Kram perut merupakan salah satu gejala yang sering terjadi kepada ibu hamil. Kram perut saat hamil memang umum terjadi pada ibu hamil ya Parents, tetapi hal itu perlu juga diwaspadai sebagai tanda yang berbahaya bagi usia kehamilan sang ibu, lho!
Selama trimester pertama, kram perut saat hamil sering terjadi akibat perubahan normal yang terjadi selama perkembangan bayi. Kram umumnya dapat digambarkan sebagai sensasi tertarik yang terjadi pada satu atau kedua sisi perut Anda.
Dalam kebanyakan kasus, kram adalah bagian normal dari kehamilan. Namun, ada beberapa kasus ketika kram perut saat hamil harus diwaspadai. Yuk simak ulasannya berikut ini, Parents!
Artikel terkait: Suka makan mangga saat hamil? Ini manfaatnya bagi ibu dan janin
Penyebab Kram Perut Saat Hamil

Dokter kandungan Zeissa Rectifa Wismayanti dari Rumah Sakit Pondok Indah dalam IG Live theAsianParent yang berjudul “Tanda Bahaya Kehamilan yang Bumil Wajib Tahu” mengungkapkan beberapa gejala terkait kram perut yang terjadi pada ibu hamil.
Dokter Zeissa mengungkapkan, kram perut memang sering dikeluhkan oleh ibu hamil. Hal itu biasanya terjadi karena adanya peregangan jaringan ikat penyangga rahim oleh karena rahim yang ukurannya semakin membesar.
“Kalau kram perut atau bilik perut juga cukup sering dikeluhkan ya, terutama pada trimester awal (ibu hamil). Biasanya ini terjadi akibat peregangan jaringan ikat penyangga rahim oleh karena rahim yang ukurannya semakin membesar,” ujar dokter Zeissa lewat Instagram live bersama akun @theasianparent_id.
Ia juga menambahkan, “Selain itu, biasanya keluhannya ringan ya, terus dia hilang timbul, rasanya mungkin seperti menstrual cramp gitu ya. Seperti menstruasi, terus lokasinya di perut bawah atau bisa aja di punggung bawah juga bisa.”
Dokter Zeissa juga mengungkapkan, ada beberapa penyebab lain mengapa ibu hamil merasakan kram perut.
“Nah selain itu kan rahim juga sebenarnya terdiri dari otot, dan di sekitar rahim itu juga ada banyak organ ya di sekitarnya. Jadi, kalau misal organ di sekitarnya ada desakan ke rahim misalnya, Parents atau bunda lagi konsipasi nih, ada desakan dari usus atau mual muntah, desakan organ dari sekitarnya ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada rahim. Jadi, bisa bikin keluhan nyeri juga, atau kram perut bawah ya bilangnya.”
Mengutip laman American Pregnancy, kram biasanya terjadi ketika rahim mengembang, menyebabkan ligamen dan otot yang menopangnya meregang. Hal itu biasanya terjadi saat Anda bersin, batuk, atau mengubah posisi.
Adapun, beberapa penyebab tambahan kram normal pada kehamilan meliputi:
- Gas dan Kembung
- Sembelit
- Hubungan seksual
Artikel terkait: Kaki Bengkak saat Hamil? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Gejala Berlanjut pada Kram Saat Hamil Harus Diwaspadai

Menurut dokter Zeissa, kram perut saat hamil memang sangat umum dirasakan oleh para ibu hamil. Namun, jika kram perut tersebut sering terjadi dan dibarengi dengan gejala-gejala lain, maka harus diwaspadi dan segera periksakan diri Anda ke dokter.
“Misalnya nyerinya itu cukup hebat, misalnya sampai butuh obat, atau dirasakan persistant atau dalam artian ‘nyerinya dirasa kok terus-menerus ya’, itu sebaiknya diperiksa. Apalagi misalnya, kalau ada keluhan lain, kaya pendarahan itu bisa jadi tanda awal keguguran, misalnya,” ujar dokter Zeissa.
Selain itu, beberapa gejala lain yang harus diwaspadai ketika Anda menderita kram dan harus melakukan pemeriksaan, di antaranya adalah:
- Sakit perut bagian bawah, disertai dengan kontraksi.
- Kram vagina, pendarahan, keputihan, gejala gastrointestinal, dan pusing.
- Kram, disertai nyeri di bahu dan/atau leher.
Artikel terkait: Apakah Bumil perlu minum susu saat hamil? Dokter menjawabnya untuk Anda
Langkah Awal Mengatasi Kram Perut Saat Hamil

Kembali mengutip laman American Prgenancy, jika Anda mengalami kram ringan selama kehamilan, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk pencegahan dan perawatan diri, yaitu:
- Cobalah untuk duduk, berbaring atau mengubah posisi.
- Berendamlah di bak mandi air hangat.
- Cobalah melakukan latihan relaksasi.
- Tempatkan botol air panas yang dibungkus handuk pada bagian yang sakit.
- Pastikan Anda mendapatkan banyak cairan.
Sementara, menurut dokter Zeissa, jika Anda mengalami gelaja kram perut ringan, Anda hanya perlu melakukan istirahat atau beraktivitas seperti biasa.
“Biasanya sih kalau nyeri perut yang ringan ia akan hilang timbul ya. Kadang dibawa istirahat hilang, atau dibawa aktivitas hilang.”
Namun ia menegaskan, jika langkah tersebut tidak manjur dan kram semakin parah, maka Anda harus periksa ke dokter.
“Tapi kalau misalnya dicoba dibawa istirahat ‘kok nggak ilang-ilang’, atau ‘kok nyerinya makin berat’ sampai butuh obat pereda nyeri sebaiknya sih diperiksakan. Cuma kalau biasanya dibawa istirahat atau dibawa aktivitas hilang, biasanya itu kram yang normal,” pungkasnya.
Itulah penjelasan tentang kram perut saat hamil yang harus diwaspadai. Semoga ulasan ini bisa bermanfaat untuk para Bunda ya parents!
Baca juga:
10 Pasangan Artis yang Menggelar Pesta Pernikahan Mewah dan Dihadiri Pejabat
Melahirkan Prematur, Ternyata Lesti Sempat Langgar Aturan Dokter
11 Tips Supaya Sarapan Tidak Mual Saat Hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.