X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
  • Hidrasi Keluarga
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
    • Korea Update
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Aku Hamil
    • Tips Kehamilan
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Tangisan dan Amukan Anak Ternyata Salah Satu Penyebab Stroke

Bacaan 3 menit
Tangisan dan Amukan Anak Ternyata Salah Satu Penyebab StrokeTangisan dan Amukan Anak Ternyata Salah Satu Penyebab Stroke

Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan mengapa tangisan dan amukan anak menjadi penyebab stroke saat mereka tumbuh dewasa.

Jangan biarkan tangisan menjadi penyebab stroke bagi anak saat ia dewasa

Jangan biarkan tangisan menjadi penyebab stroke bagi anak saat ia dewasa

Sering kali orang tua menganggap perilaku anak yang sering mengamuk dan menangis dengan berbagai gaya adalah sesuatu yang wajar dan normal, sehingga mereka kadang tak ambil pusing dan bahkan tidak berbuat apa-apa saat anak mulai mengamuk sambil berguling-guling di lantai. Padahal perilaku semacam ini, menurut Daily Mail, merupakan salah satu penyebab stroke ketika anak tumbuh dewasa.

Penyebab stroke yang tak terduga

Sebuah studi yang dilakukan Dr Allison Appleton dari Harvard Medical School menyimpulkan, tangisan dan amukan yang sering dialami seorang anak berusia tujuh tahun dapat menjadi penyebab stroke dan serangan jantung ketika mereka menginjak usia 40-an.

Sebaliknya, seorang anak yang cenderung tenang saat mereka merasa sedih atau marah menghadapi resiko stroke dan jantung yang lebih rendah. Hasil penelitian tentang penyebab stroke ini dimuat dalam Journal of Epidemiology and Community Health.

Sebanyak 377 orang dewasa telah diuji dalam penelitian ini dengan menjawab sejumlah pertanyaan tentang pengalaman emosional ketika mereka berusia belia. Kemudian hasil itu dibandingkan dengan skor resiko penyakit kardiovaskuler, seperti penyakit jantung dan stroke.

Perempuan lebih beresiko

Penelitian itu juga mengungkapkan faktor gender sebagai penyebab stroke atau serangan jantung. Perasaan sedih dan tertekan yang dialami di masa kanak-kanak terbukti menjadi penyebab stroke pada 31% perempuan, sementara hanya 17% laki-laki yang mengalaminya.

Amukan (tantrum) yang sering dilakukan anak sebagai bentuk pelampiasan kekesalan juga terbukti sebagai penyebab stroke.

Stres tak baik untuk siapapun

Hasil penelitian ini juga semakin menegaskan bahwa pengalaman negatif masa kecil dapat mengakibatkan dampak psikosomatis bagi kesehatan seseorang di usia dewasa.

Anak-anak yang melewatkan masa kecil mereka dengan perasaan tertekan menyimpan potensi penyakit mematikan, tepat pada saat semua kesedihan dan ketidakbahagiaan mereka rasakan untuk pertama kalinya.

Rasa sedih dapat memicu timbulnya racun stres pada tubuh dan otak anak yang tersimpan hingga bertahun-tahun. Bukan hanya gangguan kesehatan, perasaan sedih dan tertekan juga akan mempengaruhi kebiasaan dan kemampuan belajar anak di masa depan.

Sebuah penelitian lain oleh Plymouth University  mengungkapkan bahwa para orang tua yang sering berteriak, membentak atau memukul anak-anak mereka juga menghadapi resiko gangguan kesehatan seperti kanker, serangan jantung dan asma.

Baca juga : Tips Mengatasi Rasa Marah pada Anak

Tindakan yang awalnya bertujuan mendisiplinkan anak ternyata berimplikasi serius, sama seperti pelecehan seksual dan tindakan kejahatan terhadap anak-anak lainnya.

Ketua riset Profesor Michael Hyland mengatakan, “Penelitian kami membuka mata kita terhadap sebuah perspektif baru tentang pengaruh hukuman fisik pada anak dan orang tua. Dan telah terbukti bahwa hukuman semacam ini berakibat buruk bagi kedua belah pihak.”

Bebaskan anak-anak dari stres

Pertanyaannya, mengapa stres bisa menjadi bagian dari kehidupan anak-anak? Bukankah stres seharusnya hanya menjadi milik orang dewasa? Ataukah stres yang dirasakan anak adalah harga yang harus kita bayar atas segala kemudahan hidup jaman modern?

Baca juga : Aneka Terapi untuk Anak Pemarah

Bisa saja kita mengatakan anak-anak harus mengalami stres agar mereka bisa bertahan hidup di tengah kesulitan tak terduga saat dewasa. Namun, bagaimana jika stres pada anak malah menjadikan mereka seperti monster yang merusak kedamaian hidup orang lain dan mereka sendiri?

Orang tua manapun pasti merasa bahagia melihat senyum buah hati mereka. Dan tugas kita sekarang adalah bagaimana membuat mereka tetap tersenyum, seberat apapun hidup yang musti mereka jalani. Oleh karena itu, membebaskan anak dari hukuman fisik saja tidak cukup.

Berikan kesempatan dan dukungan pada anak untuk berekspresi melalui karya seni dapat membantu mereka menipiskan rasa sedih dan tak bahagia yang bisa menjadi bumerang bagi kehidupan anak di masa mendatang.

Parents, semoga ulasan di atas bermanfaat.

Ref : theAsianParent.com

Baca juga artikel menarik lainnya:

Menghadapi Anak Pemarah

Mengapa Tantrum Terjadi dan Bagaimana Mengatasinya?

Cerita mitra kami
Cara Memantau Tumbuh Kembang Si Kecil Agar Optimal Sesuai Usianya
Cara Memantau Tumbuh Kembang Si Kecil Agar Optimal Sesuai Usianya
Dukung Kecerdasan Anak, Yuk Lakukan 5 Aktivitas Eksplorasi Natural Bersama Si Kecil Selama Ramadan
Dukung Kecerdasan Anak, Yuk Lakukan 5 Aktivitas Eksplorasi Natural Bersama Si Kecil Selama Ramadan
Pentingnya Memastikan Tumbuh Kembang Anak Sesuai Tahapan Usia
Pentingnya Memastikan Tumbuh Kembang Anak Sesuai Tahapan Usia
Seru dan Menyenangkan, Ajak Si Kecil Belajar Angklung di Kodomo Fun Class
Seru dan Menyenangkan, Ajak Si Kecil Belajar Angklung di Kodomo Fun Class

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

jpqosinbo

  • Halaman Depan
  • /
  • Balita
  • /
  • Tangisan dan Amukan Anak Ternyata Salah Satu Penyebab Stroke
Bagikan:
  • Sedih! Gadis 3 tahun menderita stroke usai liburan, apa penyebabnya?

    Sedih! Gadis 3 tahun menderita stroke usai liburan, apa penyebabnya?

  • Bocah 14 tahun terserang stroke, tak bisa berjalan dan berbicara

    Bocah 14 tahun terserang stroke, tak bisa berjalan dan berbicara

  • Beli Sperma via Online, Ibu Ini Sukses Lahirkan 'Bayi Online' Pertamanya

    Beli Sperma via Online, Ibu Ini Sukses Lahirkan 'Bayi Online' Pertamanya

  • 12 Film Dewasa Thailand yang Sensual, Tontonan Pas buat "Malmingan" Bareng Pasangan

    12 Film Dewasa Thailand yang Sensual, Tontonan Pas buat "Malmingan" Bareng Pasangan

app info
get app banner
  • Sedih! Gadis 3 tahun menderita stroke usai liburan, apa penyebabnya?

    Sedih! Gadis 3 tahun menderita stroke usai liburan, apa penyebabnya?

  • Bocah 14 tahun terserang stroke, tak bisa berjalan dan berbicara

    Bocah 14 tahun terserang stroke, tak bisa berjalan dan berbicara

  • Beli Sperma via Online, Ibu Ini Sukses Lahirkan 'Bayi Online' Pertamanya

    Beli Sperma via Online, Ibu Ini Sukses Lahirkan 'Bayi Online' Pertamanya

  • 12 Film Dewasa Thailand yang Sensual, Tontonan Pas buat "Malmingan" Bareng Pasangan

    12 Film Dewasa Thailand yang Sensual, Tontonan Pas buat "Malmingan" Bareng Pasangan

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar perawatan dan kesehatan bayi.