Wajib coba, 5 permainan ini bisa membuat bayi cerdas!
Permainan edukasi untuk bayi penting untuk membuat bayi cerdas. Berikut adalah 5 permainan edukasi yang bisa diterapkan di rumah!
Memiliki anak yang cerdas merupakan harapan setiap orangtua. Untuk mewujudkannya, orangtua dan bayi baiknya melakukan permainan edukasi untuk bayi sejak dini.
Banyak orang tua memilih TV untuk media belajar dan hiburan bayi. Tetapi ada cara yang lebih mudah untuk memastikan bayi Anda belajar, dan meningkatkan peluang Anda untuk memiliki bayi yang cerdas.
Kecerdasan bayi bisa distimulasi dengan permainan permainan sederhana yang melibatkan anggota keluarga. Berikut adalah 5 permainan yang bisa membuat bayi cerdas.
Artikel terkait: 5 Cara Membantu Agar Bayi Aktif dan Lebih Cerdas
Permainan edukasi untuk bayi #1: Permainan yang menyenangkan
“Jika Anda ingin anak Anda menjadi anak yang yang aktif dan antusias, bantu dia memaksimalkan kadar dopamin di otaknya,” kata psikoterapis anak Margot Sunderland, direktur Pusat Kesehatan Mental Anak di London, Inggris, dan penulis The Science of Parenting.
Cara memakasimalkan kadar dopamin pada bayi adalah memiliki banyak waktu bermain dengannya (bermain di lantai atau di tempat tidur), selain bermain bersamanya, seringlah memberi ia komentar yang positif.
Misalnya, jika anak Anda terbentur ringan saat bermain, maka katakan ‘Wow hebat sekali, sekarang kamu sudah sangat kuat dan aktif’.
“Jika Anda hanya bermain bersamanya dan diam saja, kadar dopamin akan dengan cepat turun, dan mereka mungkin akan menjadi anak yang mudah menyerah,” tambah Sunderland.
Anak-anak yang memiliki kadar dopamin ideal juga memiliki ketahanan yang lebih kuat terhadap depresi di kemudian hari.
Mungkin Anda tertarik: 75 Rekomendasi nama bayi cerdas, untuk calon ilmuwan kecil Parents!
Permainan edukasi untuk bayi #2: Menggerakan tubuh
Jangan lupa untuk bergerak bersama si kecil, gerakan fisik penting untuk membesarkan bayi yang cerdas.
“Permainan fisik mengembangkan fungsi kognitif. Ini membantu memprogram lobus frontal otak bayi untuk konsentrasi dan perhatian, dan mengembangkan pertumbuhan baru di hippocampus, yang merupakan sistem memori di otak,” jelas Sunderland..
Sunderland juga menyarankan agar Anda dan si kecil mencoba game goyang dengan lagu-lagu anak seperti, Roly-Poly. Game tatap muka seperti peek a boo, permainan tangan seperti menerbangkan pesawat juga bisa dilakukan.
Permainan edukasi untuk bayi #3: Membaca bersama
Membaca untuk anak Anda sejak usia dini, akan sangat membantu mengembangkan sejumlah keterampilan, termasuk kosa kata emosional dan membangun empati. American Academy of Pediatrics bahkan merekomendasikan agar dokter anak menasihati semua orangtua untuk membacakan buku untuk bayi mereka sejak bayi.
“Mengajari anak-anak kecil untuk mengungkapkan perasaan mereka dan merenungkannya akan membantu mengembangkan jalur pengaturan stres di otak anak. Membaca bersama juga merupakan cara yang bagus untuk menjalin ikatan dengan anak Anda, mengurangi agresi dan kecemasan,” tambah Sunderland.
Saat membaca bersama, coba beri label emosi karakter yang ada dalam buku, yang membantu anak-anak melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain. Jadi, jika seseorang atau hewan dalam buku bergambar terlihat bahagia, sebutkan kata bahagia itu, lalu tersenyum pada bayi Anda.
Permainan edukasi untuk bayi #4: Istirahat dari bermain
Beristirahat sejenak dari semua permain yang merangsang otak ini juga penting. Biarkan bayi duduk diam dengan beberapa mainan adalah istirahat yang baik untuk otaknya.
Tidur juga adalah aktivitas yang penting bagi bayi. Tidur adalah saat otak Anda memproses apa yang telah Anda pelajari menjadi ingatan jangka panjang. Jadi jangan memaksa bayi terlalu lama distimulasi, karena bayi juga perlu istirahat dan tidur.
Permainan edukasi untuk bayi #5: Bermain bersama
Sunderland merekomendasikan agar bayi memainkan barang-barang sensorik yang merangsang, seperti kotak berisi bulu. Atau, cobalah mengisi bak plastik dengan air dan sabun mandi dan kemudian dengan bersemangat memecahkan gelembung bersama.
“Bayi memang belajar dari interaksi manusia (misalnya saat bermain bersama). Namun, ketika bayi mendapat mainan baru, ia menyarankan, biarkan dia memainkannya sendiri selama beberapa menit sebelum Anda ikut main bersama. Ini akan meningkatkan rasa penyelidikan dan eksplorasi diri bayi,” kata Ashley Merryman, penulis New Thinking about Children.
Saat anak bermain, aktivitas ini juga melatih otak dan mendukung pertumbuhan fisiknya. Manfaatnya antara lain, meningkatkan kemampuan belajar dan daya ingat si kecil, serta mengembangkan ketrampilan motorik kasar. Maka itu anak juga perlu diberikan mainan yang bisa menstimulasi otak dan tubuhnya.
***
Semoga informasi ini bermanfaat ya Bunda.