Belakangan ada tren masif di kalangan orangtua untuk memberikan susu UHT pada anak setelah usianya 1 tahun. Menurut kepercayaan umum yang berkembang, susu UHT banyak manfaatnya sebagai susu tambahan setelah ASI. Benarkah? Berikut ulasan kami tentang susu UHT untuk anak usia 1 tahun.
Apa Itu Susu UHT

Ini adalah istilah industri untuk susu yang aman disimpan tanpa lemari pendingin. UHT merupakan singkatan dari Ultra High Temperature.
Definisi resmi pemerintah AS menetapkan, “produk tersebut (UHT) telah diproses secara termal pada atau di atas 280° F selama minimal 2 detik, baik sebelum atau setelah pengemasan, sehingga menghasilkan produk yang memiliki masa simpan yang panjang.”
Karena susu diproses dengan menggunakan suhu yang sangat tinggi, muncul sedikit rasa gosong. Susu UHT umumnya dapat disimpan selama 6-9 bulan sebelum dibuka.
Apakah Susu UHT Sesehat yang Kita Kira?

Pada tahun 2005, penelitian yang dipublikasikan Journal of Dairy Science mengungkapkan beberapa permasalahan pada produk susu UHT.
Di antaranya, prosesor UHT menghasilkan rasa gosong pada susu, sehingga beberapa cara dilakukan untuk menghilangkan rasa dan aroma gosong tersebut. Seperti menambahkan gula dan perasa.
Selain itu, menurut Lee Dexter, seorang ilmuwan mikrobiologi di Texas, UHT adalah proses yang tidak baik karena dapat merusak komponen rapuh susu.
Dexter menjelaskan bahwa protein susu sangatlah kompleks, seperti molekul tiga dimensi. Molekul tersebut dapat dipecah dan dicerna ketika ada enzim khusus yang masuk ke dalamnya.
Memanaskan susu dengan suhu sangat tinggi seperti proses UHT sebenarnya dapat meratakan molekul sehingga enzim tidak dapat melakukan pekerjaan mereka.
Jika protein tersebut masuk ke aliran darah (sering terjadi pada penderita usus bocor), tubuh menganggapnya sebagai protein asing dan menekan respon imun. Ini berarti sistem kekebalan tubuh tertekan dan lebih sedikit energi yang tersedia untuk perbaikan dan pertumbuhan sel tubuh.
Akibat lainnya, semakin banyak anak yang intorelan terhadap kasein, protein yang ditemukan dalam susu. Karena pengolahan UHT membunuh enzim di dalam susu yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mencerna kasein.
Sebelumnya perlu diketahui bahwa bayi di bawah 1 tahun belum bisa mencerna susu sapi selengkap atau semudah mencerna ASI.
Setelah sistem pencernaan anak siap untuk mencerna susu sapi (mulai umur 1 tahun), susu dapat menjadi bagian dari asupan sehat anak. Susu sapi kaya kalsium, yang dapat membangun tulang dan gigi yang kuat, serta mengatur pembekuan darah dan kontrol otot.
Susu sapi juga menyediakan protein untuk pertumbuhan, serta karbohidrat, yang akan memberikan anak energi untuk bermain sepanjang hari.
Selain itu jika anak mendapat cukup asupan kalsium, ia akan memiliki risiko lebih rendah dari tekanan darah tinggi, stroke, kanker usus besar, dan patah tulang pinggul di kemudian hari.
Untuk itu, memberikan susu tambahan bisa menjadi pertimbangan penting bagi para orangtua. Namun penting juga untuk memilih susu yang terbaik dan paling bergizi untuk anak kita.
Bagaimana Bila Kita Memberi UHT pada Balita?

Jika Bunda memutuskan memilih susu UHT, ada baiknya menunggu sampai anak berusia 2 tahun, ketika sistem pencernaannya sudah lebih matang. Susu UHT anak yang beredar di pasaran sudah mencantumkan label agar dikonsumsi anak usia 2-6 tahun pada kemasannya, untuk mendukung pemberian ASI sampai usia 2 tahun.
American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan memberikan susu segar (whole milk) untuk anak di atas 1 tahun sebagai susu tambahan, dengan catatan anak juga mendapatkan diet seimbang dari makanan padatnya (sereal, sayuran, buah-buahan, dan daging).
Umumnya anak-anak akan mendapatkan cukup kalsium jika mereka minum 450 sampai 600 ml susu sapi dalam sehari. Jangan memberikan lebih dari 3 gelas susu dalam sehari karena anak akan tidak memiliki ruang di perutnya untuk makanan lain yang dibutuhkannya untuk tumbuh sehat.
Selain itu, perhatikan kandungan yang tercantum dalam susu UHT, pilihlah yang tidak mengandung pemanis (plain). Karena asupan anak di bawah 2 tahun sebaiknya tidak mengandung gula tambahan. Baca: AHA: Minuman Anak di bawah 2 Tahun Tidak Boleh Mengandung Gula.
Semoga informasi ini bermanfaat, Parents!
*Artikel ini telah diperbarui
Referensi: diseaseproof.com, webmd, babycenter, westonaprice.org
Baca juga artikel seputar susu lainnya:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.