Cegah stillbirth hingga stunting, ini alasan wajib melakukan pemeriksaan kehamilan!

Tahukah Bunda bahwa pemeriksaan ibu hamil bisa mencegah terjadinya stillbirth dan mencegah stunting sejak dini?

Seberapa penting pemeriksaan ibu hamil? Baik pemeriksaan darah, USG atau pemeriksaan cek kehamilan yang dilakukan setiap bulan?

Semua calon ibu, tentu menginginkan hal yang sama saat dirinya dinyatakan positif hamil. Berharap kondisi janin sehat, bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya, tidak memiliki kelainan, dan tentunya ingin segera mendekapnya.

Keinginan ini tentu saja bisa diwujudkan apabila Bunda memerhatikan kesehatan secara menyeluruh.

Pemeriksaan ibu hamil wajib dan penting dilakukan

Cegah stillbirth hingga stunting, ini alasan wajib melakukan pemeriksaan kehamilan!

Dimulai saat sedang program hamil, di mana setidaknya tiga bulan sebelum hamil, tubuh Bunda perlu ‘disiapkan’ dengan baik. Pasalnya, tubuh Anda, khususnya rahim menjadi ‘rumah’ pertama si kecil sebelum ia dilahirkan.

Memastikan kondisi tubuh dengan sehat, nyatanya juga menjadi salah satu cara untuk memastikan pertumbuhan si kecil menjadi lebih maksimal dan mencegah terjadinya beragam risiko.

Dalam hal ini, dr. Putri Deva Karimah, Sp. OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Rumah Sakit Pondok juga mengingatkan pentingnya ibu hamil melakukan pemeriksaan, termasuk pemeriksaan darah.

Artikel terkait: 10 Fakta Kehamilan yang Tak Dikatakan Dokter Kandungan Anda

Cegah stillbirth hingga stunting, ini alasan wajib melakukan pemeriksaan kehamilan!

“Pemeriksaan kesehatan, seperti pemeriksaan darah pada ibu hamil sangatlah penting dan wajib untuk dilakukan, terutama pada awal kehamilan. Fungsinya tentu saja untuk mengetahui dan mengontrol kondisi ibu dan janin hingga persalinan tiba,” tuturnya.

Ia melanjutkan, pemeriksaan ibu hamil di dalamnya pemeriksaan tes darah, bertujuan untuk mengetahui kondisi ibu secara umum dan menyeluruh.

“Dari sini, tanda-tanda kekurangan gizi pada ibu hamil, potensi penyakit, atau infeksi dapat dideteksi dan dikenali sejak dini, sehingga pencegahan dan penanganan kondisi yang dapat membahayakan ibu selama kehamilan hingga proses persalinan serta komplikasi yang dapat berefek pada janin dapat segera diantisipasi.” tegasnya kepada theAsianparent Indonesia.

tes darah ibu hamil

Artikel terkait: Pemeriksaan CTG selama hamil, kapan perlu dilakukan? Ini penjelasannya

Mengingat pentingnya pemeriksaan ibu hamil sangat penting, dokter yang kerap disapa dengan panggilan dokter Putri ini menganjurkan agar para Bunda tidak menyepelekan dan lupa melakukannya.

“Banyak sekali keuntungan dari pemeriksaan kehamilan, bagi ibu hamil yang lengah dan tidak pernah melakukan pemeriksaan, hati-hati dengan komplikasi yang dapat terjadi selama kehamilan dan proses persalinan yang dapat membahayakan ibu dan janin.

Contohnya adalah anemia atau kekurangan darah pada ibu yang dapat berisiko perdarahan saat proses persalinan apabila tidak segera diantisipasi sejak awal kehamilan.

Selain itu risiko infeksi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan ibu kontraksi sehingga bayi lahir belum cukup bulan atau prematur. Hal-hal seperti ini sebenarnya dapat dihindari dan dideteksi sejak awal, jika ibu rutin melakukan pemeriksaan kehamilan dan cek darah sesuai yang dokter sarankan,” paparnya panjang lebar.

Stillbirth, menjadi salah satu risiko jika pemeriksaan ibu hamil tidak dilakukan

Salah satu risiko yang perlu diwaspadai jika pemeriksaan kesehatan selama hamil tidak dilakukan, adalah risiko terjadinya stillbirth.

Stillbirth ini merupakan keadaan bayi meninggal dalam kandungan setelah kehamilan berusia di atas 20 minggu. Dalam beberapa kasus stillbirth ini, ada juga bayi yang meninggal ketika proses persalinan berlangsung. Namun, presentasenya cenderung kecil.

Hellosehat menyebutkan,  pada 2015 jumlah bayi meninggal karena stillbirth adalah 2,6 juta secara global. Kondisi ini lebih sering terjadi di negara-negara berkembang, seperti Indonesia.

Pemeriksaan ibu hamil

Meskipun sampai saat ini penyebab pasti terjadinya stillbirth belum diketahui secara pasti, namun pakar kesehatan menyebutkan kalau infeksi pada ibu hamil bisa memperbesar risiko.

Alodokter juga menyebutkan bahwa jenis infeksi yang paling sering menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan adalah infeksi bakteri.

Hal ini dapat terjadi ketika ibu hamil terinfeksi bakteri, dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Kuman tersebut bisa menyebar dari vagina ke rahim kemudian menginfeksi bayi. Hal ini dapat menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan.

Stunting bisa dicegah saat hamil

Cegah stillbirth hingga stunting, ini alasan wajib melakukan pemeriksaan kehamilan!

Pemeriksaan ibu hamil secara rutin nyatanya juga bisa mencegah anak mengalami stunting.

Seperti yang kita ketahui, masalah stunting menjadi salah satu perhatian yang terus digalakkan oleh pemerintah. Sebabnya, stunting tidak bisa disembuhkan dan akan memengaruhi masa depan anak, bahkan masa depan bangsa.

Stunting bisa menurunkan kecerdasan anak, sehingga saat dewasa mereka berisiko untuk kesulitan berkompetisi.

Jadi, bisa dibayangkan jika masalah masalah stunting ini tidak segera diatasi? Tentu saja akan berakibat buruk dan memengaruhi perekonomian di kemudian hari.

Itulah informasi terkait pentingnya pemeriksaan pada ibu hamil. Semoga bermanfaat.

Baca juga :

Mencegah Stillbirth, Kematian Bayi di Dalam Kandungan

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.