Penyebab Perut Kedutan saat Hamil, Apa Ada Dampak dan Bahayanya?

Apa penyebab perut kedutan yang kerap dirasakan oleh ibu hamil ini? Apakah Bunda perlu waspada? Ini penjelasan dokter!

Apakah Bunda pernah merasa perut kedutan saat hamil? Kondisi ini memang kerap dirasakan selama kehamilan, terutama di usia kandungan yang cukup besar, Bun.

Lantas, apa penyebab kedutan yang kerap dirasakan oleh ibu hamil ini? Apakah Bunda perlu waspada terhadap kondisi ini selama kehamilan? Berikut penjelasan dari dokter spesialis Obstetrician-Gynecologist.

Artikel terkait: 7 Hal yang Harus Diwaspadai saat Hamil 7 Bulan

Perut Kedutan saat Hamil Muncul di Usia Kandungan 4-6 Bulan

perut kedutan saat hamil

Terkait kondisi ibu hamil ini, dokter spesialis kandungan dr. Prima Progestian, SpOG,MPH menjelaskan kepada theAsianParent.

Dia menjelaskan, kondisi perut kedutan ini umumnya dirasakan oleh ibu hamil di usia kehamilan di atas 4-6 bulanan. Sementara itu, ibu hamil yang usia kandungannya masih muda jarang mengalami kedutan.

“Kedutan ini biasanya dirasakan di kehamilan besar, di atas 4-6 bulan saat bayinya bisa bergerak,” kata dokter Prima yang juga berpraktik di RS Muhammadiyah Taman Puring dan RS Brawijaya Antasari.

Artikel Terkait: Kenali penyebab sembelit saat hamil berikut ini untuk tahu cara mengatasinya

Penyebab Perut Kedutan saat Hamil

1. Pergerakan Bayi

perut kedutan saat hamil
National Health Services (NHS) menulis, ibu hamil bisa merasakan gerakan bayi di usia kehamilan 16 sampai 24 minggu.

Namun, pada kehamilan pertama, kedutan perut bisa dirasakan setelah usia kehamilan 20 minggu.

Selaras dengan keterangan NHS, Dokter Prima menjelaskan bahwa kedutan perut ini juga disebabkan oleh gerakan bayi.

“Kehamilan besar di atas 4-6 bulan saat bayinya bisa bergerak. Penyebab kedutan salah satunya karena ada gerakan bayi,” kata dokter Prima kepada theAsianparent.

2. Bayi Cegukan dan Testing Sistem Saraf Janin

lagu untuk ibu hamil
Dokter Prima menjelaskan, jika kedutan perut itu terjadi secara ritmis di usia kehamilan 7-8 bulan, berarti itu merupakan tanda janin tengah mencoba kemampuan sarafnya, atau istilahnya dikenal sebagai testing saraf.

“Kalau gerakannya ritmis di usia kandungan 7-8 bulan, (itu berarti) bayi mulai testing sistem saraf. Itulah saat bayi cegukan,” jelas dokter Prima.

Di usia kehamilan Bunda 7 bulan, maka perkembangan dan ukuran perut Bunda semakin terlihat membesar.

Mengapa demikian? Ini karena si Kecil dalam rahim Bunda terus tumbuh bahkan organ-organnya pun sudah mulai terbentuk sempurna sehingga akan menyita ruang di perut.

Di usia ini juga janin akan mencoba menggerakkan siku atau dengkulnya.

“(Kedutan itu berarti) bayi sedang testing saraf. Kedutan bisa berasal dari gerakan bayinya, bisa dari siku bayi, dari dengkulnya,” jelasnya.

“Tapi kalau kepala gerak atau pantatnya gerak, itu akan memunculkan gerakan kontraksi umum,” tambah dokter Prima.

Artikel terkait: Fenomena Tendangan Palsu (Phantom Pregnancy Kicks): Tidak Hamil Tapi Rasakan “Tendangan Bayi” di Rahim

3. Apakah Benar Perut Kedutan saat Hamil karena Tali Pusat yang Bergerak? Bahayakah?

defisiensi besi pada ibu hamil
Mungkin keluarga atau orang sekitar Bunda pernah mengatakan bahwa ibu hamil harus waspada jika perut kedutan, karena itu tandanya bayi terlilit tali pusat. Namun, apakah pernyataan tersebut benar?

Dokter Prima menjelaskan bahwa pergerakan tali pusat janin tidak bisa dirasakan oleh ibu hamil.

Gak bakal terasa. Karena tali pusat lembut sekali. Tali pusat bergerak tidak bisa diketahui dari kedutan,” jelas dokter Prima.

Jadi, kedutan itu lebih mungkin disebabkan oleh pergerakan janin atau bayi cegukan, dan itu adalah hal yang normal dirasakan para ibu hamil.

Dampak Perut Kedutan, Apakah Berbahaya bagi Ibu Hamil dan Janin?

perut kedutan saat hamil

Perut kedutan karena adanya pergerakan bayi adalah sesuatu hal yang sangat normal untuk ibu hamil.

Terkait hal ini, dokter Prima menjelaskan, “Dampaknya tidak berbahaya. Itu adalah tanda-tanda normal. Kalau tidak bergerak, ibu hamil yang justru waspada. Dalam 12 jam bayi harus bergerak 10 kali minimal.”

Gerakan janin dalam kandungan menandakan bayi aktif dan sehat. Sedikit gerakan dapat menandakan adanya infeksi atau masalah kehamilan lainnya.

“Tidak ada gerakan dalam rahimnya, ibu hamil yang justru harus waspada,” tegas dokter Prima.

Gerakan bayi berkurang pada usia kehamilan lanjut juga perlu segera ditindaklanjuti secara medis.

Gejala ini, salah satunya mungkin disebabkan oleh kondisi yang disebut hipoksia janin. Hipoksia janin adalah gejala umum ketika janin kekurangan suplai oksigen sehingga bisa menyebabkan komplikasi bagi ibu dan bayi.

Nah, Bunda, demikian penjelasan mengenai perut kedutan saat hamil yang merupakan salah satu pertanda normal untuk kehamilan. Jadi, tidak perlu khawatir lagi, ya.

Meski begitu, apabila kedutan dibarengi dengan rasa nyeri dan gejala lain yang mengganggu aktivitas, tidak ada salahnya bagi Bunda untuk berkonsultasi ke dokter. 

Semoga bermanfaat!

***

Baca juga:

Mengenal Jenis Skrining untuk Kehamilan Berisiko Tinggi, Ini yang Perlu Bumil Lakukan

5 Penyebab Janin Tidak Bergerak dalam Kandungan, Kapan Harus Waspada?

12 Keluhan Kehamilan 7 Bulan yang Sering Dialami Beserta Cara Mengatasinya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.