Penyakit restless leg syndrome (RLS) atau sering disebut sebagai Penyakit Willis-Ekbom (Willis-Ekbom disease) adalah kondisi neurologis yang menyebabkan orang memiliki keinginan tidak terkontrol untuk menggerakkan kaki mereka, biasanya karena rasa tidak nyaman pada kaki Kondisi ini sering disebut dengan sindrom kaki gelisah.
RLS umumnya terjadi di malam hari pada waktu tidur atau saat seseorang mencoba untuk berelaksasi. Ini dapat mengganggu tidur yang menyebabkan kantuk di siang hari dan menyulitkan saat traveling.
Menggerak-gerakkan kaki akan mengurangi perasaan tidak nyaman untuk sementara. Perasaan tidak nyaman ini juga dapat terjadi pada lengan. Apakah sindrom kaki gelisah berbahaya?
Gangguan ini tidak membahayakan kesehatan, tapi bisa mengganggu waktu tidur dan istirahat sehingga Anda malah merasa makin lelah.
Simak artikel ini untuk cari tahu berbagai cara mengobati penyakit restless leg syndrome!
Tanda-Tanda Penyakit Restless Leg Syndrome

Tidak ada tes medis untuk mendiagnosis penyakit restless leg syndrome. Namun, dokter mungkin menggunakan tes darah dan ujian lain untuk mengesampingkan kondisi lain. Diagnosis RLS didasarkan pada gejala pasien dan jawaban atas pertanyaan mengenai riwayat keluarga dengan gejala yang mirip, penggunaan obat, adanya gejala lain atau kondisi medis, atau masalah dengan kantuk di siang hari.
Gatal, perasaan terbakar, atau perasaan merayap (kesemutan) pada kaki yang membuat sulit untuk tidur. Menggerakkan kaki akan menghilangkan gejala-gejala ini untuk sementara.
Biasanya, gejala ini memengaruhi kedua sisi tubuh. Karena gejala-gejala ini dapat mengganggu tidur, biasanya kita akan merasa letih pada siang hari. Beberapa orang juga mengalami perasaan gelisah pada seluruh bagian kaki saat mereka duduk.
Kemungkinan ada beberapa tanda atau gejala yang tidak disebutkan di atas. Apabila Anda mempunyai kekhawatiran mengenai suatu gejala, konsultasikanlah pada dokter Anda.
Artikel terkait: Ketahui gejala penyakit restless leg syndrome dan cara mengatasinya
Penyebab Penyakit Restless Leg Syndrome
Para peneliti mencurigai bahwa kondisi ini kemungkinan merupakan akibat dari ketidakseimbangan zat kimia di otak, yaitu dopamine, yang berfungsi untuk mengontrol pergerakan otot.
Keturunan terkadang RLS/WED terjadi dalam keluarga, khususnya apabila kondisi dimulai sebelum usia 50. Para peneliti telah mengidentifikasi area pada kromosom di mana ada kemungkinan terdapat gen RLS/WED.
Orang-orang yang berusia setengah baya dan ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk mendapatkan kondisi ini. Kehamilan atau perubahan hormon dapat memperburuk tanda-tanda dan gejala RLS/WED untuk sementara. Beberapa perempuan mengalami RLS/WED untuk pertama kalinya saat kehamilan, khususnya pada trimester akhir.
Namun demikian, tanda-tanda dan gejala biasanya hilang setelah melahirkan. Beberapa obat-obatan tertentu seperti antidepresan juga dapat menyebabkan RLS.
Hal yang Bisa Meningkatkan Risiko Terkena Penyakit Restless Leg Syndrome

Ada beberapa faktor tertentu yang dapat meningkatkan faktor risiko munculnya restless legs syndrome:
Turunan
Risiko Anda mengidap RLS mungkin lebih tinggi apabila telah terjadi pada anggota keluarga Anda.
Kehamilan
Ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap kondisi ini.
Peripheral Neuropathy
Kerusakan pada saraf-saraf di tangan dan kaki, umumnya karena penyakit-penyakit kronis atau kecanduan alkohol.
Kekurangan Zat Besi
Meskipun tanpa anemia, kekurangan zat besi dapat menyebabkan atau memperparah RLS/WED. Apabila Anda memiliki riwayat perdarahan pada perut atau saluran pencernaan, mengalami perdarahan yang berat saat menstruasi, atau sering mendonorkan darah, Anda mungkin kekurangan zat besi
Gagal Ginjal
Apabila Anda terkena gagal ginjal, Anda mungkin juga kekurangan zat besi dan memiliki anemia. Saat ginjal tidak berfungsi dengan normal, penyimpanan zat besi pada darah dapat berkurang. Kondisi ini dan perubahan kimiawi pada tubuh dapat menyebabkan atau memperparah RLS/WED.
Tidak adanya faktor-faktor risiko bukan berarti Anda tidak dapat terkena restless legs syndrome. Faktor-faktor ini hanya merupakan referensi, konsultasikanlah pada dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Tes yang Biasa Dilakukan untuk Restless Legs Syndrome
Umumnya dokter akan membuat diagnosis dari deskripsi gejala-gejala yang ada. Dokter mungkin akan meminta tes darah untuk memastikan bahwa kondisi pasien bukanlah gejala dari kondisi lain yang serupa, seperti kekurangan zat besi. Apabila kondisinya parah, dokter mungkin akan menyarankan menginap di laboratorium tidur, di mana Anda akan diawasi saat tidur sembari diteliti gejala-gejalanya.
Seberapa Umumkah Restless Legs Syndrome?
Kondisi umum ini memengaruhi 10% dari populasi pada suatu waktu dalam kehidupan mereka. Dapat terjadi pada gender apapun, namun biasanya terjadi pada perempuan dan sering terjadi pada orang berusia setengah baya atau lebih tua. Bahkan, kondisi ini juga dapat memengaruhi sekitar 15% ibu hamil.
Kapan Sindrom Kaki Gelisah Mulai Terjadi saat Kehamilan?

Kondisi ini kerap kali menyerang ibu hamil selama masa kehamilan bahkan hingga trimester ketiga. Umumnya, RLS menyerang lebih banyak di malam hari, namun tak sedikit ibu hamil yang mengalaminya kapan saja saat berbaring atau duduk.
Memiliki sindrom kaki gelisah juga dapat membuat ibu hamil lebih mungkin mengalami persalinan lebih lama dan membutuhkan operasi caesar.
Kapan Berakhir?
Gejala akan hilang dalam waktu 4 minggu setelah melahirkan. Namun kabar baiknya, satu penelitian menemukan bahwa 97 persen perempuan dengan sindrom kaki gelisah merasa lega total beberapa hari setelah melahirkan.
Artikel terkait: Kaki Bengkak saat Hamil? Ini Jenis Makanan yang Sebaiknya Bunda Konsumsi dan Hindari
Pengobatan di Rumah
Gaya hidup dan pengobatan rumahan berikut dapat membantu Bunda mengatasi restless legs syndrome. Beberapa di antara pengobatan tersebut adalah:
- Melatih kebiasan tidur yang baik. Tidur di sekitar waktu yang sama setiap malam
- Olahraga teratur
- Belajar teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, dan biofeedback. Biofeedback adalah metode yang melatih Anda untuk mengontrol respon bawah sadar
- Coba metode-metode ini untuk meredakan perasaan tidak nyaman untuk sementara pada kaki Anda; berjalan atau stretching, pijat kaki Anda, atau pakai cold atau hot pack.
Cara Mengatasi Sindrom Kaki Gelisah saat Hamil
Sindrom kaki gelisah adalah salah satu gejala kehamilan yang harus diatasi jika Anda mengalaminya. Ada beberapa cara mengatasi sindrom kaki gelisah, yaitu:
Beristirahat

Meskipun RLS terkenal karena membuat ibu hamil terjaga di malam hari, kelelahan akan memperburuk gejala. Di sisi lain, Bunda tidak boleh memaksakan diri untuk tetap di tempat tidur selama mengalaminya. Sebaliknya, bangun dan perlahan-lahan berjalan menyusuri lorong beberapa kali. Gerakan lembut ini dapat membantu meringankan ketidaknyamanan.
Alihkan Perhatian
Ketika kaki seakan-akan mulai melompat sendiri, ambil teka-teki silang, mulailah merajut, atau lakukan apapun untuk mengalihkan perhatian dari gejala RLS yang mengganggu.
Buat Jurnal Makanan
Catat apa yang Bunda makan sebelum mengalami serangan RLS. Beberapa ibu hamil menemukan bahwa makanan tertentu, seperti karbohidrat yang dimakan di sore hari dapat memicu kaki gelisah. Dengan cara ini, Bunda dapat mengetahui makanan apa yang membuat gejala membaik atau memburuk.
Lakukan Pemeriksaan
Beberapa ahli mengatakan bahwa anemia defisiensi besi (ADB) sering kali dikaitkan dengan RLS. Tanyakan kepada praktisi tentang tes ADB. Sementara itu, tidak ada salahnya untuk mengonsumsi makanan yang kaya zat besi dan menyehatkan jantung seperti bayam, kacang-kacangan, buncis, dan buah kering.
Kompres Hangat dan Dingin
Terkadang mandi air hangat (bukan air panas) atau bantal pemanas atau kompres es bisa melegakan.
Cobalah Akupunktur
Dengan lampu hijau praktisi Anda, pergi di bawah jarum dapat membantu untuk beberapa perempuan, seperti yoga, meditasi atau teknik relaksasi lainnya.
Konsumsi Obat-Obatan

Jika gejala sindrom kaki gelisah cukup parah untuk mengganggu tidur di setiap malam, Bunda harus menemui dokter untuk mendapatkan perawatan RLS. Itu bisa menjadi tantangan selama kehamilan.
Sebagian besar obat yang biasanya digunakan untuk mengobati sindrom kaki gelisah, seperti Requip (ropinirole) dan Mirapex (pramipexole), belum diteliti secara ekstensif pada ibu hamil. Jadi, tidak ada cukup data untuk menentukan semua potensi risiko bagi janin yang sedang berkembang.
Sebelum Anda minum obat apa pun untuk sindrom kaki gelisah, dokter harus memeriksa kadar zat besi. Jika kadarnya rendah, Anda dapat mengonsumsi suplemen zat besi. Dalam banyak kasus di mana suplai zat besi dalam tubuh rendah, suplemen akan cukup untuk memperbaiki RLS.
Jika gejala RLS Anda masih tidak hilang setelah kekurangan zat besi ditemukan dan diobati, beberapa dokter meresepkan obat opioid (narkotika). Karena risiko gejala penarikan pada bayi baru lahir, opioid biasanya diberikan untuk waktu yang singkat.
Selain itu, FDA telah menyetujui perangkat untuk mengobati RLS. Relaxis adalah nama bantalan getar yang diletakkan di bawah kaki saat Anda berada di tempat tidur. Ini hanya tersedia dengan resep dokter.
Cara Mencegah
Perawatan untuk RLS ditargetkan untuk mengurangi gejala. Untuk mencegahnya, cobalah membuat beberapa perubahan sederhana pada pola hidup atau rutinitas harian. Perubahan gaya hidup ini telah terbukti tidak hanya mengurangi gejala sindrom kaki gelisah, tetapi juga baik untuk kehamilan Bunda secara umum. Misalnya:
- Hindari minum kopi, soda, dan minuman berkafein lainnya.
- Berolahragalah setiap hari, tetapi berhentilah dalam beberapa jam sebelum tidur agar Anda tidak terlalu lelah untuk tidur.
- Lakukan rutinitas tidur yang teratur. Pergi tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, jika Anda bisa. Sebelum tidur, bersantailah dengan mandi air hangat atau dengan meringkuk di tempat tidur dengan buku yang bagus.
- Gunakan bantal pemanas
- Pijat kaki
- Oleskan kompres hangat atau dingin ke otot kaki
- Bangun dan berjalan atau regangkan kaki.
Artikel terkait: Rutin jalan kaki saat hamil, Bunda akan merasakan 5 manfaat ini
Kapan Harus Periksa ke Dokter?
- Anda merasa memiliki RLS/WED
- Gejala-gejala berlanjut meskipun telah menjalankan pengobatan
Apabila Anda mempunyai kekhawatiran mengenai suatu gejala, konsultasikanlah pada dokter Anda. Masing-masing tubuh bekerja secara berbeda. Baiknya diskusikanlah solusi terbaik untuk situasi Anda dengan dokter.
Itulah beberapa cara mengatasi sindrom kaki gelisah. Sebelum mengalaminya atau jika Bunda mengalaminya dengan gejala ringan hingga sedang, segera ubah pola hidup sehat.
Semoga informasi di atas dapat bermanfaat, Bun!
***
Artikel telah diupdate oleh: Nikita Ferdiaz
Baca Juga:
8 Rekomendasi Alas Kaki Terbaik untuk Ibu Hamil, Cek Parents!
Ingin Kaki Terlihat Lebih Sehat saat Hamil? Ini 6 Tips Merawatnya
Kaki Bengkak saat Hamil? Ini Jenis Makanan yang Sebaiknya Bunda Konsumsi dan Hindari
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.