Perdarahan Pasca Melahirkan, Ibu ini Meninggal Tanpa Sempat Menyentuh Bayinya
Perdarahan berat pasca melahirkan telah merenggut nyawa ibu ini. Ia bahkan tidak sempat menyentuh bayinya sebelum meninggal. Apa penyebab dari perdarahan berat setelah melahirkan? Simak di sini..
Warga Malaysia dibuat syok dan simpati oleh kemalangan yang menimpa ibu bernama Azian yang meninggal sesaat setelah melahirkan di Rumah Sakit Seberang Jaya di Penang. Ia bahkan tak sempat menyentuh bayi perempuannya.
Mengacu pada Penang Kini, almarhumah Azian meninggal setelah mengalami postpartum haemorrhage atau perdarahan pasca melahirkan. Nashif sang suami hanya bisa pasrah atas takdir kematian yang menghampiri istrinya.
Dia beserta anak-anaknya yang lain tetap berusaha tabah. Bayi perempun yang dilahirkan Azian akan tumbuh tanpa mengenal ibunya, namun ia takkan kekurangan kasih sayang dari ayah dan saudara-saudaranya.
Kisah ini dibagikan, dengan harapan bahwa semua orang lebih menghormati dan menghargai seorang ibu. Betapa beratnya perjuangan ibu saat melahirkan, bahkan harus bertaruh nyawa.
Apa itu postpartum haemorrhage atau perdarahan pasca melahirkan?
Mengacu pada penjelasan yang diberikan oleh Dr. Muhammad Izzat Abdul Razak, seorang OB/GYN di Malaysia. Perdarahan parah pasca melahirkan terjadi saat ibu mengeluarkan terlalu banyak darah. Hal ini bisa terjadi sebelum persalinan, selama proses persalinan, atau setelah bayi lahir.
Biasanya, perdarahan ini terjadi selama proses persalinan dan setelah bayi lahir. Perdarahan di alami ibu karena adanya robekan pada rahim, atau goresan yang terlalu dalam di bagian vagina atau kerampang.
Ada dua jenis perdarahan pasca melahirkan, yakni:
- Perdarahan pasca melahirkan primer. Terjadi dalam waktu 24 jam setelah melahirkan, biasanya saat ibu masih berada di rumah sakit
- Perdarahan pasca melahirkan sekunder. Terjadi dalam waktu 24 jam hingga 6 minggu setelah melahirkan. Biasanya saat ibu sudah berada di rumah bersama si bayi.
Namun demikian, perdarahan pasca melahirkan mayor bisa terjadi saat ibu kehilangan darah lebih dari 500 ml saat melahirkan normal, dan 1 liter darah saat melahirkan cesar.
Apa kemungkinan terburuk yang bisa terjadi?
Ibu hamil rentan mengalami hal ini jika dia tidak menerima perawatan yang baik dari tim medis. Mengeluarkan darah terlalu banyak juga bisa membuat ibu merasa kelelahan luar biasa setelah melahirkan.
Beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya perdarahan pasca melahirkan:
- Ari-ari atau selaputnya tertinggal di dalam rahim
- Uterine atony atau kegagalan kontraksi, dimana rahim gagal untuk menegang untuk membantu mendorong bayi keluar.
- Luka besar atau cedera parah di mulut rahim, di vagina, atau di bagian kulit antara vagina dan dubur (perineum)
- Hamil di usia 40 tahun atau lebih
- Terjadi perdarahan sebelum melahirkan (antepartum haemorrhage)
- Letak ari-ari terlalu rendah
- Melahirkan melalui cesar
- Induksi saat kontraksi berlangsung
- Cedera yang terjadi saat proses persalinan yang disebabkan oleh alat-alat operasi
- Ukuran bayi terlalu besar hingga lebih dari 4kg
- Pernah mengalami perdarahan dari persalinan sebelumnya
- Anemia
- Melahirkan lebih dari 5 kali
Waspadai gejalanya
Komplikasi perdarahan pasca melahirkan bisa menyebabkan rahim ibu diangkat, atau malah kehilangan nyawa. Hingga tahun 2005, data yang dikumpulkan menyebut bahwa 14% kematian pasca melahirkan karena perdarahan yang parah.
Kebanyakan ibu yang mengalami hal ini biasanya tidak menyadari, dan tidak paham dengan gejala yang ada, sehingga bisa berakibat fatal.
Bila Anda mengalami gejala berikut saat sedang hamil, segeralah menghubungi dokter, terutama jika Anda baru saja melahirkan.
- Tekanan darah menurun
- Detak jantung meningkat
- Merasa pusing, sakit kepala, dan seperti mau pingsan
- Menggigil dan berkeringat
- Mengeluarkan darah yang banyak
- Perdarahan hebat dengan darah yang membentuk bulatan
- Mengganti pembalut terlalu sering karena darah yang keluar terlalu banyak
- Darah berbau busuk atau tidak sedap karena infeksi
- Merasakan kelelahan yang luar biasa
Penanganan perdarahan pasca melahirkan
Bila mengalami gejala-gejala seperti di atas, segeralah menghubungi dokter agar perdarahan bisa langsung ditangani.
Biasanya tim medis akan memberikan suntikan yang mengandung oksitoksin atau sintocinon yang berfungsi mengurangi perdarahan. Dokter juga akan melakukan pemijatan pada rahim untuk membantu kontraksi.
Lakukanlah pemeriksaan kehamilan secara rutin. Bila Anda memiliki hubungan keluarga dengan orang yang pernah mengalami perdarahan pasca melahirkan, disarankan untuk melakukan persalinan di rumah sakit yang memiliki bank darah.
Semoga kehamilan Anda baik-baik saja, dan melahirkan dengan selamat.
Baca juga:
Pengakuan suami: “Melihat Istri Melahirkan membuatku merasa Ia wanita yang Hebat”