Menyambut hari persalinan, ini 5 hal penting yang harus Bunda diskusikan bersama suami
Persiapan persalinan tidak hanya tentang mempersiapkan keperluan bayi, tapi juga menyiapkan diri secara fisik dan emosional untuk menyambut kehadiran buah hati.
Menjelang hari persalinan, pastinya banyak persiapan yang harus dilakukan. Itu sebabnya keperluan dan persiapan persalinan harus didiskusikan sebelum hari perkiraan lahir tiba.
Ada banyak hal penting menyangkut kehidupan bayi yang harus Parents diskusikan sebagai salah satu persiapan persalinan. Apa saja?
Artikel terkait: Persiapan sebelum punya anak, 11 hal ini harus disepakati suami istri
Diskusi tentang bayi sebagai persiapan persalinan
1. Cuti melahirkan
Hal ini tentunya berlaku bagi Bunda dan juga Ayah. Topiknya bisa seputar berapa lama cuti yang akan diambil Anda berdua, atau apakah Bunda memutuskan berhenti bekerja setelah sang anak lahir.
Bagi Bunda yang ingin kembali bekerja setelah lahir, tentu harus memikirkan apa yang harus dipersiapkan menjelang cuti melahirkan selesai. Siapa yang akan menjaga bayi atau apakah si kecil akan dititipkan di daycare.
Seberapa banyak dukungan dan bantuan dari keluarga yang akan diterima dalam mengurus si kecil juga harus didiskusikan sebagai persiapan persalinan.
Selain itu, tak hanya fisik yang perlu Bunda persiapkan sebelum kembali ke kantor, tapi juga secara emosi. Apakah Bunda sudah benar-benar siap meninggalkan anak di rumah?
2. Mengatur jadwal menjenguk bayi
Teman dan kerabat pastinya antusias untuk melihat bayi baru lahir. Oleh sebab itu, kunjungan dari mereka pun tak terelakkan. Namun, sebagai orangtua Anda bisa memutuskan kapan bisa menerima kunjungan dan kapan tidak.
Membatasi jam berkunjung atau hari waktu Anda menerima tamu, bukan berarti tidak menghargai mereka yang ingin menjenguk bayi.
Namun, Bunda memerlukan waktu untuk pulih dari proses persalinan, sembari mengurus bayi. Apalagi jika Bunda baru saja menjalani operasi caesar.
Untuk menyiasatinya, sebagai persiapan persalinan Anda juga bisa meminta bantuan kerabat atau teman yang dipercaya untuk membantu mengurus bayi. Juga membantu mengurus tamu atau mengatur jadwal berkunjung mereka.
Dan ingat, menunggu sampai bayi agak besar untuk menerima kunjungan juga merupakan hak Parents. Semua orang yang ingin menjenguk pastinya bisa menerima keputusan ini. Infokan saja pada mereka bahwa Anda dan suami tidak ingin menerima kunjungan sama sekali, hingga bayi benar-benar siap menerima kunjungan.
3. Tugas malam
Kehadiran bayi, akan membuat Anda kehilangan banyak waktu tidur. Namun, Bunda dan Ayah bisa berbagi tugas agar tidak kelelahan.
Diskusikan hal ini sebelum bayi lahir sebagai persiapan persalinan, agar Anda berdua berbagi tugas, bergantian mengurus bayi yang bangun minta susu atau minta diganti popoknya.
4. Tugas menjadi orangtua
Tanggung jawab sebagai orangtua, peran masing-masing sebagai ayah dan ibu harus didiskusikan sebelum bayi lahir. Aturan apa yang akan diterapkan, pendidikan dan pola pengasuhan apa yang akan diberikan. Semua ini perlu dibicarakan sebelum bayi hadir.
Berbagi peran dalam mengurus rumah tangga juga harus dibicarakan. Terutama jika Anda berdua memutuskan untuk tidak memiliki asisten rumah tangga.
5. Sunat dan tindik
Persoalan sunat bagi anak laki-laki dan tindik bagi anak perempuan sangat bergantung pada keputusan orangtua. Anda tidak perlu mengikuti kebiasaan atau tradisi setempat jika memang tidak menginginkannya. Karenanya, hal ini perlu didiskusikan sebelum bayi lahir.
Artikel terkait: Tindik telinga bayi, kapan dan bagaimana sebaiknya dilakukan
Pentingnya kerjasama dalam berbagi tugas menjadi orangtua
Menjadi orangtua bukanlah pekerjaan mudah, karenanya kerjasama yang bagus sangat penting agar sukses menjadi orangtua yang baik. Tiga yang harus dilakukan adalah, komunikasi yang baik, berbagi peran dan tanggung jawab, serta selalu mendiskusikan semua keputusan penting dalam keluarga.
Semoga bermanfaat.
Disadur dari theAsianparent Singapura
Baca juga:
Panduan Ibu Baru, 6 Hal Penting Dilakukan Menjelang Melahirkan