Sabun Batang Vs Sabun Cair, Mana yang Baik untuk Bayi?

Sabun batang vs sabun cair kerap menjadi dilema dalam memilih produk kebersihan bayi. Kalau Bunda, pilih yang mana?

Memilih produk untuk bayi Anda memang susah-susah gampang. Apalagi jika berkaitan dengan kebersihan kulit bayi yang cenderung sensitif. Sabun batang vs sabun cair, mana, sih, yang sebenarnya lebih baik untuk kulit bayi?

Daripada Bunda bingung menentukan, yuk, disimak apa saja kelebihan dan kekurangan dari sabun batang vs sabun cair dalam ulasan berikut ini!

Kelebihan Sabun Cair untuk Bayi

sabun batang vs sabun cair

Sumber: Pexels

Sabun cair mengandung pelembap dan cenderung lebih lembut daripada sabun batangan. Bayi dapat memperoleh manfaat paling banyak dari sabun cair yang mengandung pelembap, karena kulit mereka biasanya lebih sensitif daripada orang dewasa.

Sabun cair mengurangi pertukaran kuman antar pengguna karena tidak ada yang menyentuh sabun. Selain itu, juga nyaman digunakan karena dikemas dalam botol dengan dispenser pompa sehingga mudah digunakan.

Sabun cair mengandung tingkat pH yang lebih rendah daripada sabun batangan sehingga lebih lembut dan cocok untuk orang dengan kulit sensitif, khususnya bayi. Sabun cair juga mampu mempertahankan lebih dari 30% kelembapan alami kulit sehingga sabun cair juga baik untuk kulit kering.

Artikel terkait: Bolehkah Bayi Keramas Setiap Hari? Simak Jawabannya!

Kekurangan Sabun Cair untuk Bayi

Sayangnya, sabun cair mahal harganya. Dengan tambahan bahan kemasan seperti botol, dispenser pompa dan lain-lain yang digunakan, harga sabun cair cenderung lebih mahal.

Lantaran sabun cair biasanya dikemas dalam botol pump yang mudah digunakan, penggunaan yang berlebihan sering terjadi. Ini berbeda dengan sabun batangan, Bunda lebih mudah mengira sabun sudah cukup atau belum digunakan.

Dengan pilihan sabun cair yang terbatas di pasaran, agak sulit untuk menemukan sabun yang khusus seperti sabun cair bebas pewangi atau sabun cair buatan tangan.

Kelebihan Sabun Batang Bayi

sabun batang vs sabun cair

Sumber: Pexels

Seperti yang kita ketahui, harga sabun batang relatif lebih murah dibandingkan dengan sabun cair dan dapat digunakan sampai habis tak bersisa. Sabun batang juga melalui proses kimiawi yang lebih sedikit daripada sabun cair.

Lantaran bahan dasar pembungkusnya berupa kertas, sabun batang cenderung lebih ramah lingkungan karena kertas bisa hancur setelah beberapa waktu. Berbeda dengan sabun cair yang biasanya dikemas dalam plastik.

Kebanyakan sabun batangan mengandung gliserin, yang baik untuk mengatasi masalah dermatologis seperti eksim. Menurut American Academy of Dermatology, gliserin juga baik digunakan untuk kulit kering. Kulit bayi sendiri cenderung lebih kering dibandingkan orang dewasa sehingga membutuhkan kelembapan ekstra.

Ada banyak sabun batangan di pasaran yang bebas pewangi. Di sisi lain, sabun cair bebas pewangi sedikit lebih sulit ditemukan. Sabun tanpa pewangi adalah pilihan yang lebih baik untuk kulit bayi yang sensitif.

Beberapa orang mungkin beranggapan bahwa sabun batang kurang higienis karena lebih mudah untuk didiami bakteri.

Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa meskipun tingkat bakteri pada sabun batangan yang digunakan sebelumnya sedikit lebih tinggi daripada sabun yang tidak digunakan, tidak ada tingkat bakteri yang terdeteksi yang tertinggal di permukaan kulit setelah menggunakan sabun.

Yang patut menjadi perhatian dari pemakaian sabun batang adalah hindari berbagi pemakaian sabun batang oleh beberapa orang. Hanya gunakan satu batang sabun untuk satu orang untuk menjaga kebersihannya.

Artikel terkait: Cara Memandikan Bayi Baru Lahir yang Tepat dan Aman

Kekurangan Sabun Batang untuk Bayi

Kekurangan dari penggunaan sabun batang adalah penyimpanannya harus cermat. Jika wadah sabun batang terisi air, sabun akan lembek dan benyek. Tak hanya itu, sabun batang lebih licin dan lebih mudah terjatuh apalagi jika masih dalam ukuran besar. Sabun yang jatuh akan terpapar kuman dan bakteri.

Kekurangan lainnya adalah banyak sabun batang yang memiliki tingkat pH lebih tinggi daripada sabun cair. pH yang lebih tinggi akan lebih mengeringkan kulit. Kulit kering tidak hanya tidak nyaman, tetapi juga sembuh lebih lambat saat terluka.

Sabun Cair Vs Sabun Batang, Mana yang Lebih Baik?

sabun batang vs sabun cair

Sumber: Pexels

Menggunakan sabun cair atau sabun batangan adalah pilihan pribadi. Mengetahui kelebihan, kekurangan, dan perbedaan antara sabun batangan dan sabun cair akan memudahkan Bunda untuk memilih salah satu di antara keduanya untuk si kecil.

Hal terpenting yang harus Bunda waspadai adalah bagaimana kulit bayi bereaksi terhadap zat aditif tertentu, seperti wewangian dan pelembap. Temukan sabun yang memenuhi kebutuhan bayi akan sabun yang lembut untuk kulit sensitifnya.

Jika Bunda memilih untuk berhemat, mungkin bisa mempertimbangkan untuk menggunakan sabun batangan. Namun simpanlah dengan benar agar sabun tidak lembek atau rusak karena air, dan juga bilas setiap selesai digunakan agar sabun tetap bersih.

Apabila Bunda lebih nyaman menggunakan sabun cair yang cenderung lebih higienis, perhatikan kandungannya dan amati pula reaksi kulit bayi sebelum dan sesudah menggunakannya.

Tips Memilih Sabun untuk Bayi

Sabun Batang Vs Sabun Cair, Mana yang Baik untuk Bayi?

Sumber: Pexels

Kulit bayi sangat sensitif. Sangat penting untuk memperhatikan apa yang digunakan untuk membersihkannya.

Membersihkan kulit bayi dengan air biasa tidak efektif sehingga Bunda membutuhkan sabun. Namun, sabun yang mengandung bahan kimia keras dapat melukai kulit bayi dan mungkin tidak baik untuk kesehatan bayi secara umum.

Berikut adalah beberapa tips untuk memilih sabun yang tepat untuk bayi dan cara memandikannya.

1. Pilih Sabun Beraroma Ringan atau Tanpa Wewangian

Biasanya sabun mengandung beberapa senyawa aromatik yang membuat aroma tertentu menempel pada kulit bayi kita selama berjam-jam setelah mandi.

Sayangnya, senyawa ini tak jarang merupakan bahan kimia keras yang dapat mengikis kelembapan dari kulit bayi dan membuatnya sangat kering. Dengan kata lain, sabun dengan wewangian bisa saja menyebabkan kulit kering dan menyebabkan iritasi pada si kecil.

Beberapa bayi bahkan sensitif terhadap wewangian sabun yang kuat dan mungkin akan menjadi rewel. Sabun dengan wewangian tersebut juga mengandung komposisi sintetis keras yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit bayi.

Oleh karena itu, sebaiknya gunakan sabun beraroma ringan atau tanpa aroma sama sekali.

2. Hindari Sabun dengan Phthalates dan Parabens

Phthalates dapat menyebabkan masalah degeneratif atau formatif dan masalah pernapasan pada anak-anak.

Sedangkan paraben adalah zat aditif yang direkayasa dasar dan terkandung dalam sebagian besar sabun bayi dan sampo anak. Paparan zat ini yang memiliki risiko terkait termasuk gangguan endokrin, neurotoksisitas, masalah kulit, dan toksisitas reproduksi.

Agar lebih amannya hindari sabun yang mengandung dua bahan tersebut.

Artikel terkait: Bunda, Begini Cara Aman Mandi Air Hangat pada Bayi

3. Hindari Sabun dengan Surfaktan

Cari sabun bayi yang tidak mengandung surfaktan. Biasanya, sabun batangan mengandung lebih sedikit bahan sintetis daripada sabun cair, yang mengandung aditif dalam jumlah berlebihan agar tahan lebih lama.

4. Lakukan Tes Alergi

Jangan membeli sabun bayi populer hanya karena Bunda telah mendengar ulasan yang baik tentangnya. Reaksi bayi mungkin berbeda dengan sabun yang berbeda pula. Oleh karena itu, saat mencoba sabun bayi untuk pertama kalinya, lakukan tes terlebih dahulu pada lengan bayi untuk memeriksa reaksi alergi pada kulit.

5. Mandikan Bayi dengan Hati-Hati

Dalam beberapa minggu pertama setelah lahir, Bunda harus berhati-hati dalam memandikan bayi.

Sebelum memandikan bayi, cari tahu berapa suhu ideal untuk kenyamanannya. Air yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat membuat bayi stres.

Tuang sedikit air ke telapak tangan atau kaki bayi dan perhatikan apakah ada reaksi menyentak atau menangis. Jika tidak, maka suhu air sudah cukup nyaman untuknya.

Saat menggunakan sabun pastikan Bunda menghindari area mata bayi dan ekstra hati-hati menggendong bayi saat membersihkan bagian lehernya.

Setelah bayi selesai mandi, pegang bayi dengan hati-hati dan oleskan krim atau losion dengan sangat lembut. Pastikan Bunda memeriksa bahan-bahan produk perawatan kulit yang digunakan terlebih dahulu.

Jika kulit bayi terlihat kering, jangan terus memberikan banyak krim atau bedak karena dapat mengiritasi kulit bayi. Kulit kering bayi mungkin saja disebabkan oleh sabunnya. Cobalah untuk mengganti merek sabun terlebih dahulu sebelum menghubungi dokter.

***

Memilih produk yang tepat untuk bayi bisa jadi sulit ketika dihadapkan pada begitu banyak pilihan yang beredar di pasaran. Keamanan adalah faktor utama yang harus jadi pertimbangan, terutama untuk produk seperti sabun dan sampo.

Jika sabun batang vs sabun cair, jadi jenis sabun yang mana yang bunda pilih? Jangan lupa sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kulit si kecil, ya!

Artikel diupdate oleh: Annisa Pertiwi

Does bar soap work better than liquid soap?
health.howstuffworks.com/skin-care/cleansing/products/bar-soap-liquid-soap.htm#pt2

Soap Vs Baby Body Wash: What’s better for your baby?
maate.in/blogs/baby-talk/soap-vs-baby-body-wash-whats-better-for-your-baby

How to pick the right bathing bar for your baby
curatiohealthcare.com/how-to-pick-the-right-bathing-bar-for-your-baby/

BAR SOAP VS LIQUID SOAP-WHAT TO CHOOSE?
www.detergentsandsoaps.com/articles/bar-liquid-soap.html

Baca juga: 

8 Sabun Bayi Anti Alergi Pilihan di 2022, Cocok untuk Kulit Sensitif Si Kecil

Catat! Ini 7 Rekomendasi Perlengkapan Mandi Bayi yang Wajib Parents Miliki

Bayi mandi air dingin berbahaya atau tidak? Ini penjelasan dokter

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.