Makan Daging Kambing Bisa Sebabkan Darah Tinggi, Mitos atau Fakta?
Sebagian orang menghindari makan kambing, karena takut mengalami tekanan darah tinggi. Namun, benarkah kambing sebabkan darah tinggi? ini penjelasannya!
Banyak desas-desus yang menyebutkan bahwa konsumsi daging kambing dapat menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Namun, benarkah makan kambing bisa sebabkan tekanan darah tinggi? Berikut penjelasannya!
Gizi yang terkandung dalam daging kambing
Dilansir dari Live Strong, daging kambing adalah sumber makanan yang kaya gizi. Nilai gizi daging kambing memang tergantung pada cara menyiapkannya, dan seberapa besar porsinya. Namun, rata-rata 113 gram porsi daging kambing yang dimasak memiliki 124 kalori, 2,6 gram lemak, 0,8 gram lemak jenuh, 25 gram protein dan 64 mg kolesterol.
Perbandingannya, daging kambing lebih rendah lemak daripada ayam, tetapi lebih tinggi protein daripada daging sapi. Rendahnya kadar lemak jenuh dan kolesterol, dikombinasikan dengan kandungan zat besi dan protein yang tinggi, menjadikan daging kambing pilihan yang tepat bagi Anda yang mencari daging merah yang sehat.
Daging ini juga lebih sehat jika dibandingkan dengan ayam, daging sapi dan babi dalam porsi yang sama.
Makan daging kambing sebabkan darah tinggi?
Dilansir dari Steemit, makan daging kambing bukanlah penyebab seseorang terkena hipertensi.
Meskipun lemak jenuh dalam daging kambing cukup tinggi, tetapi masih lebih rendah dari lemak tak jenuh dalam daging kambing itu sendiri. Berbicara tentang lemak jenuh pada daging kambing, nyatanya lemak jenuh pada daging kambing masih lebih rendah jika dibandingkan dengan lemak jenuh yang ada pada daging sapi atau kerbau.
Jadi fakta ini bisa menjadi landasan, bahwa sebenarnya daging kambing tidak menyebabkan manusia mengalami hipertensi (darah tinggi).
Pengolahan daging kambing yang kurang tepat dapat sebabkan darah tinggi
Dang kambing sangat terkenal dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, lalu apa penyebabnya? Jawabannya adalah pengolahan daging yang tidak tepat.
Daging kambing memiliki rasa daging yang lebih hambar dibandingkan dengan daging sapi atau kerbau, sehingga kurang lezat untuk dikonsumsi tanpa bumbu. Untuk mensiasati rasa daging yang hambar ini, banyak orang menggunakan lebih banyak garam saat mengolah daging kambing. Jadi garam inilah yang justru menyebabkan tekanan darah meningkat.
Dilansir dari Cleaveland Clinic, ginjal Anda menyaring lebih dari 120 liter darah setiap hari. Mereka mengeluarkan racun dan cairan yang tidak diinginkan dari sel-sel di seluruh tubuh, kemudian mengirimnya ke kandung kemih. Makan terlalu banyak garam dapat membuat ginjal Anda sulit mengeluarkan cairan, yang berakibat pada peningkatan tekanan darah.
Artikel terkait: Garam untuk ibu hamil, berapa takaran yang aman untuk dikonsumsi?
Selain penggunaan banyak garam, di Indonesia sendiri, daging kambing sering diolah menggunakan santan. Dilansir dari Health24, santan memiliki kandungan lemak jenuh yang cukup tinggi. Satu cangkir santan dapat mengandung hingga 40 gram lemak jenuh.
Karena itu, mengonsumsi santan dalam jumlah besar dapat meningkatkan kadar lemak darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler, seperti penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
Jadi, makan daging kambing bisa menyebabkan hipertensi atau tidak, tergantung pada pengolahannya.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Parents!
Baca juga:
Bolehkah ibu hamil makan daging kambing, adakah risikonya bagi janin?