Menjaga Awal Kehamilan

Masa awal kehamilan biasanya beresiko tinggi mengalami keguguran. Sehingga pada masa awal kehamilan ini calon Ibu harus menjaga kondisi badan maupun konsumsi makanan dan gaya hidup agar terhindar dari resiko tersebut

Masa awal kehamilan masih rawan terjadi keguguran. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga awal kehamilan sejak dini. Keguguran bisa saja terjadi karena beberapa faktor mulai pengaruh gaya hidup hingga stress yang melanda calon Ibu selama trimester pertama kehamilan.

Untuk itulah kenapa seringkali para dokter cenderung memberikan pil penguat kandungan untuk calon Ibu dengan masa awal kehamilan sekitar 1-3 bulan untuk menjaga awal kehamilan mereka dari resiko keguguran. Apalagi buat calon Ibu yang sibuk bekerja, tekanan pekerjaan juga bisa menimbulkan stress yang membahayakan bagi kesehatan janin. Kesibukan pekerjaan juga menimbulkan kelelahan yang bisa memicu keguguran pada awal kehamilan.

Disini kami berbagi informasi yang mudah-mudahan bisa berguna untuk menjaga awal kehamilan Anda dan kesehatan janin untuk mengurangi resiko keguguran.

Menghindari makanan yang mengandung keju

Sebaiknya hindari konsumsi keju yang dibuat dari susu non pasteurisasi karena berpotensi terkontaminasi bakteri listeria. Bakteri yang umum ditemukan di tanah, air, tanaman mati dan kotoran hewan ini merupakan organisme yang sangat umum sehingga dapat dengan mudahnya masuk dalam makanan. Bakteri ini bisa memicu terjadinya keguguran karena merusak sel-sel janin yang seharusnya berkembang khususnya di masa awal kehamilan.

Artikel terkait: Tumis Bayam, Menu untuk Ibu Hamil

Perjalanan yang melelahkan

Sebaiknya menjaga diri agar tidak terlalu kecapekan untuk menjaga awal kehamilan Anda. Hindari perjalanan jauh yang membuat tubuh menjadi lelah. Di awal kehamilan, janin masih dalam kondisi yang lemah dan tidak terlalu kuat. Saat melewati guncangan di jalan yang bergelombang atau jalan rusak, hal ini akan mempengaruhi kondisi janin. Pada usia kehamilan trimester awal perekatan janin ke dinding rahim masih terlalu lemah, sehingga saat terjadi guncangan akan mudah membuat janin jatuh sehingga terjadi keguguran.

Makanan yang diawetkan

Tak hanya keju, makanan yang diawetkan juga sebaiknya dihindari oleh ibu hamil muda. Bahan pengawet yang terkandung didalam makanan yang diawetkan dikhawatirkan dapat mengganggu pencernaan ibu hamil sehingga zat gizi yang tersalurkan ke tubuh janin akan berkurang. Zat pengawet juga diduga dapat mengganggu pertumbuhan saraf-saraf otak janin, padahal masa kehamilan adalah masa paling pesat pertumbuhan otak. Jadi, semasa hamil tidak ada ruginya ibu menghindari makanan dalam kemasan. Lebih baik pilih makanan segar tanpa bahan pengawet. Umumnya daging kornet yang berada dalam kemasan mengandung bahan pengawet. Daging sapi segar relatif tidak terkontaminasi zat kimia sehingga lebih baik untuk dikonsumsi, tapi dengan catatan sudah diproses atau dimasak dengan cara yang benar dan matang.

Hindari konsumsi kafein berlebih

Batasi jumlah asupan kafein. Terutama apabila Anda adalah pecandu kopi, ada baiknya Anda menggantikan kopi dengan jus buah segar saja. Kopi dengan dosis kafein tinggi dapat mempengaruhi berat badan rendah pada bayi, keguguran dan juga bisa mengurangi penyerapan zat besi.

Relaksasi

Relaksasi penting bagi calon Ibu untuk menghindarkan dari stress maupun kelelahan selama awal kehamilan.  Lakukan senam kehamilan dan olahraga ringan seperti jalan di pagi hari sambil menikmati keindahan alam. Bisa juga dengan mulai latihan mengatur pernafasan karena hal ini sangat penting untuk menghilangkan rasa sakit saat mulai terjadi kontraksi di akhir masa kehamilan. Relaksasi ini bisa dilakukan secara rutin sehingga kehamilan jadi lebih sehat dan janin tumbuh dengan kuat di dalam rahim Anda.

Selalu konsultasikan dengan dokter setiap perkembangan si janin ya Bun. Biar Ibu dan bayi selalu sehat. Demi menjaga awal kehamilan Bunda…

 

Share on Facebook atau G+ jika Anda merasa artkel ini bermanfaat. Join Komunitas Keluarga Indonesia di G+ untuk mengikuti update info dari kami dan berdiskusi dengan para Keluarga Indonesia

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.