Beredar video viral yang menunjukkan seorang perempuan hamil tak pernah USG dan tengah jalani proses persalinan di sebuah rumah sakit. Namun, potongan video itu kemudian menjadi sorotan lantaran kondisi anak yang ia lahirkan.
Apa yang terjadi pada bayi mungil tersebut?
Viral Perempuan Hamil Tak Pernah USG dan Tak Perhatikan Asupan Gizi

Warganet dihebohkan oleh video yang diunggah oleh akun Tiktok @channamix.id. Dalam video tersebut, terlihat seorang ibu muda terbaring di atas ranjang sebuah rumah sakit. Ia diketahui sedang berjuang melahirkan anak pertamanya dengan bantuan tenaga medis.
Artikel Terkait: Berapa Kali Ibu Hamil Boleh Melakukan USG Kehamilan?
Dengan terengah-engah, sang ibu terlihat bersusah payah mengedan. Beberapa kali ia tampak mengatur ritme napasnya. Selang beberapa saat, buah hati yang telah sembilan bulan dinantikan kehadirannya itu akhirnya terlahir ke dunia dengan selamat.
Akan tetapi, sebuah kenyataan menyedihkan harus dihadapi sang ibu. Rupanya setelah bayi mungil tersebut berhasil keluar dari kandungan, ia dan keluarga dikejutkan oleh bentuk tangan bayi yang tampak berbeda dan tidak normal.

Tangan bayi tersebut terlihat sedikit lebih pendek dan bagian telapaknya melengkung ke dalam. Jari-jari tangannya pun tumbuh tidak sempurna. Belakangan sang ibu menceritakan bahwa selama menjalani masa kehamilan, ia tak pernah memeriksakan kandungan ke dokter ataupun bidan, apalagi mengecek kondisi janinnya melalui USG.
Tak cuma itu, ibu muda tersebut juga tidak pernah minum vitamin dan mengonsumsi makanan bergizi sebagaimana yang biasa dianjurkan para dokter kandungan. Akibat sikap lalainya itu, sang ibu pun akhirnya hanya bisa menyesal.
Mencegah Bayi Cacat Lahir

Kondisi bayi terlahir cacat ada beragam bentuknya, mulai dari cacat fisik (kelainan bentuk tubuh) hingga cacat fungsional atau gangguan fungsi organ tertentu. Barangkali Parents pun bertanya-tanya, kenapa ya bayi bisa lahir cacat?
Sebenarnya, penyebab cacat lahir pada bayi agak sulit ditentukan secara pasti. Namun berbagai kondisi saat hamil diketahui dapat meningkatkan risiko bayi lahir cacat. Kondisi tersebut misalnya, ibu kurang gizi, konsumsi rokok dan alkohol, ataupun karena infeksi yang mungkin diderita ibu saat sedang mengandung.

Dari faktor-faktor risiko yang sudah diketahui itulah, para ahli kemudian mengajurkan beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah bayi lahir cacat.
- Konsumsi makanan bergizi. Pasalnya, janin dalam kandungan membutuhkan berbagai jenis zat gizi penting agar tumbuh secara optimal. Maka bumil perlu memperhatikan kualitas makanannya, bukan hanya asal banyak makan.
- Bumil tidak sembarangan mengonsumsi obat dan suplemen tanpa resep dokter. Sebab diketahui obat-obatan tertentu dapat menyebabkan cacat bawaan pada bayi.
- Konsumsi alkohol dan rokok juga bisa menyebabkan bermacam gangguan pada bayi, sehingga bumil sangat dilarang mengonsumsi keduanya.
- Penuhi kebutuhan asam folat, hal ini sebagai bentuk pencegahan agar bayi tidak lahir cacat. Janin yang tidak tercukupi kebutuhan asam folatnya akan berisiko mengalami cacat tabung saraf, bibir sumbing, serta penyakit jantung bawaan.
Pentingnya Melakukan Pemeriksaan Kehamilan Rutin

Masih banyak ibu yang mengabaikan pemeriksaan rutin selama masa kehamilan. Padahal, sangat penting mengecek kondisi ibu dan janin secara berkala. Nah, apa, sih, urgensinya pemeriksaan kehamilan?
Pertama, dengan melalukan pemeriksaan kehamilan dapat membantu mencegah komplikasi yang mungkin saja dialami ibu hamil. Misalnya, kondisi yang paling sering terjadi adalah hipertensi dan diabetes gestasional.
Kedua, untuk mengetahui tumbuh kembang janin. Dari sinilah kondisi kelainan dan kemungkinan penyakit pada bayi bisa dideteksi lebih dini. Ibu juga bisa mengetahui bagian tubuh mana saja yang sudah berkembang. Ukuran dan posisi janin juga bisa diketahui dengan bantuan pemeriksaan USG.

Ketiga, membantu ibu mempersiapkan persalinan nantinya. Biasanya dokter akan memberikan informasi tambahan yang diperlukan ibu untuk mengadapi persalinan, makanan apa yang baiknya dikonsumsi, dan berbagai pengetahuan lain yang sekiranya penting bagi kesehatan ibu dan bayi.
Biasanya, bumil dianjurkan cek rutin sebanyak delapan kali selama masa kehamilan.
- 4 Minggu sekali dari saat pemeriksaan pertama hingga usia kehamilan 28 minggu
- 2 Minggu sekali dari saat pemeriksaan pertama hingga usia kehamilan 28-36 minggu
- Tiap minggu saat usia kehamilan 36 minggu hingga waktu persalinan.
Nah, dengan sejumlah alasan tersebut, semua ibu hamil perlu memeriksakan secara rutin kondisi kehamilan, demi kebaikan diri sendiri dan buah hati yang sedang dalam kandungan. Jangan sampai Bunda menyesal seperti kasus perempuan hamil tak pernah USG ini.
Baca juga:
USG Fetomaternal, kapan ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan ini?
USG 4 Dimensi, wajibkah dilakukan ibu hamil? Ini penjelasan ahli kandungan
USG kehamilan tak selamanya akurat, ini 4 kesalahan yang kerap dilakukan dokter
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.