Rambut sering rontok benarkah tanda kanker? Ini penjelasan dokter
Benarkah rambut rontok disebabkan oleh kanker?
Mengalami rambut rontok memang cukup menganggu. Tidak hanya menganggu penampilan tetapi juga pikiran. Beberapa orang bahkan berpikir bahwa penyebab rambut rontok adalah kanker. Namun benarkah hal itu? Berikut penjelasan selengkapnya.
Benarkah kanker jadi penyebab rambut rontok?
Menurut dr. Jati Satriyo dalam laman Alo Dokter, rambut rontok dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Seperti asupan gizi yang kurang baik, stres psikologis, efek samping obat-obatan, dan lain sebagainya.
Adapun kerontokan rambut pada wanita bisa disebabkan karena perubahan hormon saat masa menstruasi, masa kehamilan, menopause, dan penggunaan alat kontrasepsi hormonal.
“Jadi kami menyarankan kepada Anda untuk tidak perlu khawatir yang berlebihan,” tegasnya.
Rambut rontok yang disebabkan oleh kanker biasanya merupakan efek samping dari kemoterapi. Perawatan ini menyebabkan kerontokan rambut karena merusak sel-sel yang membantu rambut untuk tumbuh.
Tidak hanya di kepala, kerontokan ini bisa terjadi di seluruh tubuh seperti wajah, lengan, kaki, ketiak, dan bahkan kemaluan.
Namun jangan khawatir karena kerontokan yang terkait perawatan kanker ini biasanya bersifat sementara. Rambut akan tumbuh kembali dengan kondisi semula atau mungkin sedikit tipis.
Artikel terkait: Bahayakah mewarnai rambut saat hamil?
Penyebab rambut rontok selain kanker
Mengalami rambut rontok setiap hari sebenarnya adalah hal yang normal. American Academy of Dermatology mengungkapkan bahwa banyak orang kehilangan sekitar 50 hingga 100 helai rambut setiap hari. Bahkan ketika rambut dicuci, orang bisa kehilangan hingga 25o helai rambut.
Wendy Roberts, MD, seorang dokter kulit di sebuah praktik swasta di Rancho Mirage, California, menjelaskan bahwa rambut memiliki tiga siklus yang berbeda, yakni anagen, catagen, dan telogen.
Sekitar 90% rambut di kepala berada dalam fase anagen atau pertumbuhan. Fase ini berlangsung antara dua hingga delapan tahun. Selanjutnya fase catagen atau fase transisi, biasanya berlangsung 2-3 minggu di mana folikel rambut menyusut. Terakhir fase telogen yang berlangsung sekitar 2-4 bulan di mana rambut beristirahat.
Jadi, Anda tidak perlu takut botak karena normalnya rambut yang rontok akan segera digantikan dengan rambut baru dengan ukuran yang sama.
Adapun berbagai penyebab yang menyebabkan rambut rontok antara lain:
a. Sejarah keluarga (keturunan)
Penyebab paling umum dari kerontokan rambut adalah kondisi turun-temurun yang disebut kebotakan pola pria atau kebotakan pola wanita. Biasanya terjadi secara bertahap dengan penuaan dan dalam pola yang dapat diprediksi.
Misalnya garis rambut surut dan botak pada pria dan penipisan rambut pada wanita.
b. Perubahan hormon dan kondisi medis
Berbagai kondisi dapat menyebabkan kerontokan rambut permanen atau sementara, termasuk perubahan hormon karena kehamilan, persalinan, menopause, dan masalah tiroid.
Kondisi medis termasuk alopecia areata yang menyebabkan kerontokan rambut yang merata, infeksi kulit kepala seperti kurap, dan gangguan penarik rambut yang disebut trichotillomania.
Mungkin Anda tertarik: Stres karena belajar, rambut siswi ini rontok parah hingga nyaris botak!
c. Obat dan suplemen
Rambut rontok dapat menjadi efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti yang digunakan untuk kanker, radang sendi, depresi, masalah jantung, asam urat dan tekanan darah tinggi.
d. Terapi radiasi ke kepala jadi salah satu penyebab rambut rontok
Terapi ini dapat membuat rambut rontok, dan kemungkinan tidak tumbuh kembali sama seperti sebelumnya.
e. Peristiwa yang sangat menegangkan
Banyak orang mengalami penipisan rambut secara umum beberapa bulan setelah guncangan fisik atau emosional. Jenis rambut rontok ini bersifat sementara.
f. Gaya rambut dan perawatan tertentu bisa menjadi penyebab rambut rontok
Gaya rambut yang berlebihan atau gaya rambut yang menarik rambut terlalu kencang, seperti kuncir atau cornrows dapat menyebabkan jenis rambut rontok yang disebut traction alopecia.
Perawatan rambut dan bahan kimia dapat menyebabkan radang folikel rambut yang menyebabkan rambut rontok. Jika jaringan parut terjadi, rambut rontok bisa bersifat permanen.
Selain beberapa penyebab itu, sejumlah faktor juga dapat meningkatkan risiko rambut rontok. Faktor yang dimaksud antara lain ialah usia, riwayat keluarga, penurunan berat badan yang signifikan, diabetes, lupus, dan stres.
Tips menghindari rambut rontok
Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk menghindari rambut rontok:
- Hindari gaya rambut ketat, seperti kepang, atau kuncir kuda.
- Hindari memuntir, menggosok, atau menarik rambut secara kompulsif.
- Perlakukan rambut Anda dengan lembut saat mencuci dan menyikat. Sisir bergigi lebar dapat membantu mencegah rambut rontok karena tercabut.
- Hindari perawatan keras seperti rol panas, pengeriting rambut, perawatan minyak panas dan permanen.
- Jauhi obat-obatan dan suplemen yang dapat menyebabkan rambut rontok.
- Lindungi rambut Anda dari sinar matahari dan sumber sinar ultraviolet lainnya.
- Berhenti merokok.
- Jika Anda sedang dirawat dengan kemoterapi, tanyakan kepada dokter Anda tentang topi pendingin. Topi ini dapat mengurangi risiko kehilangan rambut selama kemoterapi.
Semoga informasi ini bermanfaat.
***