Tak pernah USG saat hamil, bayi sungsang lahir meninggal, ini tanggapan dokter

Jangan sampai hal ini terjadi pada buah hati kita!

Parents mungkin sudah tak asing lagi ya dengan metode Ultrasonography (USG), salah satunya untuk pemantauan kehamilan. Pentingnya USG tidak hanya untuk melihat jenis kelamin janin, tapi juga untuk memastikan apakah ada kemungkinan cacat lahir, bayi sungsang atau tidak, dan sebagainya.

Menggunakan teknologi gelombang suara berfrekuensi tinggi, metode ini sangat membantu para Bumil untuk melihat kondisi janin di dalam kandungan. Dengan metode ini, kehamilan berisiko pun dapat diketahui dan diharapkan bisa secepatnya ditangani.

Artikel terkait: USG 4 Dimensi, Apa Kelebihan dan Kekurangannya?

Tak pernah USG saat hamil, bayi sungsang lahir meninggal, ini tanggapan dokter

Pentingnya USG saat kehamilan menurut dokter kandungan

Sayangnya, kesadaran akan melakukan USG ini masih belum dipahami secara merata oleh semua Bumil. Hal itulah yang membuat salah satu dokter kandungan bernama Darrel Fernando membuat cuitan di media sosial mengenai hal ini.

Berbekal beberapa studi kasus bayi sungsang yang meninggal akibat kelalaian dan ketidaktahuan orangtua, dokter muda ini membuat thread mengenai pentingnya USG yang kemudian viral.

Melalui cuitannya, Darrel ingin meluruskan anggapan yang beredar di masyarakat tentang USG yang salah kaprah. Di antara anggapan tersebut ialah:

  • USG sebaiknya hanya dilakukan saat hamil tua
  • Terlalu sering USG bisa berbahaya bagi janin.

Artikel terkait: Berapa kali ibu hamil boleh melakukan USG kehamilan?

Darrel mengungkapkan, ia pernah menghadapi kasus serius meninggalnya bayi sungsang saat persalinan karena ibu yang tidak pernah USG selama kehamilannya.

Akibat tak pernah USG, sang ibu tidak tahu janinnya berada dalam posisi sungsang. Sehingga bayi malang tersebut akhirnya meregang nyawa akibat kepalanya tersangkut.

Tak pernah USG saat hamil, bayi sungsang lahir meninggal, ini tanggapan dokter

Tak berhenti sampai di situ,  dr. Darrel juga mengaku pernah menemui kasus bayi mengalami cacat lahir yang parah, hal ini tidak pernah diketahui karena saat hamil tak pernah melakukan USG.

Saat dilarikan ke fasilitas kesehatan, kondisi bayi baru lahir sudah tak bernyawa, dilahirkan dalam kondisi mengidap kelainan yang cukup fatal berupa kelainan mayor kongenital.

Tak pernah USG saat hamil, bayi sungsang lahir meninggal, ini tanggapan dokter

Artikel terkait: USG 4 Dimensi, wajibkah dilakukan ibu hamil? Ini penjelasan ahli kandungan

Aturan melakukan USG yang disarankan

Selain mengungkapkan kasus-kasus di atas, dr. Darrel juga memberikan anjuran seberapa banyak USG yang bisa dilakukan Bumil selama kehamilan. Menurutnya, frekuensi melakukan USG pada setiap ibu bisa berbeda-beda tergantung pada kondisi kehamilan itu sendiri.

Tak pernah USG saat hamil, bayi sungsang lahir meninggal, ini tanggapan dokter

Pada kehamilan yang tidak berisiko, USG bisa dilakukan hanya beberapa kali selama masa kehamilan. Namun, pada kehamilan berisiko, frekuensi melakukan pemeriksaan USG bisa lebih sering.

Karena banyak aspek yang dinilai, ia pun menekankan pentingnya melakukan USG ini secara rutin sesuai anjuran. Walau begitu, ia masih tetap memperbolehkan pemeriksaan kehamilan ke bidan terdekat.

Tak pernah USG saat hamil, bayi sungsang lahir meninggal, ini tanggapan dokter

Ia mengingatkan bahwa setiap ibu hamil hendaknya melakukan USG minimal 3 kali selama kehamilannya tersebut. Menurutnya waktu yang penting untuk dilakukan USG antara lain :

Pemeriksaan USG pertama

Sebaiknya USG pertama kali dilakukan saat trimester pertama, yakni pada usia kehamilan 11-13 minggu agar Bumil bisa mengetahui usia kehamilan, juga letak janin dalam kandungan.

USG kedua

Biasanya ini dilakukan saat trimester kedua, atau usia kehamilan 18-21 minggu untuk skrining lebih lanjut. Pada usia ini dokter akan mendeteksi kesehatan janin dan kemungkinan kondisi kelainan kongenital janin (cacat lahir).

cara cepat hamil setelah haid yang tidak teratur

Tes USG yang ketiga

Dilakukan pada minggu ke 30-37 atau trimester ketiga, ini penting dilakukan untuk mengetahui lokasi plasenta bayi, khususnya bila sebelumnya posisi plasenta menutupi janin. Selain itu, metode ini pun bisa membantu dokter mengetahui letak anggota tubuh bayi. Terutama bila posisi bayi sungsang atau melintang yang bisa menyulitkan proses persalinan.

Artikel terkait: 4 Posisi janin dalam kandungan, mana yang terbaik untuk persalinan?

Bila usia kandungan lebih dari 41 minggu (Postmatur)

Bila Bunda mengalami kehamilan lebih dari 41 minggu, USG juga wajib dilakukan sebagai upaya pemantauan tingkat lanjut, khususnya terkait kesehatan bayi dan ketuban.

Berikut ini Thread selengkapnya.

Pentingnya USG selama kehamilan tidak boleh disepelekan. USG bisa mendeteksi berbagai kelainan janin lebih awal, sehingga bisa lebih cepat ditangani.

Mengatahui kondisi janin dan kehamilan baik-baik saja pun tentu bisa memberikan dampak psikis yang positif bagi Bunda dan keluarga. Jadi, jangan lupa selalu rutin memeriksakan kandungan secara menyeluruh, ya Bun.

Sumber : Twitter dr. Darrel

Baca Juga : 

Jenis-jenis USG dan Kegunaannya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.