Memastikan asupan bernutrisi menjadi sebuah keharusan bagi ibu hamil. Hal ini tentu saja untuk memastikan kecukupan gizi anak selama periode emas tercukupi dengan baik. Namun, bagaimana dengan madu? Apakah madu untuk ibu hamil diperbolehkan? Berikut ulasannya untuk Bunda!
Apakah Madu untuk Ibu Hamil Diperbolehkan?
Ibu hamil boleh saja mengonsumsi madu, mengingat kandungan madu pun baik untuk bantu meningkatkan kesehatan Bumil.
Sebelum membahas dan mengetahui penjelasan dari dokter kandungan, apakah madu untuk ibu hamil diperbolehkan atau tidak, penting untuk diketahui lebih dahulu, bahwa madu tersusun dari glukosa, fruktosa, dan air.
Di samping itu, madu juga mengandung beberapa nutrisi yang memang dibutuhkan tubuh, termasuk bagi ibu hamil. Mulai dari vitamin, protein, kalsium, tembaga, ribofalvin, zat besi, megnesium, potasium, zinc, dan niasin.
Mengingat kandungan nutrsi yang terdapat dalam madu memang sangat banyak, artinya madu memang aman dikonsumsi oleh ibu hamil.
Hal ini pun ditegaskan oleh dr. Yusfa Rasyid SpOG dari RS. YPK Mandiri, Menteng. “Iya, madu memang boleh dikonsumsi ibu hamil. Kenapa tidak? Apalagi kalau mengingat kandungan madu memang baik,” ujarnya saat dihubungi theAsianparent Indonesia.
Lebih lanjut dr. Yusfa juga menegaskan bahwa ibu hami boleh mengonsumsi madu, bahkan sejak hamil muda atau di trimester awal.
Secara nutrisi, madu bisa menjadi alternatif gula yang enak dan sedikit lebih sehat. Hal ini juga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengobatan dalam menyembuhkan sakit atau luka.
Artikel terkait: 8 Manfaat Ikan Sarden untuk Ibu Hamil, Lengkap dengan Nutrisi dan Cara Penyajian
Jumlah Madu yang Disarankan untuk Bumil
Walaupun madu aman dikonsumsi oleh ibu hamil, tetapi Bunda harus perhatikan takarannya, jangan sampai berlebihan!
Akan tetapi, saat mengonsumsinya jangan berlebihan, Bunda. Sebagai gula tambahan, Anda bisa mengonsumsinya dalam jumlah sedang. The American Heart Association merekomendasikan Anda membatasi asupan gula tidak lebih dari 6 sendok teh sehari.
Khusus untuk ibu hamil, dr. Yusfa menyarankan agar Bunda mengonsumsi madu tidak lebih dari 1 sendok makan setiap harinya.
“Madu juga jangan terlalu banyak dikonsumsi setiap harinya. Paling tidak satu sendok saja sudah cukup. Madunya juga pilih madu alami dengan kualitas bagus. Pastikan madu yang dikonsumsi bukan madu mentah, tapi yang sudah diolah,” terang dr. Yufta.
Dan bila Bunda mengalami masalah dengan berat badan (obesitas) atau menderita diabetes gestasional, ada baiknya Anda menghindari madu.
Artikel terkait: Bayi 6 bulan meninggal karena diberikan madu, peringatan untuk Parents!
Adakah Bahaya Madu untuk Ibu Hamil?
Jika Bunda mengonsumsi madu yang tidak dipasteurisasi atau mentah, hal ini bisa saja memicu kondisi bahaya. (Sumber: Pexels)
Seperti yang dijelaskan di atas, madu aman dikonsumsi ibu hamil. Hal ini ditegaskan Keli Hawthorne, M.S., R.D., L.D., direktur penelitian klinis untuk departemen pediatri Dell Medical School di The University of Texas di Austin, yang mengatakan, “Madu aman, kok, untuk dimakan selama kehamilan.”
Bunda mungkin pernah mendengar bahwa madu tidak aman untuk dikonsumsi bayi, dan itu benar. Madu dapat mengandung bakteri yang dapat menyebabkan botulisme pada bayi. Usus bayi tidak cukup matang untuk menghancurkan bakteri, jadi Bunda harus menjauhkan madu dari mereka sampai mereka berusia 1 tahun.
“Namun, orang dewasa yang sehat tidak berisiko mengalami botulisme setelah mengonsumsi madu, bahkan selama kehamilan,” ungkap Keli.
Sebagian besar madu yang dijual di toko biasanya juga sudah dipasteurisasi menggunakan metode yang mirip dengan yang digunakan untuk mempasteurisasi susu. Di mana madu dipanaskan hingga 161 derajat Fahrenheit atau sekitar 71 derajat Celcius selama 15 hingga 30 detik, dan kemudian didinginkan dengan cepat.
Proses pasteurisasi ini akan membunuh sel-sel jamur, sehingga madu tidak akan berfermentasi dan memperlambat proses kristalisasi, sehingga madu akan tetap cair.
Bunda mungkin menemukan madu yang tidak dipasteurisasi atau mentah di peternakan lebah, kios pinggir jalan, atau pasar. Sayangnya, tidak ada penelitian tentang dampak konsumsi madu mentah selama kehamilan, jadi untuk amannya, lebih baik Bunda mengonsumsi madu yang sudah dipasteurisasi saja.
Melansir laman Baby Center, madu mentah memang mengandung lebih banyak antioksidan, tapi membawa risiko listeriosis –biasa ditemukan pada keju dan daging deli yang tidak dipasteurisasi.
Artikel Terkait: 7 Snack Ibu Hamil Pilihan, Enak dan Sehat!
Manfaat Madu untuk Ibu Hamil
Secara umum, madu tidak dianggap sebagai sumber makanan yang kaya vitamin atau mineral, tetapi masih dianggap memiliki beberapa manfaat kesehatan terutama bagi ibu hamil.
1. Meningkatkan Imunitas Tubuh
Hal ini dikarenakan madu mengandung vitamin C dan B, termasuk senyawa penting lainnya seperti kandungan zat besi.
2. Sumber Kalori
Tak hanya itu, madu juga bisa bermanfaat sebagai sumber kalori karena kandungan sukrosa yang terdapat dalam madu. Termasuk ada kandungan karbohidrat kompleks, serta kandungan senyawa lain yang penting seperti vitamin.
3. Mengatasi Sakit Tenggorokan
Jika Bunda sedang batuk atau mengalami sakit tenggorokan, madu juga bisa dimanfaatkan untuk meredakannya. Gunakan madu yang dicampur dengan dengan teh hangat serta lemon.
4. Mengatasi Insomnia
Madu pun bisa membantu masalah sulit tidur yang kerap dirasakan Bumil. Caranya, sebelum tidur Bunda bisa mengonsumsi madu yang dicampur dengan susu.
5. Meningkatkan Kesuburan
Ditambahkan obgin dan anggota Dewan Peninjau Verywell Family Andrea Chisholm, MD, rutin mengonsumsi madu sebelum konsepsi dapat membantu meningkatkan kemampuan Bunda untuk hamil.
6. Kesehatan Pernapasan
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa mengonsumsi madu dapat membantu mengurangi gejala asma, tetapi hanya jika dikombinasikan dengan Nigella sativa (jintan hitam) atau biji seledri. Madu saja bukanlah pengobatan asma yang efektif.
7. Perlindungan Antioksidan
Madu, terutama varietas berwarna gelap, mengandung antioksidan yang dapat meningkatkan kesehatan dengan memerangi molekul dalam tubuh kita yang merusak sel-sel sehat.
Artikel terkait: Ketahui 14 Manfaat Labu Kuning untuk Ibu Hamil, Bagus untuk Perkembangan Otak Janin
Dampak Madu untuk Ibu Hamil
Pada beberapa kondisi tertentu, madu bisa berdampak buruk bagi kesehatan ibu hamil. Di antaranya:
1. Botulisme
Pada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa yang memiliki masalah atau kelainan gastrointestinal, seperti penyakit Crohn, penyakit radang usus, atau operasi lambung sebelumnya, akan lebih baik jika Anda menghindari madu demi kesehatan Anda sendiri.
Orang yang telah menjalani operasi usus atau lambung atau memiliki penyakit Crohn mungkin mengalami kesulitan memproses bakteri sehari-hari di saluran usus mereka. Dan karena madu mengandung spora bakteri, ada baiknya Anda bertanya kepada dokter mengenai asupan madu.
Tidak hanya pada bayi di bawah 1 tahun, anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa dengan kondisi rentan terhadap infeksi bakteri juga bisa mengalami botulisme.
Botulisme adalah penyakit infeksi yang disebabkan spora bakteri Clostridium botulinum, yaitu bakteri yang terkandung dalam madu. Bakteri ini dapat tumbuh dengan cepat di usus dan menghasilkan neurotoksin yang menyebabkan botulisme, penyakit langka namun serius yang dapat menyebabkan kelemahan dan kelumpuhan pada lengan, kaki, area perut, dan sistem pernapasan.
2. Diabetes Gestasional
Ibu hamil yang menderita diabetes gestasional juga akan mengalami peningkatan gula darah bila mengonsumsi madu terlalu banyak. “Kalau memang kualitas madu baik, tidak mentah dan dikonsumsi tidak berlebihan, ibu hamil dengan diabetes gestasional juga masih diperbolehkan mengonsumsi madu,” ujar dr.Yusfa menegaskan.
Artikel Terkait: 10 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 1 Rekomendasi, Sudah Ceklis yang Mana?
Dampak Madu untuk Janin
Walaupun bayi di bawah usia 1 tahun dilarang mengonsumsi madu karena bahaya botulisme, tetapi janin dalam kandungan Bunda aman, kok, jika Bunda konsumsi madu saat hamil. (Sumber: Pexels)
Perut orang dewasa sudah lebih mampu menangani bakteri dalam madu dan terhindar dari botulisme, tetapi tidak demikian bagi bayi yang berusia di bawah 1 tahun. Wajar jika ada yang bertanya, “Amankan madu bagi janin?”
Jawabannya, “Aman, Bunda!”
Meski bakteri Clostridium botulinum berhasil melewati perut Anda, penelitian menunjukkan sangat kecil kemungkinannya bakteri itu bisa melewati plasenta dan menuju ke bayi di dalam rahim.
Dan dalam kasus yang jarang terjadi di mana ibu hamil mengalami botulisme, penyakit tersebut tidak terdeteksi pada bayi dalam kandungannya.
Artikel Terkait: 6 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 2 Rekomendasi, Cek!
***
Itulah informasi mengenai konsumsi madu bagi ibu hamil, semoga informasi di atas bermanfaat, ya, Parents!
Artikel diupdate oleh: Ester Sondang
Baca juga:
Bolehkah ibu menyusui mengonsumsi madu? Baca faktanya di sini!
11 Merek Madu yang Bagus di 2024, Jaga Imunitas Keluarga
Khasiat Madu Penyubur Kandungan, Fakta atau Mitos?
6 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 2 Rekomendasi di 2024, Cek!
10 Suplemen Asam Folat Ibu Hamil Pilihan di 2024 untuk Kesehatan Bunda dan Janin
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.