Benarkah Telur Penyebab Bisul pada Anak?
Benarkah penyebab bisul pada anak adalah alergi makanan atau kelebihan protein? Hati-hati mitos ya, Parents. Simak apa kata dokter di sini.
Telur atau makanan laut seringkali dituduh sebagai penyebab bisul, terutama pada anak-anak. Sebelum Parents membuat perubahan dalam menu makanan si buah hati, simak ulasan tentang bisulan dan cara mengatasinya berikut ini.
Kata dokter soal penyebab bisul
Bisul adalah benjolan merah yang tumbuh pada permukaan kulit, dalam beberapa hari bisul akan berisi nanah. Ukurannya beragam, bisa sampai seukuran bola golf.
Tampilan seperti alergi pada kulit inilah yang sering disalahartikan sebagai alergi makanan. “Karena alergi telur kan juga bisa menimbulkan bintil-bintil di kulit ya, jadi sering salah kaprah,” kata dr Distyayu Soekardja, dokter residen di Department of Pediatrics RSUPN Cipto Mangunkusomo, Jakarta.
Untuk mencegah alergi telur, baca: 7 Petunjuk Memberikan Telur Sebagai Makanan Bayi.
Lebih lanjut, dr Ayu menjelaskan bahwa bisulan disebabkan telur adalah mitos. “Bisul umumnya disebabkan oleh bakteri, istilahnya furunkulosis. Etiologinya memang karena infeksi,” terang dr Ayu.
Bisulan sebenarnya bukanlah penyakit serius, namun beberapa penyebab lainnya bisa saja mengarah kepada permasalahan kesehatan pada tubuh penderitanya.
Penyebab bisul lainnya:
Siapapun bisa terkena bisul, bahkan anak-anak yang terlihat sehat. Beberapa masalah berikut ini dapat meningkatkan risiko anak terkena bisulan:
- Diabetes
- Sistem imun yang sedang lemah
- Anemia atau kekurangan zat besi
- Kebersihan yang buruk
- Nutrisi yang tidak seimbang
- Paparan bahan kimia yang menyebabkan iritasi kulit
- Eksim
Tempat-tempat paling umum munculnya bisul:
- Leher
- Wajah
- Paha
- Ketiak
- Pantat
Jika anak Anda memiliki beberapa bisul sekaligus, kondisi ini dikenal sebagai carbuncle. Carbuncle biasanya muncul di punggung dan leher, juga cenderung lebih lama sembuh karena infeksi lebih dalam di bawah kulit.
Apakah bisulan bisa menular?
Ya, bisulan dapat menular. Baik menyebar ke bagian lain di tubuh, atau menular kepada orang lain. Pastikan mencuci tangan secara teratur usai bermain dengan anak yang menderita bisulan.
Cuci handuk dan sprei yang terkena nanah bisul dengan air panas. Untuk menghentikan nanah bisul menyebar, tutup bisul dengan kasa dan ganti secara berkala.
Ketika bisul pecah dan nanah keluar, berhati-hatilah agar nanah tidak menyentuh bagian lain dari tubuh anak.
Kapan bisul pada anak harus dikhawatirkan?
Bisul biasanya tidak sampai menyebabkan kekhawatiran berlebih. Tapi, Anda harus segera ke dokter jika:
- Bisul muncul pada bagian wajah anak
- Bisul tumbuh selama lebih dari 2 minggu
- Anak demam, atau terlihat lemas
- Bisul terasa kenyal atau lembut ketika disentuh
- Bisul menjadi carbuncle
- Anak terus-terusan terkena bisul yang datang dan pergi
Pengobatan bisul di rumah
Bisul dapat dirawat di rumah hingga sembuh. Kompres bisul dengan handuk hangat beberapa kali sehari agar bisul terbuka dan kering.
Setelah bisul kering, tetap jaga kebersihannya dan tetap gunakan kompres hangat setiap kali dibersihkan. Balut bisul dengan kasa dan ganti sesering mungkin.
Jangan memencet atau memecahkan bisul dengan tangan. Hal ini dapat membuat infeksi menjadi lebih parah.
Lalu, bagaimana cara mencegah bisulan?
Kebersihan yang baik tentunya akan mencegah anak terkena bisulan. Mandi secara teratur dengan sabun anti bakteri akan membantu.
Jika anak lecet atau terluka, pastikan untuk mencuci bagian yang luka dengan benar. Pola makan yang baik dan nutrisi yang seimbang juga penting untuk memastikan sistem kekebalan tubuh yang kuat.
Semoga ulasan tentang penyebab bisul dan penanganannya bermanfaat, Parents!
Referensi: BabyCenter, WebMd, MomJunction.
Baca juga:
Impetigo bulosa – Penyakit Kulit yang Banyak Menyerang Bayi dan Anak-Anak
Alergi Pada Anak: Ketahui Tipe Dan Cara Mencegahnya