya. Mereka pacaran 4 tahun, dan menikah 3 tahun. Mereka mengaku tidak bisa berhubungan badan.
Selain itu keduanya juga menandaskan tidak pernah berhubungan badan sebelum menikah, namun Sheena bisa mencapai orgasme setiap saat mereka berhubungan.
Hubungan mereka hanya sebatas berciuman, bercumbu, dan sesekali oral seks.
Tidak Bisa Berhubungan Badan Namun Tetap Bisa Hamil?
Saat malam pertama, sebagaimana layaknya pengantin baru mereka mencoba untuk melakukan hubungan seks. Namun Sheena mengalami sakit luar biasa setiap kali mencobanya. Setiap kali Mahesh melakukan penetrasi, Sheena langsung merasa kram.
Akibatnya mereka tak bisa bersenggama. Awalnya mereka pikir ini adalah wajar untuk orang yang pertama kali berhubungan badan.
Namun saat hal yang sama terjadi berulang kali, Mahesh mulai khawatir.
Mereka pun berkonsultasi ke beberapa dokter. Menurut dokter, Sheena menderita vaginismus ekstrim, yaitu vagina berkontraksi menyakitkan setiap kali terjadi kontak fisik, seperti berhubungan seks.
Akhirnya Sheena sangat takut dan tak pernah melakukan hubungan seksual dengan suaminya.
Bagaimana hal ini mempengaruhi pernikahan mereka?
Sheena mengatakan bahwa hal ini membuat ketegangan di antara mereka. Sheena mencoba berulang kali, namun benda kecil seperti tampon ataupun jari pun membuatnya sangat kesakitan.
“Saya merasa seperti wanita yang gagal. Seringkali saya menangis sendiri di malam hari karena merasa tak bisa memuaskan suami.”
“Namun Mahesh sungguh luar biasa. Dia tetap membuat saya merasa dicintai dan istimewa. Kami tetap punya ‘sexy time’. Karena keterbatasan saya, dia tak pernah memaksa atau membuat saya merasa kekurangan. Dia akan berhenti jika saya mulai meringis kesakitan.”
Setelah berbagai upaya mereka lakukan, akhirnya mereka pasrah menerima kalau mereka tak akan pernah bisa berhubungan badan.
Namun, mereka sangat menginginkan seorang anak
Dengan kecanggihan teknologi zaman sekarang, tentu saja mereka tetap bisa memiliki anak walaupun tidak pernah berhubungan badan.
Melalui In Vitro Fertilization (IVF) atau lebih dikenal dengan bayi tabung, Mahesh dan Sheena bisa punya anak.
Awalnya upaya ini gagal, namun pasangan ini tetap percaya diri, berpikir positif dan menguatkan diri untuk mencoba lagi.
Akhirnya, Sheena pun mengandung anak perempuan. Mereka sangat bahagia dan kehamilannya pun berjalan dengan baik.
Tentu saja Sheena takut melahirkan secara normal melalui vagina. Karena itu mereka memilih operasi caesar.
Operasi berjalan lancar dan pasangan ini kini punya anak perempuan yang sehat.
“Kami sangat bahagia, kami menangis sejam setelah mendapatkan hasil dari dokter. Saya tak pernah melihat Mahesh begitu gembira selama kami hidup bersama.
Saya merasa utuh lagi. Ini bayi mukjizat bagi kami, jika bisa kami sebut demikian. Kami memberinya nama ‘Angel’ karena dia memang malaikat untuk kami,” ungkap ibu ini kepada kami, dengan air mata mengembang di matanya.
Tangisnya adalah tangis kebahagiaan, karena mereka telah melewati rintangan ini bersama.
“Siapa bilang perawan tak bisa melahirkan? Tentu saja ini bukan cerita menarik untuk anak kami. Namun inilah hidup, kita harus melewati setiap pahit manis bersama dengan orang yang kita cintai,” kata Mahesh.
Wah, selamat ya untuk Sheena dan Mahesh!
Demikianlah kisah nyata pasangan ini terkait tak bisa berhubungan badan kepada theAsianParent.
IVF telah digunakan sejak akhir 1970-an. Pada tanggal 25 Juli 1978, “bayi tabung” pertama, Louise Brown, lahir. Robert Edwards dan Patrick Steptoe, yang berkolaborasi dalam prosedur ini, dianggap sebagai pelopor IVF.
Pembuahan in vitro, atau IVF, adalah jenis teknologi reproduksi terbantu yang paling umum dan efektif untuk membantu wanita hamil. Sebagaimana dikutip Medical News Today, IVF atau bayi tabung dapat menjadi pilihan jika:
- salah satu pasangan telah menerima diagnosis infertilitas atau kemandulan
- teknik lain, seperti penggunaan obat kesuburan atau inseminasi intrauterin (IUI), belum berhasil
- saluran tuba wanita tersumbat
Tingkat kesuksesan Bayi Tabung
Fertilisasi in-vitro (IVF) dapat membantu mencapai kehamilan ketika perawatan lain tidak berhasil. Dan ada kemungkinan lebih tinggi melahirkan bayi kembar dengan metode IVF ini. Berdasarkan data, satu persen bayi yang lahir di Amerika Serikat dihasilkan melalui metode IVF.
Pada 2016, 26 persen prosedur IVF berhasil.
Pada 2010, Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) memperkirakan bahwa kemungkinan kelahiran hidup adalah:
- 32,2 persen untuk wanita berusia di bawah 35 tahun
- 27,7 persen untuk wanita berusia antara 35 hingga 37 tahun
- 20,8 persen untuk wanita berusia antara 38 hingga 39 tahun
- 13,6 persen untuk wanita berusia 40 hingga 42 tahun
- 5 persen untuk wanita berusia 43 hingga 44 tahun
- 1,9 persen untuk wanita berusia di atas 44 tahun
Statistik ini bervariasi tergantung pada di mana IVF dilakukan. Faktor lain yang mungkin memengaruhi kesuksesan. Terlepas dari usia, kemungkinan keberhasilan bayi tabung tergantung pada faktor-faktor termasuk:
- sudah berapa lama Anda berusaha hamil
- penyebab infertilitas
- apakah kehamilan atau kelahiran hidup telah terjadi sebelumnya
- strategi yang akan digunakan
Satu studi, yang diterbitkan di CMAJ Open pada tahun 2013, telah menyarankan bahwa wanita yang memiliki kadar vitamin D yang cukup “secara signifikan lebih mungkin” menjadi hamil dengan IVF dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar vitamin ini lebih rendah.
Parents, semoga ulasan pasangan yang mengaku tak bisa berhubungan badan di atas bermanfaat.