Tanda-tanda penyakit diabetes tipe 2 yang perlu Anda ketahui
Penyakit Diabetes tipe 2 bisa menyerang siapa saja. Ketahui gejala awal dan faktor risikonya dalam artikel ini, yuk, Parents!
Diabetes tipe 2 muncul karena tubuh tidak lagi mampu mengolah karbohidrat sebagai energi. Akibatnya, kadar gula dalam darah naik dan meningkatkna resiko penyakit jantung, berkurangnya penglihatan, rusaknya jaringan tubuh dan urat syaraf, serta penyakit serius lainnya.
Gejala dan faktor risiko penyakit diabetes tipe 2 yang perlu Anda ketahui
Beberapa gejala yang biasanya akan dirasakan ketika penyakit ini menyerang di antaranya:
1. Rasa haus terus menerus
Sebagai tahap awal, biasanya tidak menujukkan gejala apapun. Gejala yang mungkin muncul pertama kali adalah timbulnya rasa haus terus menerus. Biasanya juga disertai dengan masalah lain, seperti bibir kering, selera makan yang mendadak tinggi, buang air kecil hampir tiap jam, dan kenaikan atau malah penurunan berat badan yang tidak wajar.
2. Munculnya rasa sakit kepala
Seiring kenaikan tekanan darah yang tidak wajar, gejala lain juga muncul seperti mengaburnya pandangan, sakit kepala dan merasa mudah lelah.
3. Infeksi
Dalam beberapa kasus, diabetes tipe 2 tidak diketahui hingga akhirnya gejalanya muncul dengan menurunnya kesehatan yang sangat parah. Misalkan luka terbuka yang tidak kunjung sembuh, infeksi kandung kemih atau jamur, dan rasa gatal pada pangkal paha.
4. Disfungsi Seksual
Disfungsi seksual umum terjadi pada penderita diabetes. Diabetes mampu menyebabkan rusaknya pembuluh darah dan jaringan saraf pada organ genital; menyebabkan hilangnya kemampuan untuk merasakan atau mencapai orgasme.
Komplikasi lain yang muncul adalah rasa kering pada organ intim wanita atau impoten pada pria. Penelitian menyebutkan, sekitar 35%-70% pria akan mengalami impotensi atau disfungsi seksual pada wanita.
Faktor pemicu yang dapat dikontrol
Beberapa kebiasaan sehat, serta kondisi kesehatan bisa mempengaruhi munculnya jenis diabetes ini. Faktor lain yang memengaruhi adalah:
- Berat badan berlebih atau overweight, terutama pada bagian pinggang.
- Kurangnya bergerak dalam kegiatan sehari-hari
- Merokok
- Diet tinggi daging merah, daging olahan, produk susu tinggi lemak, dan makanan berkadar gula tinggi.
- Kandungan kolestoral yang tidak normal serta lemak dalam darah, seperti HDL (lemak “baik”) lebih rendah dari 35mg/dl dan atau level trigliseri yang lebih dari 250mg/dl.
Faktor pemicu yang tidak dapat dikontrol
Beberapa faktor pemicu diabetes tipe ini yang tidak dapat Anda kontrol di antaranya:
- Ras atau etnis; Ras Afro-Amerika, Amerika Asli, Asia dan Hispanik (Spanyol) memiliki resiko lebih tinggi dibanding ras yang lain.
- Adanya riwayat diabetes dalam keluarga; Memiliki orang tua atau saudara dengan diabetes, akan meningkatkan resiko terkena diabetes pula.
- Usia di atas 45 tahun meningkatakn resiko tekena diabetes 2 kali lipat
Semakin banyak faktor resiko yang Anda miliki, maka akan semakin tinggi pula resiko terkena diabetes tipe 2 ini.
Faktor risiko khusus yang terjadi pada wanita
- Para Bumil yang mengindap diabetes selama hamil, memiliki resiko untuk terkena diabetes tipe 2 pasca persalinan,
- Wanita yang melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kg juga memiliki resiko tinggi terkena diabetes.
- Riwayat penyakit polyscystic ovary syndrome (ketidakseimbangan hormon steroid) juga meningkatkan resistensi terhadap insulin yang dapat meningkatkan resiko terkena diabetes.
Bagaimana insulin bekerja
Menyinggung masalah insulin, berikut adalah sedikit paparan tentang bagaimana resistensi insulin dapat meningkatkan resiko diabetes tipe 2.
Pada orang yang sehat, insulin membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi dengan sangat efisien. Pencernaan kita akan mengubah karbohidrat menjadi gula termasuk glukosa. Glukosa akan masuk ke dalam aliran darah dan memicu pankreas untuk mengeluarkan insulin dalam jumlah yang tepat. Insulin inilah yang memudahkan gula untuk masuk ke dalam tubuh.
Pada diabetes tipe 2, sel akan mengalami masalah dalam penyerapan glukose. Sehingga insulin diproduksi, namun tubuh tidak merespon keberadaanya. Hasilnya, pankreas akan semakin mengurangi produksi insulin, dan penyerapan gula dalam tubuh pun semakin sulit. Sedikit demi sedikit, level gula dalam darah pun akan naik.
Mendeteksi diabetes tipe 2
Cara termudah untuk mengetahui apakah tubuh kita tidak memiliki resiko diabetes adalah dengan melakukan tes darah. Anda dapat datang ke dokter langganan atau melakukan tes dini dengan aneka alat portable yang kini banyak dijual di pasaran.
Hmm… sakit itu mahal ya, untuk dari itu, mari kita biasakan bergaya hidup sehat sejak dini.
***
Baca juga: