Minum obat batuk saat hamil, amankah? Ini penjelasannya!
Bumil baru boleh mengonsumsi obat batuk setelah usia kandungan melewati 12 minggu.
Batuk dan flu saat hamil tentu terasa sangat mengganggu. Namun, adakah obat batuk ibu hamil yang cukup aman untuk dikonsumsi?
Obat batuk ibu hamil akan menjadi pilihan utama agar bumil segera terbebas dari penyakit ini. Batuk disertai flu ini biasanya berlangsung cukup lama, bahkan hingga tiga minggu.
Gejala umumnya adalah batuk, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, sakit kepala dan demam. Jika sudah parah bahkan bisa menyebabkan sesak napas karena intensitasnya yang sering.
Jika sudah begini, Bunda tentu akan segera pergi ke apotik dan membeli obat untuk meredakan batuk. Lalu, apakah aman mengonsumsi obat batuk ibu hamil?
Berdasarkan Pusat Kesehatan di University of Michigan, merupakan hal yang baik jika ibu hamil memerhatikan waktu yang pas untuk minum obat batuk. Idealnya, obat batuk dikonsumsi saat usia kehamilan telah melewati 12 minggu.
Bukan tanpa sebab, periode tersebut merupakan masa krusial perkembangan organ vital janin di dalam kandungan. Biasanya, dokter akan merekomendasikan dosis obat batuk yang tepat setelah usia kehamilan 28 minggu.
Jenis obat batuk pun sebaiknya jangan dibeli secara bebas. Pastikan Bunda berkonsultasi lebih dulu dengan dokter untuk merk obat dan dosis yang tepat.
Obat batuk ibu hamil yang dianjurkan dokter, apa saja?
Beberapa jenis obat batuk ibu hamil yang direkomendasikan dokter untuk ibu dengan usia kandungan lebih dari 12 minggu antara lain:
- mentol rub untuk dioleskan di leher dan di bawah hidung
- nasal strip, mirip nose strip untuk mengangkat komedo, nasal strip juga ditempelkan di batang hidung. Fungsinya untuk melegakan hidung tersumbat
- obat batuk hisap yang bentuknya seperti permen
- acetaminophen untuk meredakan nyeri dan demam
- cough suppresant untuk meredakan batuk di malam hari
- expectorant atau obat untuk batuk kering
- kalsium-karbonat atau obat yang mirip untuk meredakan mual, kembung, dan heartburn
- sirup obat batuk biasa tanpa rasa
- dextromethorphan
- dextromethorphan-guaifenesin
Sebaliknya ada juga beberapa jenis obat batuk ibu hamil yang tidak dianjurkan dokter untuk dikonsumsi. Hindari obat-obatan yang mengandung bahan berikut kecuali memang disarankan oleh dokter kandungan Anda.
- aspirin
- ibuprofen
- naproxen
- kodein
- Bactrim (antibiotik)
Mencegah batuk saat hamil
Lalu, langkah apa yang sebaiknya dilakukan untuk mencegah batuk saat hamil? Pola hidup sehat yang kerap terlupakan merupakan jawaban yang ideal.
Biasakan untuk mencuci tangan hingga bersih, apalagi jika Bunda sedang berada di sekitar orang yang sedang batuk dan flu. Sebisa mungkin hindari bersentuhan tangan untuk menghindari tertular gejala serupa.
Cuci tangan dengan cermat, gunakan sabun, dan upayakan seluruh area tangan terkena sabun pencuci tangan dan air hingga benar-benar bersih.
Beristirahat yang cukup, minum banyak air putih dan berkumur dengan air hangat dicampur sedikit garam juga bisa dilakukan untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan yang menyiksa.
Sebagai alternatif, Bunda juga bisa menambahkan madu dan lemon dalam secangkir teh hangat sebagai pilihan obat batuk ibu hamil yang alami. Namun, pilih teh herbal yang tidak mengandung kafein tinggi ya, Bun.
Di samping itu, penting untuk Bunda yang sedang hamil juga merencanakan jadwal vaksinasi flu untuk meminimalisir risiko terkena infeksi dan komplikasi serius.
Ibu hamil memang rentan terkena komplikasi yang berawal dari batuk dan flu seperti pneumonia, bronchitis, dan infeksi sinus.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention, dengan melakukan vaksin flu akan membantu melindungi kehamilan dan janin hingga bayi berusia 6 bulan. Karenanya, penting untuk mengecek jadwal vaksin secara berkala.
Selain itu, jangan sepelekan batuk dengan gejala tertentu apalagi jika batuk dan flu membuat Bunda tidak napsu makan dan sulit tidur.
Bunada sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika merasa pusing, kesulitan bernapas, nyeri di area dada, terjadi pendarahan pada vagina, demam tinggi, muntah bahkan mengakibatkan gerakan janin menurun.
Referensi: The American Pregnancy, Baby Centre, Healthline
Baca juga :
Bunda, Ini Pilihan 6 Obat Batuk Pilek Bahan Alami Saat Hamil