Ruam susu pada bayi disebabkan ASI? Simak penjelasan berikut ini
Kenali penyebab dan cara mengatasi ruam susu pada bayi berikut ini.
Kulit bayi yang baru lahir sangat rentan terhadap segala jenis ruam. Salah satu jenis ruam yang kerap dikeluhkan orangtua ialah ruam susu.
Ruam ini biasanya muncul pada pipi bayi yang menyusu ASI sehingga diduga disebabkan oleh cairan ASI. Namun benarkah hal itu? Dan bagaimana penangannya?
Baca terus artikel ini untuk mendapatkan jawabannya.
Mengenal istilah ruam susu pada bayi
Dalam dunia medis, ruam susu pada bayi disebut dengan eksim atau dermatitis atopik. Kondisi ini merupakan kondisi kulit yang kronis sehingga menyebabkan ruam, kulit kering, gatal, dan pecah-pecah.
Perlu diketahui bahwa lokasi terjadinya dermatitis atopik pada bayi tidak selalu muncul di daerah pipi. Namun juga bisa di daerah lain yang tidak terkena ASI seperti dahi, leher, siku, lutut, bahkan pantat.
Oleh karena itu, kurang tepat rasanya bila mengatakan dermatitis atopik disebabkan karena ASI.
Dilansir dari Hello Sehat, ruam susu bisa terjadi bila bayi mendapatkan ASI setelah ibunya mengonsumsi makanan alergen seperti telur, jamur, ayam, atau kacang-kacangan. Selain itu, bayi juga bisa mengalami ruam susu bila terpapar polusi udara, suhu panas, tungau, atau kuman kecil yang ada di udara atau di dalam ruangan.
Kondisi ini bersifat kekambuhan atau hilang timbul dan berlangsung lama. Untuk itu, orangtua harus sabar dan telaten dalam menerapkan pengobatan pada bayi yang mengalami kondisi ini.
Artikel terkait: 7 Jenis ruam kulit bayi, mana yang harus Parents waspadai?
Cara mengatasi ruam susu pada bayi
Hingga sampai saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan kondisi dermatitis atopik hingga tuntas. Beruntungnya, sebagian besar ruam ini tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya meskipun membutuhkan waktu yang lama.
Selain itu, pada dasarnya prinsip pengobatan dermatitis atopik atau ruam susu adalah dengan menghindari segala hal yang dapat memicu reaksi alergi. Ada berbagai hal yang dapat memicu alergi, mulai dari makanan, debu, tungau, polusi udara, suhu udara, kosmetik, hingga deterjen pakaian.
Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi dermatitis atopik atau ruam susu pada bayi.
a. Oleskan pelembab khusus bayi setiap kali anak selesai mandi.
Hal itu dilakukan untuk tetap menjaga kesehatan dan kelembaban kulitnya. Namun agar lebih baik, cobalah untuk berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu tentang rekomendasi pelembab yang aman dan sesuai kebutuhan anak Anda.
b. Pilih sabun mandi khusus bayi
Gunakan sabun yang mengandung pH netral, mengandung pelembab, dan tidak mengandung pewangi.
Artikel terkait: Memahami Berbagai Istilah pada Produk Perawatan Kulit Bayi
c. Mandikan anak Anda dengan air hangat suam-suam kuku
Lakukan sebanyak 2 kali sehari dengan waktu maksimal 10 menit. Jangan gunakan air yang terlalu panas atau terlalu dingin. Hal itu bisa membuat kulit anak akan semakin kering.
Setelah mandi, tepuk-tepuk bagian tubuh anak dengan handuk secara lembut.
d. Berikan pakaian yang tepat
Jangan berikan anak pakaian yang terlalu ketat, tebal, dan berbahan kaku untuk menghindari keringat yang memperparah ruam. Lebih baik berikan anak pakaian yang nyaman dan berbahan lembut.
e. Cuci pakaian bayi dengan benar-benar bersih
Saat mencuci pakaian anak, pastikan bila Anda telah membilasnya hingga bersih. Sisa detergen dapat menimbulkan reaksi alergi dan ruam.
f. Jaga kebersihan popok bayi
Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan dan kelembaban popok bayi.
Caranya dengan mengganti popok bayi yang sudah kotor atau basah setiap 2 jam sekali atau setelah buang air kecil dan besar.
Pilihlah popok yang lembut dan sesuai dengan kebutuhan anak.
g. Hindari makanan pemicu alergi
Bila Anda masih memberikan ASI esklusif, sebaiknya hindari makanan yang dapat memicu alergi dan ruam. Anda boleh mencobanya tetapi pantau terus apakah makanan tersebut menimbulkan reaksi alergi dan ruam pada anak atau tidak.
***
Bila ruam susu pada bayi tidak kunjung membaik. Segera bawa dia untuk berkonsultasi pada dokter secara langsung.
Artikel ini disadur dari tulisan Roshni Mahtani di theAsianparent Singapore
Referensi tambahan: Hello Sehat
Baca juga
Penyebab, Gejala dan Cara Tepat Mengatasi Ruam Popok Pada Bayi
Klik disini untuk rekomendasi sabun terbaik untuk bayimu yang miliki kulit sensitif.