Intan, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di daerah perkotaan, memiliki dua orang anak, yaitu Putra (8 tahun), dan Fatih (3 tahun). Suatu hari, Intan dan suaminya memutuskan mengajak kedua anaknya untuk mengunjungi rumah kakek dan nenek mereka. Karena rumah kakek dan nenek masih berada di kota yang sama, mereka memutuskan untuk tidak membawa banyak barang.
Terlalu asyik bermain, akhirnya Putra dan Fatih beserta kedua orang tuanya memutuskan untuk menginap, meski hanya semalam. Sesuai kebiasaan di rumah, sebelum makan malam dan beristirahat, anak-anak diwajibkan mandi terlebih dahulu. Agar praktis, Putra dan Fatih diberikan handuk yang sama untuk dipakai secara bergantian.
Setelah kunjungan ke rumah kakek dan nenek, anak-anak Bu Intan masih nampak ceria, hingga satu bulan kemudian, Putra mengalami demam, sakit perut, dan muntah-muntah. Karena kondisinya tidak kunjung membaik, Putra pun diperiksakan ke dokter, dan berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, Putra dinyatakan terinfeksi virus hepatitis A. Atas saran dokter pula, Fatih ikut diperiksa, dan dinyatakan telah tertular virus yang sama.
Setelah ditelusuri, seminggu sebelum Bu Intan berkunjung ke rumah kakek Putra dan Fatih, Bu Intan datang ke rumah salah satu tetangganya bersama Fatih untuk menghadiri arisan. Beberapa balita diajak oleh ibunya ke acara tersebut, Fatih meminjam salah satu mainan temannya, dan memasukkannya ke dalam mulut.
Apa yang menyebabkan Putra dan Fatih terinfeksi virus hepatitis A, sementara kedua orang tua mereka baik-baik saja? Siapa yang terpapar virus terlebih dahulu, dan bagaimana ia membawa virus ke orang lain? Bagaimana mencegah penularan virus hepatitis A?*
Penularan Virus Hepatitis A
Sebelum orang tua panik memikirkan dari mana anak tertular virus hepatitis A, mari kita pahami dulu apa penyakit hepatitis A sebenarnya. Hepatitis A adalah infeksi hati jangka pendek yang sangat menular, yang disebabkan oleh virus hepatitis A.1 Meski sangat menular, orang yang terkena hepatitis A mungkin akan merasa sakit selama beberapa minggu hingga beberapa bulan, tapi biasanya sembuh total dan tidak mengalami kerusakan hati jangka panjang .1
Virus hepatitis A ini menyebar melalui kontak dengan tinja orang yang terinfeksi.2 Nah, bagaimana Si Kecil dapat terpapar virus hepatitis A, sementara orang tua mungkin merasa bahwa mereka selalu menjaga kebersihan Si Kecil? Di antara beberapa skenario yang paling umum terjadi adalah:
- Si Kecil mengonsumsi makanan yang dibuat oleh orang yang terinfeksi yang tidak mencuci tangannya setelah menggunakan kamar mandi.2 Kontaminasi makanan atau minuman dengan virus hepatitis A dapat terjadi di berbagai fase, baik saat mengolah, memasak, maupun mengonsumsi makanan dan minuman..1
- Si Kecil memasukkan jari atau benda yang bersentuhan dengan tinja orang yang terinfeksi, ke dalam mulut.2
- Menggunakan toilet umum tanpa membersihkan dudukan toilet (lalu memasukkan tangan ke dalam mulut tanpa mencuci tangan dengan bersih).3
- Menggunakan barang pribadi secara bersamaan, seperti sikat gigi, pemotong kuku, peralatan makan dan masih banyak lagi3 atau dalam kasus Putra dan Fatih bergantian menggunakan handuk yang sama.
Bagaimana Mencegah Penularan Virus Hepatitis A?
Sebagai pencegahan penularan hepatitis A, penting untuk:
1. Menjaga kebersihan4
- Cuci tangan dengan sabun dan air memegang peranan yang penting dalam pencegahan hepatitis A. Cuci tangan perlu dilakukan setelah menggunakan kamar kecil, mengganti popok, sebelum menyiapkan makanan dan sebelum makan.4
- Jaga juga kebersihan asupan makanan dan minuman.5 Hindari minum air keran atau makan makanan mentah saat bepergian ke tempat yang memiliki sanitasi buruk.5
- Virus ini juga dapat dinonaktifkan dengan suhu tinggi (85° C atau lebih tinggi), formalin, dan klorin.6
2. Cara lain untuk mencegah hepatitis A adalah melalui vaksinasi hepatitis A1
Tingkat efektivitas vaksin untuk mencegah hepatitis A pada anak-anak adalah sekitar 85% dan dapat bertahan selama 15 hingga 20 tahun.5
Meski hanya menyebabkan infeksi akut dan biasanya membaik tanpa pengobatan setelah beberapa minggu –dan orang yang terinfeksi biasanya sembuh dari hepatitis A tanpa komplikasi2— jika terinfeksi hepatitis A, siapapun tetap bisa menjadi pembawa virus,5 termasuk Si Kecil.
Analisis yang dilakukan Israel di tahun 1990, ketika Israel termasuk negara yang dalam transisi dari endemisitas tinggi ke menengah, menunjukkan bahwa anak-anak adalah faktor penyebab utama penularan virus hepatitis A.7 Mempertimbangkan fakta tersebut, apapun metode pilihan Parents, lindungi Si Kecil dan keluarga Parents dari bahaya virus hepatitis A, dan pastikan untuk mengutamakan kesehatan Si Kecil dan berkonsultasi dengan dokter Anda sebelumnya.
*Disclosure: Kisah ini merupakan kisah fiktif yang didasari gambaran umum dari gejala penderita dan prosedur pemeriksaan hepatitis A, dan tidak merujuk pada kejadian atau karakter nyata manapun.
Perhatian:
Pesan kesehatan ini disampaikan oleh GlaxoSmithKline Pharmaceuticals. Hanya sebagai informasi umum. Materi yang terkandung dalam artikel ini bukan merupakan saran medis. Konsultasikan langsung kepada dokter Anda untuk pertanyaan medis.
Referensi:
- CDC. Hepatitis A Question and Answer for the Public. 2020. Available from: https://www.cdc.gov/hepatitis/hav/afaq.htm. Accessed on November 2020.
- NIH. Hepatitis (Viral). 2020. Available from: https://www.niddk.nih.gov/health-information/liver-disease/viral-hepatitis.Accessed on November 2020.
- KEMENKES. Cara Mencegah Hepatitis A dengan Simple. 2019. Available from: https://promkes.kemkes.go.id/cara-mencegah-hepatitis-dengan-simple. Accessed on November 2020.
- CDC. Hepatitis A. 2020. Available from: https://www.cdc.gov/hepatitis/hav/pdfs/HepAGeneralFactSheet.pdf. Accessed on November 2020.
- WebMD. Hepatitis A (Hep A). 2020. Available from: https://www.webmd.com/hepatitis/digestive-diseases-hepatitis-a. Accessed on November 2020.
- CDC. Hepatitis A. 2020. Available from: https://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/hepa.html. Accessed on November 2020.
- WHO. The immunological basis for immunization series: module 18: Hepatitis. 2011. Available from: https://apps.who.int/iris/bitstream/10665/44570/1/9789241501422_eng.pdf. Accessed on November 2020.

GSK Indonesia
Menara Standard Chartered 35th floor.
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164. Jakarta 12930
Tel. (62-21) 2553 2350 Fax. (62-21) 2553 2360
NP-ID-HAV-ADVR-200016 AD: 12/2020 ED: 12/2022
Baca juga:
Bisakah Si Kecil Terkena Hepatitis A?
Si Kecil Terinfeksi Hepatitis A, Haruskah Khawatir?
Rajin Menjaga Kebersihan, Masihkah Berisiko Terinfeksi Hepatitis A?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.