Lebam pada Bayi
Apakah wajar bila bayi mengalami lebab di tempat jarum suntik, seminggu setelah diimunisasi cacar air atau DTaP? Dr. Krishnamoorthy Niduvaje dari National University Hospital (NUH) menjawabnya.
Apakah wajar bila bayi mengalami lebam di tempat jarum suntik, seminggu setelah diimunisasi cacar air atau DTaP? Perlukah dicemaskan atau tidak ada masalah?
Lebam atau bekas merah di tempat bekas suntikan vaksin cacar air jarang terjadi (injeksi biasanya dilakukan di bawah kulit)
Vaksin DTaP terkadang dapat mengakibatkan bengkak setempat dan kemerahan di tempat injeksi terutama bila injeksinya tidak cukup dalam (karena mestinya diberikan ke dalam otot).
Reaksi setempat itu, biasanya hanya terjadi sekitar 5% dari vaksin dan mungkin memerlukan waktu beberapa minggu sebelum hilang. Selama waktu itu mungkin terjadi perubahan warna pada tempat bekas suntikan tersebut.
Hal ini tidak perlu dicemaskan karena biasanya akan hilang tanpa perawatan khusus.
Pertanyaan tentang Lebam pada Bayi dijawab oleh
Dr Krishnamoorthy Niduvaje
Associate Consultant
Bagian Neonatology
Children’s Medical Institute
National University Hospital, Singapura
Memar atau lebam pada umumnya sering terjadi karena adanya benturan sesuatu secara kuat. Namun ada beberapa orang yang memiliki lebam atau memar bukan karena benturan ringan atau keras sekalipun. Terjadinya memar ini terjadi karena pembuluh darah kecil pecah sehingga sel sel darah di dalam tubuh merembes keluar dan mengendap di bawah permukaan kulit. Nah mari simak beberapa penyebab terjadinya lebam atau memar pada bayi berikut.
Penyebab Lebam Pada Bayi
1 Kekurangan Trombosit
Kondisi memar pada bayi bisa disebabkan karena penurunan produksi trombosit yang mengakibatkan virus, efek samping obat, atau kanker darah. Selain itu kekurangan trombosit juga dapat mengakibatkan platelet yang menyerang sistem kekebalan tubuh sendiri. Penyakit idiopathic thrombocytopenic pupura (ITP) adalah penyakit yang timbul karena kurangnya trombosit dalam tubuh.
2. Efek Samping Obat Obatan dan Suplemen
Obat anti koagulan atau anti platelet yang juga dikenal sebagai obat pengencer darah memiliki fungsi untuk mencegah penggumpalan darah. Obat obatan ini sering dikonsumsi untuk mengobati stroke dan penyakit jantung. Namun efek samping penggunaan obat obatan ini adalah mudah terjadi memar pada bagian tubuh tertentu.
Golongan obat kortikosteroid banyak digunakan untuk meredakan peradangan pada penyakit asma, alergi, atau eksim juga dapat menimbulkan kulit. Sehingga membuat bayi atau seseorang mudah mengalami memar. Obat pereda nyeri seperti ibuprofen serta suplemen minyak ikan juga sangat memungkinkan menimbulkan memar lebih mudah terjadi.
3. Penyakit Hati
Liver atau hati merupakan organ yang berfungsi untuk menghasilkan protein dan merupakan pembentuk pembekuan darah. Kerusakan hati akibat mengkonsumsi alhokol yang berlebih, infeksi atau sirosis dapat mengganggu produksi protein dan menyebabkan memar yang lebih mungkin terjadi.
4. Kekurangan Faktor Pembekuan Darah
Salah satu penyebab terjadinya memar adalah kurangnya protein di dalam darah yang memiliki fungsi untuk mengehntikan pendaharan. Ketika tubuh kekurangan faktor pembekuan darah, memar dan pendaharaan secara spontan akan mudah terjadi seperti gusi berdarah, mimisan atau memar di sendi akan sangat mudah terjadi.
Contoh salah satu penyakit yang menyebabkan memar akibat kekurangan darah adalah hemofilia dan penyakit von Willebrand. Keduanya merupakan penyakit genetik atau keturunan yang menyebakan penderitanya kekurangan faktor pembekuan darah. Sehingg Anda harus mengkonsumsi makanan yang merupakan faktor untuk mendukung penambah darah.
5. Kekurangan atau Defesiensi Vitamin
Selain mudah mengalami memar, kekurangan vitamin K, vitamin 12, Vitamin C atau folat juga akan menyebabkan memar lebih lama sembuh. Karena itu, Anda bisa dengan mudah mengatasi memar dengan mengkonsumsi makanan yang menganfung vitamin K, Vitamin C dan folat lebih banyak. Kekurangan vitamin K inilah yang cenderung menyebabkan resiko yang tinggi saat bayi akan lahir. Oleh karena itu, suntikan vitamin K yang biasanya diberikan pada bayi baru lahir.
6. Olahraga Berat
Tidak hanya bayi saja yang akan mengalami lebam atau memar pada tubuh, seseorang yang sudah tua pun akan sering mengalami hal ini. Terjadinya pembekuan ini diakibatkan karena aktivitas berat yang dilakukan setiap harinya. Memar yang timbul ini juga sering terjadi disertai dengan penurunan berat badan dan tubuh bengkak, serta nyeri di lokasi memar.
Itulah beberapa penyebab terjadinya memar atau lebam secra tiba tiba pada tubuh seseorang. Ketikan mengalami gejala memar tiba tiba, Anda bisa langsung berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk menentukan penanganan selanjutnya. Penting bagi Anda untuk selalu memperhatikan pola makan agar bisa memenuhi kebutuhan tubuh dan terhindar dari memar atau lebam yang terjadi secara tiba tiba tersebut.