7 Jenis olahraga sebaiknya dihindari saat hamil, ini bahayanya bagi janin

Jenis olahraga berikut tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Apa saja?

Rutin berolahraga memang dianjurkan para ahli agar hidup selalu sehat dan ideal, tak terkecuali bagi ibu hamil. Namun, penting bagi Bunda mengetahui apa saja jenis olahraga berbahaya untuk ibu hamil yang sebaiknya tak dilakukan selama masa kehamilan. Hal ini karena bisa membahayakan kehamilan dan janin di dalam kandungan. Apa saja jenis olahraganya?

Manfaat berolahraga saat hamil

olahraga tidak disarankan untuk ibu hamil

Ada banyak keuntungan akan diperoleh jika rutin melakukan olahraga saat hamil, antara lain sebagai berikut:

  • Mencegah kenaikan berat badan berlebih
  • Menurunkan risiko diabetes gestasional
  • Mengurangi risiko hipertensi selama hamil
  • Membantu menekan stres, gelisah dan morning sickness yang rentan mengenai ibu hamil
  • Menjaga mood dan kepercayaan diri tetap stabil
  • Meningkatkan energi
  • Melancarkan sirkulasi darah
  • Menghindari sembelit dan perdarahan
  • Mengurangi nyeri punggung
  • Membantu persalinan berjalan lebih mudah

Olahraga berbahaya untuk ibu hamil

#1 Sepak bola dan basket

Berpartisipasi dalam olahraga yang berisiko membuat ibu hamil terjatuh sangat tak disarankan, sebagai contoh sepak bola dan basket. Kedua olahraga ini tak hanya rentan membuat terjatuh, namun juga cedera akibat bertabrakan dengan pemain lain. Beberapa olahraga lain termasuk ski, rugby dan squash, juga tinggi risiko, sebaiknya dihindari.

#2 Memakai peralatan gym

olahraga berbahaya untuk ibu hamil

Jenis olahraga berbahaya untuk ibu hamil lain, yaitu berolahraga dengan peralatan gym karena berisiko menimbulkan cedera cukup besar. 

#3 Trampolin

Terdengar mudah memang karena hanya butuh melompat. Namun, berbeda ceritanya jika olahraga ini dilakukan ibu hamil karena berisiko mengakibatkan keguguran. Melompat-lompat selama hamil akan menimbulkan guncangan kencang sehingga tidak dianjurkan.

Selain itu olahraga lain yang sebaiknya dihindari karena banyak melibatkan lompatan seperti berkuda dan volley yang berbahaya untuk janin.

#4 Mendaki gunung

olahraga berbahaya untuk ibu hamil

Bunda hobi menjelajah pegunungan mungkin sebaiknya menahannya dulu saat sedang hamil. Mendaki adalah olahraga berbahaya untuk ibu hamil. Tekanan yang bisa saja berbeda di kawasan gunung dapat menyebabkan janin kekurangan oksigen sehingga sebaiknya tidak dilakukan selama kehamilan.

#5 Menyelam

Kegiatan ekstrim yang melibatkan tekanan tinggi tidak direkomendasikan untuk Anda yang sedang hamil, semisal olahraga air seperti menyelam dan scuba diving.

Tekanan kuat di dalam air berakibat buruk bagi janin dan kehamilan secara keseluruhan. Di samping itu, munculnya gas yang berubah menjadi gelembung udara dapat menimbulkan nyeri, ruam bahkan kelumpuhan.

#6 Sit up

olahraga berbahaya untuk ibu hamil

Sebenarnya, sit up baik untuk dilakukan demi melatih otot tetap kencang dan stabil. Namun, melakukannya saat hamil dapat membuat perut tertekan dan menghambat suplai oksigen menuju janin.

#7 Aerobik

Aerobik memang bisa membuat tubuh sehat dan bugar, namun berbahaya melakukannya saat hamil besar. Perlu diketahui, ketika hamil sendi akan menjadi kaku dan berisiko mengalami cedera sehingga bisa mengakibatkan keguguran.

Ibu hamil ingin berolahraga, perhatikan hal ini!

Kendati menguntungkan bagi kesehatan, berkonsultasi dengan ginekologis adalah solusi terbaik sebelum memutuskan memilih olahraga terbaik. Perhatikan jika Anda memiliki kondisi medis berikut:

  • Ibu hamil yang memiliki masalah tulang dan otot
  • Kehamilan dengan masalah tertentu seperti kondisi serviks yang tidak mumpuni, plasenta previa atau hipertensi
  • Kehamilan lebih dari satu janin
  • Adanya masalah jantung, paru-paru atau hati selama hamil
  • Ibu hamil dengan anemia, berat badan menurun dan obesitas

 

Referensi : Parenting Firstcry, BabyMed

Baca juga : 

id.theasianparent.com/jalan-kaki-saat-hamil?utm_medium=web&utm_source=search&utm_campaign=elastic

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.