Anak-anak dari segala usia, termasuk bayi bisa saja terpapar virus COVID-19. Makanya, Parents perlu mengenali tanda dan gejala bayi positif COVID-19, serta apa yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
COVID-19 pada Bayi

Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC) yang dikutip dari laman Hopkinsmedicine.org, sebagian besar bayi baru lahir yang dites positif COVID-19 memiliki gejala ringan atau bahkan tidak sama sekali. Namun demikian, juga dilaporkan bahwa beberapa bayi dan balita mengalami sakit yang cukup berat lantaran paparan virus, kadang hingga berminggu-minggu setelah terinfeksi.
Malansir laman Healthline, data pada bulan Maret 2020 di Tiongkok menunjukkan bahwa 3 dari 33 atau 9 persen bayi dinyatakan positif COVID-19 dari ibu yang terinfeksi COVID-19 ketika sedang hamil. Sedangkan, data pada bulan Juli hingga Agustus 2020 di Amerika Serikat menunjukkan 2 hingga 5 persen bayi baru lahir dinyatakan positif COVID-19 dalam 24 hingga 96 jam setelah dilahirkan oleh ibu yang juga positif COVID-19.

Bayi di bawah usia 1 tahun berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah akibat COVID-19 daripada anak yang lebih besar. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum sempurna. Selain itu, mereka memiliki saluran udara yang lebih kecil, yang membuat mereka lebih mungkin mengalami masalah pernapasan.
Artikel terkait: Penelitian Tunjukkan Anak Rentan Alami Long COVID-19, Ini Gejalanya
5 Tanda dan Gejala Bayi Positif COVID-19
Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen bayi dan anak-anak yang terjangkit COVID-19 memiliki gejala seperti pilek yang sangat ringan hingga sedang. Berikut ini tanda dan gejalanya.
1. Demam

Demam biasanya terjadi karena tubuh sedang melawan penyakit dan sistem kekebalan tubuh tengah bekerja. Ketika si kecil demam, itu berarti ia mungkin terkena flu atau infeksi virus lainnya. Parents harus tetap waspada jika si kecil mengalami demam disertai gejala COVID-19 yang lain.
2. Batuk

Salah satu tanda infeksi COVID-19 yang umum pada bayi adalah batuk yang dapat disebabkan oleh infeksi virus. Penyebab batuk yang paling umum adalah infeksi saluran pernapasan, seperti pilek. Terkadang batuk dapat juga disebabkan oleh infeksi bakteri di tenggorokan atau dada.
3. Hidung Meler

Hidung meler adalah gejala umum pada bayi dan terkadang disertai demam dan ingus berwarna hijau atau kuning. Dalam hal ini, kemungkinan besar berasal dari pilek. Namun, beberapa gejala dapat menunjukkan infeksi yang lebih mengkhawatirkan, seperti COVID-19.
4. Diare dan Muntah, Termasuk Tanda Bayi Positif COVID-19

Diare dan muntah juga dapat menjadi tanda infeksi COVID-19 pada bayi. Meskipun umumnya COVID-19 menyerang saluran pernapasan, peneliti menyatakan bahwa penyakit ini juga dapat membahayakan saluran pencernaan dan jaringan hati.
Muntah biasanya berlangsung selama satu hingga dua hari dan berhenti dalam tiga hari. Diare juga bisa berlangsung selama lima sampai tujuh hari dan dalam banyak kasus berhenti dalam waktu dua minggu.
5. Gangguan Pernapasan

Selain itu, beberapa bayi yang baru lahir mungkin juga mengalami masalah pernapasan dan gejala pneumonia lainnya yang disebabkan oleh infeksi COVID-19.
Apa yang Harus Parents Lakukan Jika Bayi Positif COVID-19?

Jika si kecil memiliki gejala COVID-19 dan Parents curiga ia telah tertular, maka segera hubungi dokter anak. Sebagian besar bayi yang terkena COVID-19 tidak mengalami sakit yang berat yang mengharuskan perawatan intensif di rumah sakit.
Pastikan bayi dikarantina di kamar tidur terpisah. Jauhkan anak-anak lain dan anggota keluarga selama minimal 2 minggu. Bayi dan balita di bawah 2 tahun tidak boleh memakai masker, karena mereka memiliki saluran udara yang lebih kecil, jadi bernapas melalui masker lebih sulit bagi mereka.
Parents dapat merawatnya di rumah dengan cara yang sama seperti jika mereka terkena flu. Gunakan obat pilek dan flu biasa untuk membantu meringankan gejala COVID-19 dan membuat mereka lebih nyaman.
Parents mungkin membutuhkan obat pereda nyeri anak, penurun demam (acetaminophen, ibuprofen), obat batuk, dan pelembab udara. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu tentang obat yang harus dikonsumsi.

Segera hubungi dokter jika Parents merasa si kecil telah terpapar COVID-19 dan mereka memiliki penyakit kronis, seperti:
- asma dan kelainan paru-paru lainnya
- diabetes
- penyakit jantung
- kelainan genetik
- kelainan sistem saraf
- kondisi apapun yang memengaruhi metabolisme
- penyakit autoimun
Artikel terkait: Harus Dampingi Anak yang Positif COVID-19, Ini Kiat Menurut Ahli
Cara Melindungi Bayi dan Balita dari Infeksi COVID-19

Parents bisa melindungi si kecil dengan menghindari keramaian dan menjaga jarak aman (minimal 2 meter) dari orang lain saat keluar rumah. Di rumah dan di tempat umum, lakukan semua yang Parents bisa untuk membantu menghentikan penyebaran virus, seperti:
- Sering cuci tangan dan biasakan anggota keluarga di rumah untuk melakukan hal yang sama dengan benar. Terutama Ketika baru pulang dari luar rumah, sebelum mengurus bayi, sebelum menyusui, atau menyiapkan makanan bayi.
- Bersihkan permukaan dan benda yang sering disentuh orang, seperti gagang pintu, meja, dan ponsel.
- Jangan sering menyentuh mata, hidung, dan mulut.
- Gunakan tisu atau siku ketika bersin.
- Pakailah masker di rumah jika sakit dan hindari orang yang sedang sakit.
****
Parents, itulah gejala dan tanda bayi positif COVID-19 serta cara mengatasinya. Pastikan untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk menghindari penularan virus, ya.
Baca juga:
id.theasianparent.com/anjuran-idai-untuk-cegah-covid-19
id.theasianparent.com/99-anak-di-probolinggo-positif-covid-19
id.theasianparent.com/lokasi-vaksinasi-covid-19-anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.