Sastrawan Nh. Dini meninggal dunia dalam kecelakaan mobil
Salah satu penulis feminis pertama di bidang sastra Indonesia.
Novelis Nh. Dini yang legendaris karena karya-karyanya kerap dikutip di buku pelajaran bahasa Indonesia berpulang kemarin, Selasa, 4 Desember 2018, di Semarang, Jawa Tengah. NH Dini meninggal dunia di usia 82 tahun.
NH Dini meninggal akibat kecelakaan di Semarang
Melansir dari laman Merdeka, Nh. Dini meninggal setelah taksi yang ia tumpangi, Toyota Avanza bernomor polisi H 1362 GG, dihantam keras oleh truk yang mundur karena tidak kuat menanjak. Kecelakaan terjadi di Jalan Tol Bayumanik Kilometer 10, Gombel, Semarang, pada pukul 11.15 WIB.
Hari itu Nh. Dini baru saja pulang dari terapi tusuk jarum yang rutin ia lakukan. Dalam kondisi tak sadar, ia segera dibawa ke RS Elisabeth Semarang. Namun, nyawanya tak terselamatkan. Pukul 16.50, NH Dini meninggal dunia. Peristiwa kecelakaannya terekam oleh kamera CCTV.
NH Dini meninggal dunia, netizen berbelasungkawa
Kabar kematiannya yang beredar kemarin malam langsung mengundang sejumlah belasungkawa dan nostalgia dari netizen.
“Budi Darma mengungkapkan bahwa sastra Indonesia tidak memiliki semangat besar feminisme. Menurutnya, dari sekian banyak karya perempuan pengarang, hanya Nh Dini yang secara terus menerus menyuarakannya. Karya-karya Dini sejak tahun 1950-an sampai akhir abad-20 diikat oleh aspirasi yang kurang lebih sama, yaitu memarahi laki-laki,” tulis akun Ita Siregar di Facebook.
Nh. Dini kapal sarat kenangan. Membawa cerita dari lorong jalanan, padang ilalang, hingga negeri² jauh Jepun, Kampuchea, bahkan Paris. Saatnya kini kapal itu berangkat pulang. Dua dunia kau layari sudah. Selalulah jadi kuncup berseri pencakar langit. Tirai menurun. pic.twitter.com/nkaEHjtvvt
— Potret Lawas (@potretlawas) December 5, 2018
“Membaca karya-karyanya, aku jadi mengerutkan kening ketika Ayu Utami disebut-sebut sebagai pendobrak tabu dalam pembicaraan soal seksualitas lewat novelnya. Bukankah Nh. Dini sudah melakukannya secara amat elegan jauh lebih dini?” tulis Arie Saptaji di Facebook.
Kisah hidup NH Dini: Menikah dengan diplomat, akhir hayat dihabiskan di panti jompo
Nh. Dini lahir dengan nama Nurhayatin Sri Hardini Siti Nukatin di Semarang, 29 Februari 1936. Ia adalah bungsu dari 5 bersaudara. Kesukaannya pada menulis dimulai sejak kelas 3 SD. Hingga meninggal, ia telah menulis sekitar 20 judul buku.
‘La Barka’, ‘Istri Konsul’, ‘Pada Sebuah Kapal’, ‘Namaku Hiroko’ adalah sedikit dari banyak karya yang akhirnya menjadi warisan #NHDini untuk dunia. https://t.co/boXN4ZOCvG #CNNIndonesia pic.twitter.com/V1uGTLy9e0
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) December 5, 2018
Pada tahun 1961, ia menikahi seorang diplomat Prancis bernama Yves Coffin di Jepang. Dari pernikahannya, ia memiliki satu putri dan satu putra, yakni Marie-Claire Lintang Coffin (lahir 1961) dan Pierre-Louis Padang Coffin (lahir 1967). Pierre Coffin kemudian terkenal sebagai sutradara film animasi anak populer, Despicable Me.
One of The Greatest Novel writer and also Mother of Creator of Minions Pierre Coffin,NH Dini is Died in 82 years old, without her,maybe We could enjoy Minions also her masterpiece in novel writing #RIPNHDini (February 29,1936-December 4,2018) pic.twitter.com/rZIVyaRpFg
— Mx64 (@Mx649) December 4, 2018
Suaminya yang diplomat membuat Nh. Dini tinggal berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain. Hingga akhirnya ia bercerai setelah 13 tahun menikah, pada 1984. Setelah itu ia kembali menetap di Indonesia.
Di akhir hayatnya, Nh. Dini hidup tanpa keluarga di Wisma Lansia Harapan Asri, Banyumanik. Jenazahnya disemayamkan di panti wreda tersebut, kemudian dikremasi di Pemakaman Kedungmundu Semarang siang ini.
Selamat jalan Bu NH Dini, semoga kau bahagia di alam sana. Karyamu kan tetap abadi, dikenang sepanjang masa.
Baca juga:
Artis legendaris Bollywood Sridevi meninggal dunia, ini ungkapan duka sesama artis