Liburan Keluarga Adalah Sumber Kebahagiaan Anak Hingga Mereka Dewasa

undefined

Liburan tidak hanya berfungsi untuk menghilangkan stres, namun juga sebagai momen untuk membuat kenangan bahagia, yang akan disimpan anak hingga mereka dewasa. kenangan bahagia saat liburan membantu mereka melewati masa sulit dalam hidupnya.

Liburan keluarga tidak hanya bersifat sebagai penghilang stres, namun juga menjadi waktu yang berharga untuk membangun ikatan yang kuat satu sama lain. Saat liburan, Anda akan fokus bersenang-senang bersama anak-anak dan pasangan. Hal tersebut akan dikenang selamanya oleh anak-anak, bahkan hingga mereka tumbuh dewasa.

Dilansir dari laman smartparenting.com.ph, setidaknya ada 5 alasan mengapa Anda harus meluangkan waktu untuk liburan bersama keluarga.

1. Biaya yang dikeluarkan untuk liburan lebih bermanfaat dibandingkan membeli mainan

liburan keluarga

Mainan semahal apapun, akan membuat anak bosan setelah memainkannya dalam waktu lama. Lagipula, mainan tidak bisa membuat anak dan orangtua menjadi lebih dekat, kemungkinan malah membuat saling menjauh. Karenanya, lebih baik Anda menghabiskan uang untuk liburan bersama keluarga.

Oliver James, seorang psikolog menyatakan bahwa liburan keluarga sangat bernilai bagi anak-anak. Momen saat kebersamaan dan kenangan yang akan mereka miliki. Liburan juga bermanfaat untuk membentuk jalinan erat antar anggota keluarga.

Anda akan memiliki waktu untuk saling mengobrol tentang banyak hal, tanpa terganggu tenggat pekerjaan, atau tagihan rumah tangga. Anda akan terkejut menyadari betapa sedikitnya Anda mengetahui tentang keseharian anak saat ia mulai bicara banyak.

Momen liburan akan membuat keluarga Anda menjadi lebih dekat satu sama lain. Dan manfaatnya akan jauh terasa melebih mainan yang hanya berfungsi mengalihkan perhatian sesaat.

2. Liburan memberi keuntungan pada perkembangan otak anak

liburan keluarga

Dr. Margot Sunderland, seorang ahli psikoterapi anak di Inggris mengatakan, “Banyak yang tidak tahu bahwa liburan juga bermanfaat bagi perkembangan otak anak.”

Saat Anda pergi menjelajah berbagai tempat selama liburan keluarga, entah di alam bebas atau di kota wisata, Anda mengaktifkan beberapa area penting di otak. Terutama area dimana ‘bermain dan mencari’ berada, yang biasanya tidak terlatih saat terus-terusan berada di dalam rumah.

“Hal ini membawa pertumbuhan dan kedewasaan pada lobus frontal, yakni bagian otak yang terlibat dalam fungsi kognitif, kecerdasan sosial, dan kemampuan untuk fokus. Hal-hal ini akan bermanfaat selama hidup,” ujar Dr. Sunderland.

3. Baik orangtua dan anak butuh penghilang stres

liburan keluarga

Anggapan bahwa hanya orang dewasa yang bisa mengalami stres ternyata salah besar. Sebuah survey pada tahun 2015 yang melibatkan 754 orang anak menemukan, 79% anak usia 80-14 tahun menyatakan bahwa mereka sering mengalami stres.

Di sisi lain, 77% anak melaporkan bahwa mereka tidak merasakan stres saat orangtua mengambil cuti kerja dan menghabiskan waktu bersama mereka.

Laporan survey tersebut mengatakan, orangtua yang ingin membantu anaknya mengurangi stres, sebaiknya mempertimbangkan untuk pergi jalan-jalan di hari libur.

Dr. Lotte Bilyn, seorang profesor di The MIT Sloan School of Management di Amerika Serikat juga menyetujui hal ini. Dia mengatakan, “Hubungan yang baik muncul dari interaksi sederhana bersama keluarga, di tengah keadaan santai yang tidak membuat stres.”

4. Kenangan saat liburan keluarga bisa berperan sebagai jangkar kebahagiaan

liburan keluarga

Di Inggris, teradapat sebuah lembaga nasional yang membantu keluarga tak mampu untuk pergi liburan. Lembaga tersebut bernaama Family Holiday Association.

Lembaga ini juga melakukan sebuah studi pada tahun 2015 yang memberi pencerahan pada manfaat jangka panjang dari liburan keluarga. 49% kenangan paling bahagia orang-orang di Inggris yang mereka survey adalah kenangan liburan bersama keluarga.

Sepertiga dari para objek yang disurvey mengatakan, mereka masih bisa mengingat jelas kenangan liburan keluarga yang ia alami saat masih kecil. Yang lebih menarik, seperempat dari mereka mengaku menggunakan memori tersebut untuk membantu dirinya melewati masa-masa paling berat dalam hidup.

John McDonald, direktur Family Holiday Association berkata, “Kami menganggap hal tersebut sebagai ‘jangkar kebahagiaan’. Pancaran dari kenangan paling membahagiakan pada masa-masa indah yang dilalui bersama keluarga, bisa menjadi sebuah kekuatan besar yang bisa membawa perasaan lega dan ketangguhan saat menghadapi waktu terberat dalam hidup.

5. Mengambil foto bisa membuat Anda lebih bahagia

liburan keluarga

Sebuah studi yang dilakukan di Yale School of Management menemukan fakta, tindakan mengambil foto meningkatkan keterlibatan orang dengan kebahagiaan, apapun aktifitas yang sedang mereka lakukan. Tentu saja, tindakan mengambil foto tidak mendominasi kegiatan yang ada.

Anda juga harus menikmati waktu kebersamaan Anda bersama keluarga, jangan hanya sibuk mengambil foto. Buat apa foto yang banyak jika Anda sendiri tidak mendapatkan banyak hal dari acara tersebut?

***

Untuk mendapatkan liburan keluarga, Anda tak perlu jauh-jauh pergi ke pantai atau ke puncak. Luangkan waktu setiap akhir pekan bersama anak-anak ke tempat hiburan, atau tempat wisata di dekat tempat tinggal Anda juga sudah bisa menjadi momen kebersamaan yang tak ternilai harganya.

Jadi, jangan pernah ragu untuk meluangkan waktu liburan bersama keluarga tercinta ya, parents.

 

Baca juga:

10 Tempat Wisata di Indonesia yang Asyik untuk Dikunjungi Bersama Anak

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.