Membaca Al Quran yang merupakan kitab suci umat Muslim adalah suatu kewajiban. Terdapat pahala besar dari setiap huruf Al Quran yang kita baca. Oleh karena itu, sebaiknya membaca Al Quran harus dimulai dari sejak dini. Untuk memulainya, Parents bisa mengajarkan si kecil membaca surat pendek Juz Amma terlebih dahulu.
Al Quran tersusun atas 30 juz dan 116 surat. Juz terakhir atau juz ke-30 yang disebut dengan juz amma terdiri dari surat-surat yang pendek dan mudah untuk dihapal, sehingga cocok menjadi permulaan anak belajar membaca Al Quran.
Total keseluruhan surat pendek yang dikandung juz 30 berjumlah 37 surat. Masing-masing surat disusun sesuai dengan urutan dalam mushaf Al Quran.
Mengutip dari Al Quran Kementerian Agama (Kemenag), urutan surat Juz 30 dalam Al Quran dimulai dari urutan surat dengan angka terkecil yakni surat An Naba, hingga urutan surat terakhir yakni surat An Naas.
Berikut adalah 17 surat pendek Juz Amma beserta artinya untuk Parents ajarkan pada sang buah hati.
17 Surat Pendek Juz Amma dan Artinya yang Bisa Diajarkan pada Anak

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ
“Qul a’ụżu birabbin-nās”
Artinya: “Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia.”
مَلِكِ النَّاسِۙ
“Malikin-nās”
Artinya: “Raja manusia,”
اِلٰهِ النَّاسِۙ
“Ilāhin-nās”
Artinya: “Sembahan manusia,”
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ
“Min syarril-waswāsil-khannās”
Artinya: “Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,”
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ
“Allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās”
Artinya: “yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,”
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
“Minal-jinnati wan-nās”
Artinya: “dari (golongan) jin dan manusia.”

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ
“Qul a’ụżu birabbil-falaq”
Artinya: “Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),”
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ
“Min syarri mā khalaq”
Artinya: “dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,”
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ
“Wa min syarri gāsiqin iżā waqab”
Artinya: “dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,”
وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ
“Wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad”
Artinya: “dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),”
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
“Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad”
Artinya: “dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
“Qul huwallāhu aḥad”
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.”
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
“Allāhuṣ-ṣamad”
Artinya: “Allah tempat meminta segala sesuatu.”
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
“Lam yalid wa lam yụlad”
Artinya: “(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.”
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
“Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad”
Artinya: “Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
4. Surat Al Lahab

تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ
“Tabbat yadā abī lahabiw wa tabb”
Artinya: “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!”
مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ
“Mā agnā ‘an-hu māluhụ wa mā kasab”
Artinya: “Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.”
سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ
“Sayaṣlā nāran żāta lahab”
Artinya: “Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).”
وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ
“Wamra`atuh, ḥammālatal-ḥaṭab”
Artinya: “Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).”
فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ
“Fī jīdihā ḥablum mim masad”
Artinya: “Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.”
5. Surat Pendek Juz Amma: An Nashr

اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ
“Iżā jā`a naṣrullāhi wal-fat-ḥ”
Artinya: “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,”
وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ
“Wa ra`aitan-nāsa yadkhulụna fī dīnillāhi afwājā”
Artinya: “dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,”
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا
“Fa sabbiḥ biḥamdi rabbika wastagfir-h, innahụ kāna tawwābā”
Artinya: “Maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat.”

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ
“Innā a’ṭainākal-kauṡar”
Artinya: “Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.”
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
“Fa ṣalli lirabbika wan-ḥar”
Artinya: “Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).”
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ
“Inna syāni`aka huwal-abtar”
Artinya: “Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).”

اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ
“A ra`aitallażī yukażżibu bid-dīn”
Artinya: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?”
فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ
“Fa żālikallażī yadu”ul-yatīm”
Artinya: “Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,”
وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ
“Wa lā yaḥuḍḍu ‘alā ṭa’āmil-miskīn”
Artinya: “dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.”
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ
“Fa wailul lil-muṣallīn”
Artinya: “Maka celakalah orang yang salat,”
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ
“Allażīna hum ‘an ṣalātihim sāhụn”
Artinya: “ (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,”
الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ
“Allażīna hum yurā`ụn”
Artinya: “yang berbuat ria,”
وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ
“wa yamna’ụnal-mā’ụn”
Artinya: “dan enggan (memberikan) bantuan.”

لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ
“Li`īlāfi quraīsy”
Artinya: “Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,”
اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ
“Ilāfihim riḥlatasy-syitā`i waṣ-ṣaīf”
Artinya: “(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.”
فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ
“Falya’budụ rabba hāżal-baīt”
Artinya: “Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka‘bah),”
الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ
“Allażī aṭ’amahum min jụ’iw wa āmanahum min khaụf”
Artinya: “yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.”
9. Surat Pendek Juz Amma: Al Fil

اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ
“Alam tara kaifa fa’ala rabbuka bi`aṣ-ḥābil-fīl”
Artinya: “Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?”
اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍۙ
“A lam yaj’al kaidahum fī taḍlīl”
Artinya: “Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?”
وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ
“Wa arsala ‘alaihim ṭairan abābīl”
Artinya: “dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,”
تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ
“Tarmīhim biḥijāratim min sijjīl”
“Artinya: yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,”
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ
“Fa ja’alahum ka’aṣfim ma`kụl”
Artinya: “sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat).”

وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ
“Wailul likulli humazatil lumazah”
Artinya: “Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela,”
ۨالَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ
“Allażī jama’a mālaw wa ‘addadah”
Artinya: “yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,”
يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ
“Yaḥsabu anna mālahū akhladah”
Artinya: “dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya.”
كَلَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِۖ
“Kallā layumbażanna fil-ḥuṭamah”
Artinya: “Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah.”
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُ ۗ
“Wa mā adrāka mal-ḥuṭamah”
Artinya: “Dan tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah itu?”
نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙ
“Nārullāhil-mụqadah”
Artinya: “ (Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan,”
الَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى الْاَفْـِٕدَةِۗ
“Allatī taṭṭali’u ‘alal-af`idah”
Artinya: “yang (membakar) sampai ke hati.”
اِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌۙ
“Innahā ‘alaihim mu`ṣadah”
Artinya: “Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka,”
فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ
“Fī ‘amadim mumaddadah”
Artinya: “(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.”

وَالْعَصْرِۙ
“Wal-‘aṣr”
Artinya: “Demi masa,”
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ
“Innal-insāna lafī khusr”
Artinya: “sungguh, manusia berada dalam kerugian,”
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Illallażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti wa tawāṣau bil-ḥaqqi wa tawāṣau biṣ-ṣabr”
Artinya: “kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”

اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ
“Al-hākumut-takāṡur”
Artinya: “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,”
حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗ
“Hattā zurtumul-maqābir”
Artinya: “sampai kamu masuk ke dalam kubur.”
كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ
“Kallā saufa ta’lamụn”
Artinya: “Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),”
ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ
“Tsumma kallā saufa ta’lamụn”
Artinya: “kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui.”
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِۗ
“Kallā lau ta’lamụna ‘ilmal-yaqīn”
Artinya: “Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti,”
لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَۙ
“Latarawunnal-jaḥīm”
Artinya: “niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim,”
ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِۙ
“Tsumma latarawunnahā ‘ainal-yaqīn”
Artinya: “kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri,”
ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِ
“Tsumma latus`alunna yauma`iżin ‘anin-na’īm”
Artinya: “kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).”

اَلْقَارِعَةُۙ
“Al-qāri’ah”
Artinya: “Hari Kiamat,”
مَا الْقَارِعَةُ ۚ
“Mal-qāri’ah”
Artinya: “Apakah hari Kiamat itu?”
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْقَارِعَةُ ۗ
“Wa mā adrāka mal-qāri’ah”
Artinya: “Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?”
يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِۙ
“Yauma yakụnun-nāsu kal-farāsyil-mabṡụṡ”
Artinya: “Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan,”
وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ
“Wa takụnul-jibālu kal-‘ihnil-manfụsy”
Artinya: “dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.”
فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ
“Fa ammā man ṡaqulat mawāzīnuh”
Artinya: “Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,”
فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ
“Fa huwa fī ‘īsyatir rāḍiyah”
Artinya: “maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang).”
وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ
“Wa ammā man khaffat mawāzīnuh”
Artinya: “Dan adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,”
فَاُمُّهُ هَاوِيَةٌ ۗ
“Fa ummuhụ hāwiyah”
Artinya: “maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.”
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا هِيَهْۗ
“Wa mā adrāka mā hiyah”
Artinya: “Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?”
نَارٌ حَامِيَةٌ
“Nārun ḥāmiyah”
Artinya: “(Yaitu) api yang sangat panas.”
14. Surat Pendek Juz Amma: Al Adiyat

وَالْعٰدِيٰتِ ضَبْحًاۙ
“Wal-‘ādiyāti ḍab-ḥā”
Artinya: “Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah,”
فَالْمُوْرِيٰتِ قَدْحًاۙ
“Fal-mụriyāti qad-ḥā”
Artinya: “dan kuda yang memercikkan bunga api (dengan pukulan kuku kakinya),”
فَالْمُغِيْرٰتِ صُبْحًاۙ
“Fal-mugīrāti ṣub-ḥā”
Artinya: “dan kuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi,”
فَاَثَرْنَ بِهٖ نَقْعًاۙ
“Fa aṡarna bihī naq’ā”
Artinya: “sehingga menerbangkan debu,”
فَوَسَطْنَ بِهٖ جَمْعًاۙ
“Fa wasaṭna bihī jam’ā”
Artinya: “lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,”
اِنَّ الْاِنْسَانَ لِرَبِّهٖ لَكَنُوْدٌ ۚ
“Innal-insāna lirabbihī lakanụd”
Artinya: “sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya,”
وَاِنَّهٗ عَلٰى ذٰلِكَ لَشَهِيْدٌۚ
“Wa innahụ ‘alā żālika lasyahīd”
Artinya: “dan sesungguhnya dia (manusia) menyaksikan (mengakui) keingkarannya,”
وَاِنَّهٗ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ ۗ
“Wa innahụ liḥubbil-khairi lasyadīd”
Artinya: “dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan.”
اَفَلَا يَعْلَمُ اِذَا بُعْثِرَ مَا فِى الْقُبُوْرِۙ
“A fa lā ya’lamu iżā bu’ṡira mā fil-qubụr”
Artinya: “Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan,”
وَحُصِّلَ مَا فِى الصُّدُوْرِۙ
“Wa huṣṣila mā fiṣ-ṣudụr”
Artinya: “dan apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan?”
اِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَىِٕذٍ لَّخَبِيْرٌ
“Inna rabbahum bihim yauma`iżil lakhabīr”
Artinya: “sungguh, Tuhan mereka pada hari itu Mahateliti terhadap keadaan mereka.”

اِذَا زُلْزِلَتِ الْاَرْضُ زِلْزَالَهَاۙ
“Iżā zulzilatil-arḍu zilzālahā”
Artinya: “Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat,”
وَاَخْرَجَتِ الْاَرْضُ اَثْقَالَهَاۙ
“Wa akhrajatil-arḍu aṡqālahā”
Artinya: “dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,”
وَقَالَ الْاِنْسَانُ مَا لَهَاۚ
“Wa qālal-insānu mā lahā”
Artinya: “Dan manusia bertanya, “Apa yang terjadi pada bumi ini?”
يَوْمَىِٕذٍ تُحَدِّثُ اَخْبَارَهَاۙ
“Yauma`iżin tuḥaddiṡu akhbārahā”
Artinya: “Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya,”
بِاَنَّ رَبَّكَ اَوْحٰى لَهَاۗ
“Bi`anna rabbaka auḥā lahā”
Artinya: “karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) padanya.”
يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ
“Yauma`iżiy yaṣdurun-nāsu asytātal liyurau a’mālahum”
Artinya: “Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya.”
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ
“Fa may ya’mal miṡqāla żarratin khairay yarah”
Artinya: “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya,”
وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ
“Wa may ya’mal miṡqāla żarratin syarray yarah”
Artinya: “dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”

لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّيْنَ حَتّٰى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُۙ
“Lam yakunillażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna munfakkīna ḥattā ta`tiyahumul-bayyinah”
Artinya: “Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang nyata,
رَسُوْلٌ مِّنَ اللّٰهِ يَتْلُوْا صُحُفًا مُّطَهَّرَةًۙ
“Rasụlum minallāhi yatlụ ṣuḥufam muṭahharah”
Artinya: “ (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang suci (Al-Qur’an),
فِيْهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ ۗ
“Fīhā kutubung qayyimah”
Artinya: “di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus (benar).
وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ ۗ
“Wa mā tafarraqallażīna ụtul-kitāba illā mim ba’di mā jā`at-humul-bayyinah”
Artinya: “Dan tidaklah terpecah-belah orang-orang Ahli Kitab melainkan setelah datang kepada mereka bukti yang nyata.
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
“Wa mā umirū illā liya’budullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā`a wa yuqīmuṣ-ṣalāta wa yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah”
Artinya: “Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَارِ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِۗ
“Innallażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna fī nāri jahannama khālidīna fīhā, ulā`ika hum syarrul-bariyyah”
Artinya: “Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗ
“Innallażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti ulā`ika hum khairul-bariyyah”
Artinya: “Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ
“Jazā`uhum ‘inda rabbihim jannātu ‘adnin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā abadā, raḍiyallāhu ‘an-hum wa raḍụ ‘an-h, żālika liman khasyiya Rabbah”
Artinya: “Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.”
17. Surat Pendek Juz Amma: Al Qadr

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr”
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar.”
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ
“Wa mā adrāka mā lailatul-qadr”
Artinya: “Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?”
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
“Lailatul-qadri khairum min alfi syahr”
Artinya: “Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.”
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
“Tanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, ming kulli amr”
Artinya: “Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.”
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Salāmun hiya ḥattā maṭla’il-fajr”
Artinya: “Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.”
Urutan Surat Juz 30 dan Artinya
Lebih lengkap, berikut urutan surat pendek berikut arti dan jumlah ayatnya.
- An Naba’ (Berita Besar): surat ke-78 dan terdiri dari 40 ayat;
- An Naazi’aat (Malaikat-malaikat yang Mencabut): surat ke-79 dan terdiri dari 46 ayat;
- ‘Abasa (Ia Bermuka Masam): surat ke-80 dan terdiri dari 40 ayat;
- At Takwiir (Menggulung): surat ke-81 dan terdiri dari 29 ayat;
- Al Infithaar (Terbelah): surat ke-82 dan terdiri dari 19 ayat;
- Al Muthaffifiin (Orang-orang yang Curang): surat ke-83 dan terdiri dari 36 ayat;
- Al Insyiqaaq (Terbelah): surat ke-84 dan terdiri dari 25 ayat;
- Al Buruuj (Gugusan Bintang): surat ke-85 dan terdiri dari 22 ayat;
- Ath Thaariq (yang Datang di Malam Hari): surat ke-86 dan terdiri dari 17 ayat;
- Al A’laa (yang Paling Tinggi): surat ke-87 dan terdiri dari 19 ayat;
- Al Ghaasyiyah (Hari Pembalasan): surat ke-88 dan terdiri dari 26 ayat;
- Al Fajr (Fajar): surat ke-89 dan terdiri dari 30 ayat;
- Al Balad (Negeri): surat ke-90 dan terdiri dari 20 ayat;
- Asy Syams (Matahari): surat ke-91 dan terdiri dari 15 ayat;
- Al Lail (Malam): surat ke-92 dan terdiri dari 21 ayat;
- Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha): surat ke-93 dan terdiri dari 11 ayat;
- Al Insyirah (Melapangkan): surat ke-94 dan terdiri dari 8 ayat;
- At Tin (Buah Tin): surat ke-95 dan terdiri dari 8 ayat;
- Al Alaq (Segumpal Darah): surat ke-96 dan terdiri dari 19 ayat;
- Al Qadr (Kemuliaan): surat ke-97 dan terdiri dari 5 ayat;
- Al Bayyinah (Bukti): surat ke-98 dan terdiri dari 8 ayat;
- Al Zalzalah (Kegoncangan): surat ke-99 dan terdiri dari 8 ayat;
- Al ‘Aadiyaat (Kuda yang Berlari Kencang): surat ke-100 dan terdiri dari 11 ayat;
- Al Qaari’ah (Hari Kiamat): surat ke-101 dan terdiri dari 11 ayat;
- At Takaatsur (Bermegah-megahan): surat ke-102 dan terdiri dari 8 ayat;
- Al Ashr (Demi Masa): surat ke-103 dan terdiri dari 3 ayat;
- Al Humazah (Pengumpat): surat ke-104 dan terdiri dari 9 ayat;
- Al Fiil (Gajah): surat ke-105 dan terdiri dari 5 ayat;
- Quraisy (Suku Quraisy): surat ke-106 dan terdiri dari 4 ayat;
- Al Maa’uun (Barang-barang yang Berguna): surat ke-107 dan terdiri dari 7 ayat;
- Al Kautsar (Nikmat yang Banyak): surat ke-108 dan terdiri dari 3 ayat;
- Al Kaafiruun (Orang-orang Kafir): surat ke-109 dan terdiri dari 6 ayat;
- An Nashr (Pertolongan): surat ke-110 dan terdiri dari 3 ayat;
- Al Lahab (Gejolak Api): surat ke-111 dan terdiri dari 5 ayat;
- Al Ikhlash (Memurnikan Keesaan Allah): surat ke-112 dan terdiri dari 4 ayat;
- Al Falaq (Waktu Subuh): surat ke-113 dan terdiri dari 5 ayat;
- An Naas (Manusia): surat ke-114 dan terdiri dari 6 ayat.
Mempelajari Al Quran hendaknya tak hanya menghapal bacaannya saja, melainkan memahami arti dan makna dari surat yang dibaca. Surat-surat pendek Juz Amma juga bisa menjadi salah satu media si kecil untuk belajar mengenai adab dan nilai-nilai kehidupan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat, ya, Parents!
***
Baca Juga:
7 Cara Agar Anak Senang Belajar Membaca Al-Qur'an
Ingin Anak jadi Hafidz? Ini 7 Tips Mengajarkan Anak Hafal Al Quran
Cara Mudah Khatam Al-Qur’an 30 Juz di Bulan Ramadan, Yuk Amalkan Parents!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.