X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Puber Kedua pada Wanita Bisa Sebabkan Hancurnya Pernikahan

Bacaan 3 menit

Pria dan wanita sama-sama bisa puber kedua

Istilah ‘puber kedua’ biasanya lebih melekat pada salah satu gender, yaitu kaum pria yang berusia 40 tahun ke atas. Namun, dalam perkembangannya, puber kedua ini pun marak terjadi di kalangan wanita.

Seperti lazim pria matang yang mengalami puber kedua, pada wanita munculnya puber kedua biasanya ditandai dengan prilaku yang khas.

Contohnya, senang berdandan dan ingin selalu terlihat cantik, senang dipuji, sering merasa gelisah dan cepat berubah pikiran.

Menurut Abyz Wigati, Pemenang Perempuan Inspiratif Nova 2013 untuk kategori Perempuan dan Pendidikan, kepada theAsianParent, “ Pada usia 40 tahun, dalam teori perkembangan Hurlock, proses kematangan berpikir dan ‘pendewasaan diri’ sudah seharusnya tuntas.

Walaupun, tidak semua orang begitu, tergantung stimulasi dari lingkungannya. Perubahan-perubahan fisik akibat hormon seksual yang aktif bekerja telah berakhir di usia ini.”

Penulis buku yang kerap menjadi narasumber bertema parenting ini pun melanjutkan, “ Nah, pada usia 40-60 tahun ini masuk pada tahap Masa Dewasa Madya, umumnya ditandai dengan mulai menurunnya kemampuan fisik dan psikologis.

Keadaan inilah yang kemudian memicu munculnya ‘penyakit psikologis’ sebagaimana memasuki usia pubertas.

Bedanya, kalau menjelang remaja, pubertas ditandai dengan mulai berfungsinya hormon seksual yang membuat kemampuan fisik dan psikologis berkembang, sedang di tahap dewasa madya, kondisi tersebut menurun.

Makanya banyak perempuan yang cepat merasa nggak Pe-De dengan penampilan fisik aslinya ketika usia menua, takut gemuk, takut berkerut, dll.”

Puber kedua bisa sebabkan hancurnya pernikahan

Hancurnya sebuah pernikahan yang telah berlangsung belasan tahun, seringkali bermula pada gejala puber yang melanda salah satu pasangan.

Misalnya, rasa kurang percaya diri yang timbul akibat menurunnya penampilan fisik, seringkali mempengaruhi psikis pria untuk tampil sebagai “Hero” yang terkadang salah langkah dengan menolong wanita lain yang berlanjut pada perselingkuhan.

Sebaliknya, sifat sensitif wanita sering mengarah pada perasaan kurang diperhatikan akibat kecantikannya yang memudar. Akibatnya ketika ada pria lain yang memberi perhatian, peluang untuk selingkuh pun terbuka.

Sekalipun demikian, kita tidak bisa mengeneralisasi bahwa wanita ataupun pria yang telah memasuki usia matang, dan selalu menjaga penampilannya agar senantiasa rapi dan menarik, mengalami masa pubertas kedua.

Sebab, pria dan wanita yang matang dalam kedewasaannya tidak akan mengalami ketidakpercayaan diri, dll, yang menjadi efek negatif dari puber kedua.

Baca juga: Laki-laki Juga Bisa Alami Menopause!

Mereka yang matang dalam kedewasaannya akan senantiasa melewati tahap perkembangan dengan sikap yang optimis, terbuka terhadap perubahan dan merasa bahagia

Agar terhindar dari dampak buruk puber kedua serta menjaga keutuhan rumah tangga yang sudah berjalan bertahun-tahun, berikut tips yang bisa kita lakukan.

Tips untuk menghindari efek negatif puber kedua :

  1. Meyakini bahwa setiap diri memiliki kelebihan/ potensi masing-masing. Baik suami maupun istri.
  2. Optimalkan semua potensi yang dimiliki dengan bekarya dan bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan. Hal ini akan membuat kita selalu berupaya menggali seluruh potensi yang kita miliki.
  3. Jangan terfokus pada kelemahan dan kekurangan diri. Fokus pada kelemahan hanya mengakibatkan suburnya rasa minder dan membuat kita rentan terhadap bujuk rayu lawan jenis.
  4. Meyakini bahwa setiap perbuatan kelak akan kembali pada diri sendiri. Baik perbuatan yang positif maupun negatif, akan mempengaruhi diri dan jalan hidup kita di kemudian hari.
  5. Menjaga pola hidup yang seimbang, baik jasmani maupun rohani.

Parents, semoga ulasan di atas bermanfaat.

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Liza P. Arjanto

  • Halaman Depan
  • /
  • Pernikahan
  • /
  • Puber Kedua pada Wanita Bisa Sebabkan Hancurnya Pernikahan
Bagikan:
  • Puber kedua dalam dunia medis, samakah dengan menopause?

    Puber kedua dalam dunia medis, samakah dengan menopause?

  • 8 Hal penting tentang kesehatan wanita setelah berusia 25 tahun

    8 Hal penting tentang kesehatan wanita setelah berusia 25 tahun

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Puber kedua dalam dunia medis, samakah dengan menopause?

    Puber kedua dalam dunia medis, samakah dengan menopause?

  • 8 Hal penting tentang kesehatan wanita setelah berusia 25 tahun

    8 Hal penting tentang kesehatan wanita setelah berusia 25 tahun

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.