Obat-obatan yang Perlu Dihindari Selama Kehamilan

undefined

Paparan obat-obatan tertentu selama kehamilan dapat mengakibatkan cacat pada bayi. Simak selengkapnya di sini.

Sekitar satu dari 33 bayi lahir dengan cacat lahir setiap tahunnya. Sekitar 2 persen hingga 3 persen dari kejadian ini diyakini akibat dari paparan obat-obatan selama kehamilan. Karena itu, Bunda perlu mengetahui bermacam obat yang dilarang saat hamil.

Mungkin sebagian Bunda tahu, kita perlu menghindari jenis obat-obatan tertentu selama 8-10 minggu pertama kehamilan. Pada usia kehamilan ini, cikal bakal otak bayi Anda, jantung, dan paru-paru sedang mulai terbentuk. Pengaruh obat dapat menyebabkan cacat pada bagian-bagian tersebut.

Bagaimana dampak sejumlah obat yang dilarang saat hamil?

Sejumlah obat yang dilarang saat hamil umumnya dapat menyebabkan bayi cacat lahir, yang disebut juga sebagai teratogenic drug. Dampaknya tidak dapat diprediksi secara pasti, karena tergantung pada beberapa faktor:

  • Jenis obatnya
  • Dosis yang dikonsumsi
  • Frekuensi penggunaan
  • Perkembangan janin saat ibu mengkonsumsi obat
  • Reaksi janin dan tubuh ibu terhadap obat pun berbeda pada setiap orang
  • Faktor lainnya seperti penyakit yang diderita ibu.

Jika Anda harus mengkonsumsi obat-obatan, konsultasikan kepada dokter Anda terlebih dahulu.

Jenis obat yang dilarang saat hamil

Menurut webMD, daftar bahan obat-obatan yang tidak dianjurkan untuk ibu hamil adalah:

  • Aspirin
  • Ibuprofen untuk demam atau penghilang rasa sakit
  • Isotretinoin (sering terdapat pada obat jerawat)
  • Thalidomide (sering terdapat pada obat penyakit kulit)
  • Beberapa obat anti depresi
  • Lithium untuk pengobatan bipolar disorder
  • Phenytoin (Dilantin) untuk pengobatan ayan
  • Obat kemoterapi tertentu
  • Fluconazole untuk infeksi jamur
  • Albuterol untuk asma

Tips bermanfaat

  • Informasikan kapada dokter tentang obat-obatan yang Anda konsumsi, termasuk obat yang melalui resep dokter maupun tanpa resep (obat OTC), vitamin, dan terapi.
  • Informasikan juga kepada dokter atau bidan bila Anda merokok, minum alkohol, ataupun pernah mengkonsumsi obat terlarang.
  • Bila Anda mengkonsumsi obat karena penyakit kronis, jangan langsung menghentikannya atau mengurangi dosis tanpa rekomendasi dokter. Dokter mungkin dapat memberikan alternatif lain yang tidak berbahaya bagi janin.
  • Konsumsilah folic acid sebelum masa konsepsi ataupun selama kehamilan, karena dapat menguragi risiko cacat pada bayi.
Referensi: webmd, Betterhealt Channel

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya:

10 Pantangan Berbahaya bagi Ibu Hamil

Bolehkan Ibu Hamil Mengecat Rambut?

Perkembangan Janin dari Minggu ke Minggu

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.