Busui Harus Waspada! Sariawan pada Vagina Bisa Pengaruhi ASI
Sariawan vagina biasa terjadi pada ibu karena stres atau hormon selama kehamilan. Tak hanya membuat gatal vagina, tapi juga berpengaruh saat menyusui.
Sariawan vagina atau kandidiasis disebabkan oleh bakteri seperti jamur yang disebut Candida. Perkembangbiakan jamur patogenik ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya kehamilan.
Selama masa kehamilan dan produksi ASI, hormon di dalam tubuh Bunda mengalami gangguan dan butuh waktu lama untuk pulih. Gangguan hormon inilah yang memicu perkembangbiakan Candida hingga menyebabkan sariawan vagina.
Lalu, apa saja gejala dan cara mengatasinya?
Penyebab dan Gejala Sariawan Vagina saat Menyusui
Melansir dari laman Motherhow, berikut ini adalah penyebab terjadinya sariawan vagina.
- Situasi yang membuat stres
- Obat-obatan tertentu (biasanya antibiotik)
- Pola makan yang tidak sehat
- Kurang menjaga kebersihan
- Pakain dalam berbahan sintetis
- Sabun kewanitaan yang mengandung parfum dan bahan pengawet
- Sumbatan darah di area panggul (diakibatkan oleh kurang olahraga saat hamil dan kurang melakukan hubungan intim)
Sariawan vagina tidak hanya membuat ibu menyusui tidak nyaman di area genital, tapi juga memengaruhi puting. Jika Bunda mengalami sariawan vagina, maka akan terasa sakit saat menyusui atau setelahnya.
Sariawan vagina juga bisa menyebabkan puting retak, berikut adalah gejalanya:
- Sakit saat menyusui
- Puting berwarna pink cerah, gatal, dan sakit
- Sakit di bagian bahu dan tulang belikat
- Muncul infeksi jamur di kuku atau di sudut bibir
Artikel terkait: Payudara sakit selama menyusui, 6 penyebab dan cara mengatasinya
Cara mengatasi sariawan vagina selama menyusui
Penyakit ini sebenarnya bisa diatasi dengan obat dari dokter, namun karena ibu menyusui tidak bisa sembarangan minum obat, maka penanganannya pun harus lebih hati-hati. Dokter akan memberikan perawatan yang sesuai setelah melakukan pemeriksaan vaginal smear.
Dokter biasanya akan memberikan salep untuk meringankan gejalanya. Jangan lupa konsultasi dengan ahli kandungan untuk mendapatkan saran medis yang tepat dan tidak berbahaya bagi bayi.
Penyakit ini jika tidak dirawat bisa bertambah parah karena akan memicu inflamasi dan berdampak buruk pada kesehatan bayi di kemudian hari. Jamur penyebab infeksi juga bisa menular ke bayi dan menyebabkan masalah kesehatan serius pada bayi.
Artikel terkait: 7 Macam Aroma Vagina dan Maknanya, Kapan Perempuan Harus Waspada?
Pencegahan Sariawan Vagina Selama Menyusui
Pencegahan penyakit ini bisa dilakukan sebelum promil. Ibu yang ingin hamil harus melakukan pemeriksaan untuk melihat apakah ada bakteri vagina yang mungkin bisa memicu timbulnya penyakit ini.
Pola makan yang sehat juga bisa mencegah timbulnya penyakit ini. Hindari makanan tinggi karbohidrat dan gula.
Jangan makan berlebihan. Bila terlanjur mengalami penyakit ini, lakukan hal-hal berikut:
- Jangan berhenti menyusui. Jika payudara terasa sakit saat menyusui, Bunda bisa memerah ASI dan memberikannya pada bayi dengan botol.
- Menjaga kebersihan. Cucilah tangan sebelum menyusui dan setelah mengganti popok bayi.
- Minum teh hijau dan produk olahan susu mengandung lactobacillus dan bifidobacteria
- Jangan memakai celana dalam berbahan sintetis atau celana yang terlalu ketat
- Jangan menggunakan bantalan dada. Jika benar-benar harus menggunakannya, gantilah breast pads sesering mungkin agar payudara bisa bernapas.
Artikel terkait: Wajib coba! 5 Cara mengencangkan otot vagina setelah melahirkan
Sariawan vagina saat menyusui adalah kondisi yang sangat tidak nyaman bagi ibu, biasanya disebabkan oleh gangguan hormon selama kehamilan. Konsultasikan cara terbaik mengobati penyakit ini dengan dokter agar pengobatan yang Anda lakukan tidak berdampak buruk pada bayi.
Semoga bermanfaat.
****
Baca juga:
Laser Vagina Pasca Melahirkan, Benarkah Bisa Mengencangkan Miss V?
6 Kebiasaan buruk yang menganggu kesehatan vagina, wanita wajib baca!