Hati-hati Membersihkan Telinga Anak Bisa Sebabkan Gendang Telinga Robek
Hati-hati jika Bunda ingin membersihkan telinga anak, karena hal ini justru sangat membahayakan.
Membersihkan telinga anak sering dilakukan sebagai sebuah bentuk dari menjaga kebersihan anak oleh orangtua. Walau bermaksud baik, tapi orangtua harus berhati-hati saat membersihkan telinga anak.
Cutton bud merupakan benda yang sering digunakan untuk membersihkan telinga, begitu juga pada telinga anak. Namun, pada kenyataannya, penggunaan cutton bud untuk membersihkan telinga anak ini justru berbahaya.
Menurut penjelasan dari dr. Arifianto, Sp.A melalui akun Instagram pribadinya, penggunaan cutton bud untuk membersihkan kotoran telinga justru berisiko mendorong kotoran masuk lebih dalam. Akibatnya, akan mengganggu pendengaran, menyebabkan infeksi telinga, hingga merobek gendang telinga.
Artikel terkait : Bayi sering menggaruk telinga? Waspada tanda infeksi telinga
“Apalagi jika menggunakan benda lain, seperti peniti atau korek api untuk mengorek kotoran telinga. Benda-benda tersebut tentunya semakin berbahaya,” jelas dokter Apin.
Lagi pula, menurut dokter Apin, membersihkan telinga tak perlu dilakukan secara rutin. Pasalnya, kotoran telinga diciptakan untuk melindungi telinga dari berbagai serangan kuman dan pengganggu lain seperti debu dan benda asing.
“Artinya, kotoran telinga bertujuan baik, sama halnya dengan ingus, dahak, upil, dan air mata yang semuanya bertujuan melindungi tubuh. Akibat tujuan baik inilah, maka tidak ada anjuran untuk membersihkan telinga secara rutin, termasuk pada bayi dan anak,” tambahnya menjelaskan.
Artikel terkait: Risiko menindik telinga bayi yang perlu Parents ketahui
Kasus mengerikan saat membersihkan telinga anak
Di sisi lain, menurut informasi yang dilansir dari situs Healthline, sekitar tahun 1990 hingga 2010, membersihkan telinga adalah penyebab paling umum anak-anak di Amerika Serikat dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD). Mereka, para anak yang menjadi pasien, dilaporkan mengalami cedera telinga.
Tercatat ada lebih dari 260.000 anak mengalami kondisi tersebut. Umumnya, cedera ini karena ada benda yang tersangkut di telinga, gendang telinga yang berlubang, dan cedera jaringan lunak.
Cedera pada gendang telinga, tulang pendengaran, atau telinga bagian dalam dapat menyebabkan komplikasi kesehatan jangka panjang untuk si kecil. Maka dari itu, Bunda lebih waspada terkait hal ini.
Bagaimana membersihkan telinga anak yang aman?
Membersihkan telinga pada bagian dalam memang tidak perlu dilakukan, tapi berbeda dengan telinga bagian luar yang masih dapat dibersihkan. Caranya yaitu dengan menggunakan bola kapas atau waslap lembut yang telah direndam dengan air hangat.
Usap perlahan di belakang telinga bayi dan anak, di sekitar bagian luar setiap telinga. Ingat ya Parents, jangan pernah menempelkan bola kapas atau waslap di dalam telinga anak, karena ini bahaya dan memicu kerusakan pada saluran telinga.
Sementara itu, apakah penggunaan cutton bud diperbolehkan untuk membersihkan daun telinga? Menurut dokter Apin, hal tersebut boleh saja dilakukan, meskipun saat mandi daun telinga sudah otomatis dapat dibersihkan.
Penyebab penumpukan kotoran telinga pada anak
Dikutip dari laman Healthline, pada dasarnya penumpukan kotoran telinga pada bayi dan anak jarang terjadi. Hal itu karena saluran telinga membuat jumlah kotoran telinga yang dibutuhkan dalam jumlah yang tepat.
Meski demikian, dalam beberapa kasus, penumpukan kotoran telinga yang berlebih dapat mengganggu pendengaran, atau menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman. Tanda bayi merasa tidak nyaman pada bagian telinga yaitu bayi akan menarik-narik bagian telinganya.
Apabila anak merasa sangat tidak nyaman pada telinga atau terdapat gangguan kesehatan telinga, alangkah lebih baik untuk Parents membawa anak langsung ke dokter. Jangan diatasi sendirian, karena khawatir akan membuat kondisi lebih parah.
Nah Parents, itulah informasi terkait membersihkan telinga anak yang patut diketahui. Semoga bermanfaat, ya.
Referensi : Healthline
Baca juga :
Telinga bayi ada lubang seperti ini? Pahami penyebabnya sebelum terjadi infeksi