Anak pakai softlens, boleh tidak, sih?
Banyak anak-anak kerap tidak nyaman ketika menggunakan kacamata. Namun, apakah contact lens atau softlens disarankan?
Ada beragam alasan mengapa anak-anak mengalami gangguan kesehatan pada matanya. Tak hanya lantaran sering terpapar penggunaan smartphone, infeksi mata pun bisa menyebabkan anak-anak mulai mengalami masalah atau membuat pandangan anak menjadi kabur di usia dini. Kondisi ini mau tidak mau mengharuskan anak menggunakan bantuan untuk membantu penglihatannya. Selain kacamata, bolehkah anak-anak pakai contact lens atau softlens?
Berikut penjelasannya!
Bolehkah anak-anak pakai contact lens
Banyak anak-anak kerap tidak nyaman ketika menggunakan kacamata, apalagi jika mereka memiliki lensa kaca mata yang cukup tebal. Hal inilah yang kemudian menyebabkan para orangtua beralih agar anak menggunakan kontak lens.
Belum lagi mengingat kalau anak-anak sering kali teledor saat meletakan kacamata, sehingga berisiko mudah rusak. Namun, apakah alasan ini cukup kuat untuk membolehkan anak menggunakan softlens?
Artikel terkait: Dokter mata temukan 27 lensa kontak bersarang di mata wanita ini, kok bisa?
Dalam hal ini, dr Yulia Aziza SpM, MKes dari Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada batasan usia tertentu.
“Selagi pemakai ini mampu menjaga higienitas lensa kontaknya dan mampu menjaga diri, boleh saja,” ujarnya seperti yang kami kutip dari laman Detik Health.
Namun, sebelum membiarkan anak menggunkan softlens, dr. Yulia mengingatkan agar dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Ia menegaskan, skrining mata ini perlu dilakukan untuk memastikan apakah ada infeksi pada mata atau masalah lain seperti mata kering. Apabila tidak ada masalah pada mata, boleh saja menggunakan lensa kontak.
Tak hanya itu, pastikan juga anak sudah cukup dewasa untuk menuruti aturan di bawah ini:
- Mengetahui cara memakai softlens dengan benar
- Mengetahui cara mendisinfeksi (membersihkan) softlens dengan benar
- Tahu waktu untuk mengganti softlens dengan produk baru (misalnya 3 bulan atau 6 bulan sekali)
- Tidak bertukar softlens dengan orang lain
- Tidak membersihkan softlens dengan air keran, air suling, atau larutan salin non-steril buatan sendiri
- Untuk tidak menggunkan softlens saat tidur
- Tidak menggunakan softlens lebih dari 8 jam sehari
- Selalu melepas softlens saat ada tanda iritasi
- Mencuci tangan sebelum memakai dan melepas softlens.
Anak juga harus paham bahwa penggunaan softlens akan membuat mereka lebih berisiko mengalami iritasi dan infeksi mata. Jika digunakan dengan cara yang tidak tepat, maka softlens bisa berisiko hingga menyebabkan kebutaan.
Peringatan bagi orangtua
Jika dokter memang telah merekomendasikan anak untuk menggunakan softlens, mintalah dokter meresepkan softlens sekali pakai (lensa kontak harian) untuk anak. Meskipun harganya cukup mahal, lensa kontak harian mungkin lebih efektif untuk anak.
Artikel terkait: Mata Buta Sebelah, Wanita Asal Bandung ini Memperingatkan Bahaya Memakai Lensa Kontak
Jika anak menggunkan lensa kontak mingguan atau bulanan, Bunda harus memastikan anak menggunkan pembersih softlens yang tidak menimbulkan iritasi pada mata mereka.
Ketika telah menemukan cairan pembersih softlens yang sesuai dan tidak menimbukan iritasi, anak baiknya konsisten untuk menggunkan produk tersebut, dan tidak berganti-ganti dengan merek lain.
***
Semoga informasi di atas bermanfaat!
Sumber: WebMD
Baca juga:
Ibu hamil pakai softlens, amankah bagi kandungan? Ini penjelasannya!