Nikahi Seorang Gadis, Lurah di Sulawesi Selatan Beri Mahar 3 Miliar
Pernikahan di Indonesia memang kerap unik dan menyimpan sejuta cerita, seperti halnya seorang lurah yang memberikan uang mahar pernikahan senilai 3M.
Media sosial tengah digemparkan oleh kabar seorang lurah nikahi gadis dengan mahar 3M. Kabar pernikahan yang datang dari Sulawesi Selatan ini memang cukup mengejutkan khayalak, terlebih saat mengetahui maharnya yang luar biasa.
Lantas, bagaimana kisah selengkapnya? Yuk, langsung kita simak saja informasinya.
Kisah Lurah Nikahi Gadis dengan Mahar yang Fantastis, yakni 3M
Berita pernikahahan seorang lurah menjadi viral dalam sekejap karena besarnya mahar yang ia persembahkan kepada keluarga calon pengantin perempuan. Tak kurang dari 3 miliar rupiah, ia berikan sebagai uang panai kepada calon pasangannya.
Sang pengantin laki-laki bernama Faizal Ichwan Azali yang merupakan Lurah Samata, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, disebutkan memberi mahar dalam bentuk rumah, uang tunai, berlian, dan perhiasan emas. Uang tunai yang diberikan dalam mahar berkisar Rp500 juta secara tunai.
Faisal sendiri enggan berkomentar banyak ketika diwawancarai oleh reporter. Namun, kerabat-kerabat Faisal membenarkan tentang fakta mahar dengan total 3 miliar tersebut.
Kedua pasangan ini telah melakukan pernikahan di kediaman pengantin perempuan di Kota Palopo tanggal 27 September lalu. Mereka berencana untuk mengadakan acara resepsi kedua di sebuah hotel di Makasar pada Oktober mendatang.
Artikel Terkait: Ini Peraturan Resepsi Pernikahan di Era New Normal, Patuhi atau Kena Sanksi
Adat Makassar Uang Panai
Adakah Parents di sini yang pernah menonton film komedi berjudul “Uang Panai” yang sempat ditayangkan di bioskop tahun 2016 lalu?
Kalau pernah, pasti Parents sudah familiar dengan adat suku Bugis Makassar tentang mahar atau yang sering mereka sebut dengan uang panai atau uang panaik. Berbagai masyarakat tentu memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang tradisi uang panai ini.
Dalam pandangan masyarakat luas, tradisi uang panai mungkin bisa membebani keluarga pengantin laki-laki. Sebab, terkadang kesepakatan uang panai yang ditentukan keluarga perempuan terlalu tinggi di atas kesanggupan keluarga pihak laki-laki.
Akan tetapi, uang panai itu sendiri memiliki beberapa maksud dan tujuan tertentu. Berikut ini adalah beberapa makna uang panai yang menjadi tradisi adat suku Bugis Makassar.
Artikel terkait: 7 Adat Pernikahan Termahal di Indonesia, dari Suku Mana Sajakah?
1. Penghargaan Terhadap Calon Pengantin Perempuan
Sebenarnya uang panai adalah suatu perlambang bahwa keluarga calon pengantin laki-laki sangat menghargai calon pengantin perempaun yang akan menjadi bagian dari keluarganya kelak. Jadi, uang panai bukan bermaksud untuk membeli calon pengantin perempuan seperti pikiran sebagian orang.
Adat ini menjadi sebuah bukti bahwa perjuangan mendapatkan perempuan yang dicintai memang susah dan berliku. Banyaknya uang panai biasanya juga disesuaikan dengan prata calon pengantin perempuan.
Hal yang sering diperhatikan biasanya adalah tingkat pendidikan, status pekerjaan, ataupun faktor lain seperti keturunan bangsawan atau bukan, dan sudah naik haji atau belum. Semakin baik status perempuan tersebut maka semakin mahal pula uang panai yang mesti dibayar oleh calon pengantin laki-laki.
Meskipun begitu, tapi biasanya nilai uang panai tetap didiskusikan terlebih dahulu oleh kedua keluarga calon pengantin.
2. Sebagai Dorongan agar Pihak Laki-laki Semangat untuk Bekerja dan Mencari Uang
Besarnya uang panai memang terkesan membebani laki-laki suku Bugis Makassar. Akan tetapi, jika dilihat dari sisi positifnya, adat semacam ini juga membuat pihak laki-laki menjadi lebih semangat untuk bekerja dan mencari uang.
Banyak laki-laki dari suku Bugis Makassar mampu bekerja keras di berbagai lini bahkan sampai keluar dari kampung halamannya demi bisa memiliki penghasilan dan kehidupan yang baik.
3. Uang Panai Menjadi Hambatan untuk Menikah dengan Gadis Idaman
Film “Uang Panai“ bisa menggambarkan betapa beratnya adat uang panai ini untuk dipenuhi jika kondisi finansial keluarga calon pengantin laki-laki tidak mumpuni. Hal ini bisa diperparah dengan fakta jika keluarga calon pengantin perempuan adalah keluarga bangsawan yang tentu memiliki standar uang mahar yang besar.
Kejadian seperti ini tidak hanya terjadi dalam film, tetapi juga dalam realitas kehidupan di sana. Ada sebagian laki-laki yang mesti melepaskan mimpi menikahi perempuan yang dicintainya karena tidak sanggup memenuhi permintaan uang mahar dari keluarga calon pengantin perempuan.
Hal terbaik yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah seperti ini adalah dengan berdiskusi di antara keluarga kedua pengantin tersebut.
Demikianlah informasi tentang seorang lurah yang nikahi gadis dengan mahar 3M. Kalau Parents dapat uang 3M, kira-kira mau dibelanjakan apa?
Sumber: Detik, Kompas
Baca Juga:
6 Tips Pernikahan Langgeng ala Fitri Tropica, Jangan Gengsi Minta Maaf